Wekepo.com – The Darjeeling Limited adalah film bergenre drama komedi yang mengangkat tema tentang perjalanan. Film produksi Amerika Serikat ini dirilis pada tahun 2007.
Film The Darjeeling Limited merupakan karya dari sutradara kenamaan Hollywood, Wes Anderson. Naskah fillm ini juga ditulis oleh sang sutradara bersama dengan Jason Schwartzman (yang menariknya juga ikut bermain sebagai salah satu tokoh utama dalam film) dan Roman Coppola.
Para pemain film The Darjeeling Limited di antaranya adalah Owen Wilson yang berperan sebagai Francis, Adrien Brody sebagai Peter, Jason Schwartzman sebagai Jack, Amara Karan sebagai Rita, Wallace Wolodarsky sebagai Brendan, Waris Ahluwalia sebagai Kepala Staf Kereta The Darjeeling Limited, Irrfan Khan sebagai Ayah, Camilla Rutherford sebagai Alice, Bill Murray sebagai sang pebisnis, serta Anjelica Huston sebagai Patricia.
Sutradara | Wes Anderson |
Penulis Naskah |
|
Tanggal Rilis |
|
Durasi Tayang | 91 menit |
Asal Negara | United States |
Bahasa | English |
Didistribusikan oleh | Fox Searchlight Pictures |
Tema / Genre | Komedi Drama |
Berikut adalah sinopsis film The Darjeeling Limited.
Sinopsis Film The Darjeeling Limited
Sebagian besar adegan dalam film The Darjeeling Limited mengambil latar di India. Di bagian pembuka film, nampak seorang pria berpakaian necis yang naik di atas sebuah taksi yang melaju di tengah padatnya jalanan negara India. Dari penampilannya, ia terlihat seperti seorang pebisnis yang sibuk. Ia menyuruh supir taksi untuk cepat-cepat sampai ke stasiun.
Tetapi, sesampainya di sana, keretanya baru saja berangkat. Muncul seorang pria lain yang lebih muda yang ikut mengejar kereta bernama “The Darjeeling Limited” tersebut. Ia adalah Peter Whitman, salah satu dari tiga tokoh utama dalam film ini.
Tidak seperti pebisnis itu yang akhirnya kehabisan tenaga, Peter berhasil naik ke kereta. Ia lalu masuk ke dalam kereta yang sebagian besar penumpangnya orang India itu dan segera menuju gerbong kelas pertama.
Di sana, ia bertemu dengan kedua saudaranya, Francis dan Jack, yang sebelumnya telah naik di kereta. Mereka bertemu lagi untuk pertama kalinya sejak prosesi pemakaman ayah mereka setahun sebelumnya.
baca: Sinopsis Film Knock Knock, Keanu Reeves (2015) Cerita Lengkap
Interaksi di antara ketiga kakak beradik itu nampak canggung. Hubungan mereka memang telah berjarak seiring mereka tumbuh dewasa dan ini membuat mereka kesulitan untuk mempercayai satu sama lain, termasuk dalam perjalanan itu. Mereka lalu mulai menanyakan kabar satu sama lain.
Francis bercerita bahwa belum lama itu, ia baru saja selamat dari sebuah kecelakaan fatal ketika berkendara dengan menggunakan sepeda motor. Kecelakaan inilah yang membuat kepalanya dibalut dengan perban.
Kecelakaan itu membuat Francis lalu tergerak untuk mendekatkan kembali hubungan dengan kedua saudaranya. Caranya dengan menghabiskan waktu bersama dalam sebuah perjalanan spiritual di India. Francis memesankan mereka sebuah kamar pribadi di gerbong kelas satu di dalam sebuah kereta bernama “Darjeeling Limited” yang melewati beberapa wilayah eksotis di India.
Sebenarnya, Francis punya rencana lain dalam perjalanan mereka ke India, yaitu untuk mencari sang ibu yang tak pernah mereka temui sejak bertahun-tahun lalu. Francis membawa serta asisten pribadinnya, Brendan, yang telah menyiapkan rencana perjalanan dan segala keperluan yang mereka butuhkan. Francis juga menahan paspor milik kedua saudaranya agar mereka tidak mengundurkan diri dan pulang sebelum perjalanan itu berakhir.
