Adelia Siapa sih yang tidak mengenal karakter Simba atau Mufasa dari film The Lion King?
Sejak diluncurkan pada tahun 1994, film The Lion King menjadi salah satu film animasi Disney favorit banyak orang, terutama mungkin bagi mereka yang menyaksikan film ini pada masa kecilnya. Maka, ketika pada September 2016 proyek remake dari film animasi klasik tersebut diumumkan, banyak penggemar yang telah menantikan perilisannya.
Jon Favreau menjadi produser sekaligus sutradara yang didapuk untuk mengarahkan adaptasi CGI dari film The Lion King berdasarkan naskah film yang ditulis oleh Jeff Nathanson. Sebagai catatan, Jon Favreau sendiri sebelumnya telah sukses mengubah animasi Disney populer lain, The Jungle Book, ke dalam format live-action. Dalam film The Jungle Book, Jon Favreau membuktikan keandalannya dalam mengeksekusi grafik olahan komputer menjadi visual yang realistis.
Film The Lion King garapan Jon Favreau adalah film animasi musikal asal Amerika Serikat yang dirilis pada Juli tahun 2019. Film ini diproduksi melalui kerjasama Walt Disney Pictures dan Fairview Entertainment. Sementara itu, Walt Disney Studios Motion Pictures juga menjadi distributor bagi film berdurasi 118 menit ini.
Film The Lion King melibatkan deretan aktor besar Hollywood sebagai pengisi suara berbagai karakter di dalamnya. Para pengisi suara dalam film The Lion King meliputi Donald Glover yang berperan sebagai Simba, Seth Rogen sebagai Pumbaa, Chiwetel Ejiofor sebagai Scar, Alfre Woodard sebagai Sarabi, Billy Eichner sebagai Timon, John Kani sebagai Rafiki, John Oliver sebagai Zazu, Beyoncé Knowles-Carter sebagai Nala, dan James Earl Jones sebagai Mufasa.
baca: Review Sinopsis Film Bridge to Terabithia, Keajaiban Imajinasi dan Persahabatan
Penasaran dengan kisah Simba dan berbagai rintangan yang harus ia lalui untuk menjadi sang Raja Hutan? Yuk, langsung aja cek jalan cerita film The Liong King berikut ini.
Sinopsis Film The Lion King 2019
Sebagaimana film animasinya, awal cerita film The Lion King menampilkan sebuah padang yang luas, yang nampak seperti sebuah tempat di benua Afrika. Mereka mengangkat kawanan singa sebagai pemimpin. Raja mereka yang sedang berkuasa saat itu bernama Raja Mufasa, sedangkan istrinya adalah Ratu Sarabi.
Hari itu adalah hari yang bahagia bagi seluruh warga hutan. Sebab, Raja Mufasa dan Ratu Sarabi baru saja menyambut kelahiran anak pertama mereka yang merupakan putra mahkota. Ia lah yang akan meneruskan tahta dari sang raja rimba dan memimpin kerajaan mereka selanjutnya.
Mereka menamai putra mereka Simba. Rafiki, babun yang menjadi tetua di antara kawanan hewan itu dan punya kemampuan ajaib, memberkati kelahiran Simba dengan sebuah ritual dan mempersembahkan bayi Simba ke hadapan seluruh hewan yang nampak gembira.
Saat Simba mulai tumbuh, Mufasa pun perlahan-lahan mulai mengenalkan Simba pada kerajaan mereka serta mengajarkan pada putranya itu tanggungjawab menjadi seorang raja. Mufasa menjelaskan pada Simba tentang “daur kehidupan”, di mana setiap makhluk hidup memiliki peran yang penting bagi keseluruhan ekosistem.
Mufasa juga memberitahu pada Simba tentang batas-batas kerajaan mereka. Ia mengingatkan pada Simba bahwa ada satu daerah gelap yang berbahaya dan tak boleh dikunjungi oleh Simba karena itu di luar wilayah kekuasaan para Singa.
Kehidupan nampak berjalan dengan baik. Tetapi, ada satu hewan yang sebenarnya tidak menyukai keberadaan Simba. Ia adalah Scar, paman Simba, yang urutannya untuk meneruskan tahta menjadi tergeser karena kelahiran Simba. Scar membuat rencana jahat untuk mencelakai Mufasa dan Simba agar ia bisa menjadi raja.
Suatu hari, saat Simba berada di dekatnya, Scar membuat sebuah cerita palsu tentang daerah misterius yang dijadikan kuburan kawanan Gajah. Daerah yang dimaksud Scar ini sebenarnya adalah wilayah terlarang yang telah diperingatkan oleh Mufasa agar tak didatangi oleh Simba.
Namun, Simba yang masih kecil dan lugu pun terbujuk oleh penjelasan Scar. Ia lalu mengajak sahabatnya, seekor singa betina bernama Nala, untuk pergi bersamanya mengunjungi daerah yang disebut oleh Scar sebagai “Kuburan Gajah” itu. Mereka pergi dengan diawasi oleh seekor burung yang menjadi anak buah Mufasa, Zazu.
Tetapi, sesampainya di sana, mereka justru dikepung oleh sekawanan hyena ganas yang dipimpin oleh Shenzi yang bengis. Kawanan hyena itu mencoba mencelakai Simba dan Nala. Zazu segera terbang untuk memberitahu hal ini pada Mufasa.
baca: Review Sinopsis Film Raiders of the Lost Ark, Karya Klasik Spielberg Jadi Legenda Perfilman
Sementara itu, Simba dan Nala mencoba mempertahankan diri semampu mereka. Keduanya akhirnya selamat setelah Mufasa datang dan mengusir kawanan hyena itu.
Walaupun ia sempat merasa marah dan kecewa karena Simba tak mendengarkan peringatannya, Mufasa memaafkan Simba. Saat mereka melihat langit malam yang penuh bintang, Mufasa mengatakan bahwa para leluhur mereka mengamati dari atas. Ketika Mufasa meninggal, ia pun juga akan mengawasi Simba dari langit.
Scar yang mengetahui bahwa Simba berhasil selamat kemudian menemui kawanan hyena untuk menyusun rencana baru. Ia berjanji bahwa jika para hyena bersedia membantunya menyingkirkan Mufasa dan Simba, ia akan membiarkan para hyena berburu di tanah kekuasaannya.
Scar menjebak Simba dengan cara memintanya untuk menunggu ayahnya di bawah sebuah pohon yang berada di celah sempit antara dua tebing. Ia lalu menyuruh kawanan hyena untuk memburu sekawanan wildebeest, sehingga mereka akan berlari melewati celah sempit itu.
Ketika kawanan wildebeest itu mulai berlari menuruni lereng, Simba yang kecil tak memiliki waktu untuk menyelamatkan diri.
Scar bersandiwara dengan memberitahu Mufasa bahwa putranya sedang berada dalam bahaya. Mufasa pun segera berlari untuk menyelamatkan Simba. Tanpa ragu, ia terjun masuk dan berusaha melawan serbuan arus wildebeest yang berlari dengan liar.
Mufasa berhasil menyelamatkan Simba dan menaruhnya di pinggiran tebing yang aman. Namun, ketika ia sendiri berusaha untuk kembali memanjat naik ke tebing, Scar mencelakai Mufasa hingga ia akhirnya jatuh ke dasar tebing dan terinjak-injak oleh kawanan wildebeest.
Simba yang tidak bisa melihat apa yang terjadi lalu dimanipulasi oleh Scar. Pamannya itu mengatakan bahwa kematian Mufasa merupakan salah Simba. Scar lalu menyuruh Simba untuk pergi dari kerajaan itu dan tak pernah kembali.
Setelah Simba berlari pergi, Mufasa mengutus kawanan hyena untuk memburu Simba dan membunuhnya. Tetapi, Simba berhasil lari dari kejaran para hyena.
Scar menjadi pemimpin baru para hewan setelah mengatakan bahwa baik Mufasa maupun Simba terbunuh dalam sebuah serbuan wildebeest. Di bawah pemerintahan Scar, kerajaan itu jatuh ke dalam kehancuran.
Scar yang membiarkan para hyena berburu di daerah kekuasaannya membuat siklus kehidupan menjadi tidak seimbang. Terjadi kelangkaan sumber makanan dan banyak hewan yang lapar dan mati.
Sementara itu, Simba yang lemah kemudian terjatuh pingsan di sebuah wilayah asing. Ia diselamatkan oleh seekor meerkat dan seekor babi hutan bernama Timon dan Pumbaa. Simba pun menjalani hidup baru dengan teman-temannya ini. Ia hidup dengan tenang bersama mereka.