Jika ada hal yang menyatukan ketiga saudara itu saat mereka telah dewasa, mungkin itu adalah kecintaan mereka pada sang ayah yang telah meninggal. Setelah satu tahun berlalu, mereka masih berduka atas kepergian sang ayah. Untuk mengenangnya, masing-masing dari mereka membawa tas dan koper milik sang ayah dalam perjalanan itu, bahkan termasuk juga barang-barang pribadi milik almarhum.
Di sepanjang perjalanan, detail-detail kecil yang membuat mereka membenci satu sama lain pun kembali mengemuka. Satu sama lain berusaha menutupi rahasia pada yang lain, terutama pada Francis. Baik Peter maupun Jack tak begitu menyukai sikap Francis yang sok menjadi anak sulung dan suka mengatur. Peter tak memberitahu pada Francis bahwa Alice, istrinya, saat itu sedang hamil. Jack tidak memberitahu Francis bahwa ia sudah menyiapkan tiket pulang.
The Darjeeling Limited membawa mereka ke berbagai kota di India. Di salah satu kota, ketiga pria itu pergi ke kuil untuk mengikuti ritual doa.
Mereka juga sempat membeli seekor ular gurun berbisa dan menempatkannya dalam kotak untuk dibawa ke kereta, meskipun hal itu sebenarnya ilegal.
Di kereta, ular tersebut lepas dan membuat kericuhan. Kepala Staf kereta yang kemudian mengetahui bahwa itu adalah ulah dari tiga bersaudara itu lalu memperingatkan bahwa jika mereka sekali lagi membuat kerusuhan, mereka akan diturunkan dari kereta.
baca: Review Sinopsis Film Life of Pi (2012), Bertahan Hidup di Tengah Lautan
Di suatu titik, Francis akhirnya mengungkapkan bahwa salah satu alasan lain ia mengajak mereka untuk berpergian ke India adalah untuk mencari ibu mereka yang telah lama tak mereka lihat. Ia mendapat informasi bahwa ibu mereka telah menjadi biarawati yang mengabdi di sebuah gereja yang berada di sekitar Pegunungan Himalaya.
Tetapi, hubungan yang problematik dengan ibu mereka membuat Peter dan Jack tak ingin lagi berurusan dengan wanita itu. Keduanya pun menjadi semakin kesal karena Francis telah menyembunyikan rencana tersembunyi ini dari mereka. Andai mereka tahu yang sebenarnya, mereka pasti tak akan bersedia untuk turut serta dalam perjalanan itu.
Ketegangan di antara mereka perlahan terus meningkat. Sebuah kejadian sepele pada akhirnya memicu perkelahian di antara Francis dan Peter. Pada akhirnya, Jack pun terlibat dalam pertengkaran itu.
Kepala Staf kereta yang sudah dari awal merasa jengkel dengan perilaku ketiga bersaudara itu akhirnya memutuskan untuk menurunkan mereka. Saat tiba di perhentian, Francis lalu tanpa sengaja membuat komentar yang merendahkan pada Brendan. Hal ini membuat Brendan marah dan ia akhirnya juga mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai asisten Francis.
Sebelum kereta itu melaju pergi lagi, Brendan menyerahkan sebuah surat dari ibu mereka sebagai balasan dari surat yang telah dikirim oleh Francis sebelumnya. Dalam surat itu, ia mengatakan bahwa waktu itu bukanlah saat yang tepat bagi mereka untuk mengunjunginya.
Ketiga kakak beradik itu berusaha mencari tumpangan untuk pergi dari India. Mereka memutuskan bahwa kegagalan perjalanan itu telah menjadi bukti bahwa mereka sebaiknya tak pernah saling berhubungan lagi untuk seterusnya.
Setelah menunggu semalaman, keesokan harinya mereka lalu mulai berjalan untuk mencari halte bis terdekat melewati daerah alam liar. Di tengah perjalanan, mereka melihat sekelompok bocah India yang berusaha menyeberangi sungai deras dengan sebuah rakit sederhana.
Tetapi, rakit itu terbalik dan ketiga anak itu pun terseret arus air yang deras. Francis, Peter, dan Jack segera berlari untuk menyelamatkan mereka.
Francis dan Jack masing-masing berhasil menyelamatkan satu anak. Sementara itu, Peter gagal untuk menyelamatkan anak ketiga. Anak itu pun akhirnya meninggal karena tenggelam.
baca: Review Film The Bodyguard (1992), Artis Yang Jatuh Cinta Pada Pengawalnya
Ketiga bersaudara itu lalu membawa jenazah sang anak ke desa tempat asalnya. Meski keluarga anak itu sangat terpukul, warga setempat menghargai usaha Francis bersaudara untuk menyelamatkan para bocah.