Suatu hari, seekor singa betina tiba-tiba mengejar Timon dan Pumbaa. Ternyata, singa itu tak lain adalah Nala sendiri, teman lama Simba.
baca: Review Sinopsis Film Fantastic Mr. Fox, Petualangan Rubah Cerdik
Simba dan Nala bertukar cerita. Mereka pun saling tertarik pada satu sama lain dan jatuh cinta. Nala meminta Simba untuk kembali merebut tahta yang merupakan miliknya. Ia mengatakan bahwa Simba harus menolong para hewan yang hidup sengsara di bawah kekuasaan Scar.
Simba yang masih merasa dihantui oleh rasa bersalah karena kematian ayahnya menolak permintaan Nala. Ia pergi untuk menyendiri.
Tetapi, di sisi lain, bulu Simba yang terbawa angin juga berhasil ditemukan oleh Rafiki. Babun itu lalu mendatangi Simba dan menyadarkan bahwa Simba harus bisa bangkit dari masa lalunya.
Simba lalu melihat bayangan ayahnya di langit malam, seperti yang dikatakan oleh Mufasa dulu padanya. Mufasa mengatakan pada Simba bahwa sudah waktunya bagi Simba untuk merebut kembali apa yang menjadi haknya.
Setelah mendengar perkataan ayahnya, Simba pun memutuskan untuk kembali ke kerajaannya dan menantang Scar. Dengan ditemani oleh kawan-kawannya yang setia, Simba pergi untuk menghadapi Scar. Ia berhasil melewati penjagaan para hyena.
Simba tepat pada waktunya. Sebab, saat itu Scar akan bertarung dengan ibunya, Sarabi. Scar sempat terkejut karena melihat bahwa Simba ternyata masih hidup.
Scar lalu berusaha untuk memainkan trik lamanya dengan mengingatkan singa itu bahwa kematian Mufasa adalah kesalahannya. Simba yang masih kesulitan mencerna hal ini pun menjadi kehilangan fokus hingga akhirnya ia terdorong sampai ke ujung tebing.
Tapi, tepat saat Simba akan jatuh, Scar akhirnya mengaku bahwa ia lah yang sebenarnya membunuh Mufasa dalam peristiwa itu. Mendengar hal ini, Simba lalu kemudian merangsek maju dan berusaha memberitahu hewan-hewan lain yang ada di sana saat itu bahwa Scar lah pembunuh asli Mufasa.
Scar mencoba untuk mengelak. Tetapi, ketika ia tanpa sadar salah bicara, semua hewan pun akhirnya tahu bahwa Scar memang dalang di balik kematian Mufasa.
Saat Scar berusaha kabur, Simba berhasil menyudutkannya hingga ke tepi jurang. Scar terjatuh dan bergelayut di ujung tebing dan meminta ampunan Simba. Tetapi, saat Simba menolongnya, Scar justru menyerang Simba.
Di akhir pertarungan mereka, Scar akhirnya jatuh ke jurang. Tapi, ia lalu diserang oleh para hyena yang marah karena ia sempat mengkhianati mereka.
Sejak peristiwa itu, Simba menjadi raja baru dengan Nala sebagai ratunya. Kerajaan hewan kembali damai. Simba dan Nala lalu memiliki putra yang menjadi penerus Simba nantinya.
Kesimpulan
baca: Review Sinopsis Film Jumanji, Film Petualangan Inspirasi Movie Modern Serupa
Meski film animasi versi klasik dari The Lion King tak akan pernah bisa tergantikan, tetapi versi remake karya Jon Favreau ini juga tak kalah keren, kok. Kamu bisa merasakan nostalgia dengan jalan cerita dan berbagai karakter yang familiar di film The Lion King versi modern ini.
Hal paling mengesankan dari versi remake The Lion King ini adalah teknologi CGI-nya yang sangat detail dan nampak begitu realistis. Visual ini membuat para hewan di remake The Lion King nampak seperti hewan-hewan betulan di dunia nyata.
Kalau ingin mengingat kembali betapa menyenangkannya pengalaman menonton The Lion King pada masa kecil, kamu bisa menonton versi remake-nya yang juga memikat ini.
Sumber foto: Walt Disney Studios Motion Pictures