Warga mempersilakan ketiga saudara itu untuk menginap di desa mereka malam itu. Mereka juga diminta untuk menghadiri pemakaman anak yang meninggal itu keesokan harinya.
Di acara pemakaman itu, Francis bersaudara kembali teringat kilas balik hari pemakaman ayah mereka. Saat itu, Francis, Peter, Alice, dan Jack, sedang menuju ke tempat pemakaman. Di tengah jalan, mereka lalu bersikeras untuk mengambil mobil Porsche ayah mereka yang masih berada di bengkel. Ternyata, ayah mereka meninggal karena kecelakaan mobil. Namun, di hari itu, sang ibu tidak menghadiri acara pemakaman.
Setelah menghadiri pemakaman anak desa itu, Francis bersaudara naik bis untuk menuju ke bandara. Dalam waktu mereka menunggu kedatangan pesawat itu, masing-masing dari mereka seakan mendapat pencerahan.
Saat akan naik ke pesawat, mereka lalu menyobek tiket mereka dan memutuskan untuk akhirnya mencari sang ibu. Mereka berkendara dengan menggunakan sepeda motor yang dikemudikan oleh Peter.
Mereka sampai di desa tempat ibu mereka tinggal. Ibu mereka nampak terkejut mendapat kunjungan dari ketiga putranya tersebut. Padahal, ia sudah menjelaskan di surat bahwa ia tidak bisa menerima kunjungan karena baru saja ada serangan harimau di desa itu.
Meski begitu, Francis bersaudara tetap disambut dengan baik dan dipersilakan untuk singgah di gereja tempat ibu mereka bekerja. Ketiganya menempati sebuah kamar yang berisi tiga tempat tidur di dalamnya. Saat ibunya bertanya tentang lukanya, entah mengapa, Francis justru mengatakan bahwa luka itu didapatkannya dari percobaan bunuh dirinya yang gagal belum lama itu.
Malam itu, mereka mendapat kesempatan untuk berbicara dari hati ke hati dengan ibu mereka. Mereka mempertanyakan alasan sang ibu meninggalkan ketiganya. Tetapi, bukannya menjawab dengan lisan, ibu mereka menjawab dengan menatap dalam satu persatu dari ketiga putranya. Ruangan itu menjadi sunyi tanpa ada satu orang pun yang berbicara, namun mereka nampak saling mengerti satu sama lain.
Keesokan paginya, ketiga bersaudara itu bangun dan menemukan bahwa sang ibu telah menyediakan sarapan untuk mereka di kamar itu. Tetapi, sang ibu telah pergi lagi melakukan aktivitasnya di desa itu.
Francis dan kedua saudaranya memutuskan untuk tidak menunggu ibu mereka pulang. Mereka meninggalkan desa itu dan pergi ke stasiun.
Di sana, serupa dengan adegan di awal film, ketiga saudara itu berusaha mengejar kereta yang mulai melaju pergi. Tetapi, bukan The Darjeeling Limited, kali itu nama kereta mereka adalah “Bengal Lancer”.
Agar bisa mengejar kereta itu, mereka mencampakkan semua tas serta koper berisi benda-benda peninggalan ayah mereka. Akhirnya, ketiganya berhasil naik ke atas kereta.
Di atas kereta, Francis berniat untuk mengembalikan paspor milik dua saudaranya agar mereka bisa pergi kapanpun mereka inginkan. Tetapi, keduanya justru meminta agar Francis menyimpannya untuk mereka. Hal ini seakan menyiratkan bahwa ketiga bersaudara itu akan kembali melanjutkan perjalanan mereka di India.
baca: Review Film Carrie (2013), Movie Horor Gadis Berkekuatan Telekinesis
Itulah tadi ulasan dan sinopsis film The Darjeeling Limited.
Kesimpulan Film The Darjeeling Limited
Tema perjalanan memang selalu menarik untuk diangkat dalam film. Berbagai peristiwa tak terduga yang bisa terjadi sepanjang petualangan para tokoh dalam film The Darjeeling Limited sendiri menjadi tontonan yang seru. Perjalanan para tokohnya ini bisa menjadi inspirasi tersendiri bagi kita sebagai penonton film The Darjeeling Limited.
Sumber foto: Fox Searchlight Pictures