in

Review Sinopsis Film Missing Link, Petualangan Seru Makhluk Big Foot Mencari Rumahnya

Legenda tentang Big Foot memang berulang kali dikreasikan dalam berbagai cerita di film. Beberapa film memilih untuk menampilkannya dalam bentuk animasi yang menyenangkan untuk ditonton, seperti dalam film Small Foot (2018) atau Abominable (2019).

Tak mau ketinggalan, Laika Studio, rumah studio animasi pendatang baru yang mulai naik daun lewat film-filmnya yang inovatif, pun juga melakukan hal yang sama. Laika mengangkat cerita tentang makhluk mitos yang berangkat dari dongeng itu ke dalam sebuah film berjudul Missing Link.

Film Missing Link adalah sebuah film animasi bergenre fantasi petualangan yang dirilis pada April 2019. Film produksi Amerika Serikat ini dibuat dengan menggunakan teknik stop motion. Dalam teknik ini, pengambilan gambar dilakukan secara beruntun seiring dengan setiap gerakan dari objek yang ditampilkan. Selain itu, setiap latar dan lokasi dalam film Missing Link juga dibuat secara manual dalam bentuk miniatur oleh para seniman yang bekerja di Laika Studio.

Dengan kerumitan produksi semacam itu, maka tak heran apabila biaya pembuatan film Missing Link menelan biaya hingga lebih dari $100 juta. Namun, pengeluaran itu diganjar dengan berbagai tanggapan positif dan penghargaan yang diterima oleh Missing Link.

Missing Link menjadi film peraih penghargaan Golden Globe untuk kategori Best Animated Feature Film. Hal ini membuat Missing Link mencetak sejarah di Golden Globe sebagai film animasi pertama yang tidak dibuat dengan komputer yang memenangkan kategori tersebut. Film ini juga dinominasikan dalam kategori yang sama pada penyelenggaraan The Academy Awards ke-92.

Film Missing Link diproduksi oleh Laika bersama Annapurna Pictures. Film berdurasi 94 menit ini kemudian didistribusikan oleh perusahaan United Artists Releasing untuk wilayah Amerika Serikat serta oleh AGC International untuk wilayah internasional.

Chris Butler menjadi sutradara sekaligus penulis naskah dari film Missing Link. Film ini menceritakan tentang kisah petualangan Mr. Link, Sasquatch terakhir yang hidup di belantara. Sasquatch sendiri adalah makhluk dongeng dalam legenda suku pribumi di Amerika Utara yang dikenal menghuni hutan liar dan kerap meninggalkan jejak kaki berbentuk besar, sesuai ukuran tubuh mereka.

Para aktor yang menjadi pengisi suara dalam film Missing Link meliputi Zach Galifianakis yang mengisi suara karakter Mr. Susan Link, Hugh Jackman sebagai Sir Lionel Frost, Zoe Saldana sebagai Adelina Fortnight, Stephen Fry sebagai Lord Piggot-Dunceby, Timothy Olyphant sebagai Willard Stenk, Emma Thompson sebagai the Yeti Elder, Amrita Acharia sebagai Ama Lahuma, Matt Lucas sebagai Mr. Collick, Ching Valdez-Aran sebagai Gamu, dan David Williams sebagai Mr. Lemuel Lint.

Yuk, kita ikuti bersama petualangan seru Mr. Link untuk mencari rumah barunya lewat sinopsis film Missing Link berikut ini.

Sinopsis Film Missing Link

Film Missing Link mengambil latar pada tahun 1886 di Inggris. Sebagian besar latar historis dalam film ini sedikit banyak sesuai atau setidaknya terinspirasi dari kondisi di dunia nyata.

Bagian awal film ini menampilkan Sir Lionel Frost, seorang peneliti yang berusaha menemukan makhluk-makhluk mitos dari seluruh dunia dan asistennya Mr. Lemuel Lint yang sedang duduk di atas perahu. Mereka sedang berusaha mendokumentasikan bukti keberadaan seekor monster danau (yang terinspirasi dari legenda Monster Loch Ness).

Namun, saat monster raksasa itu muncul, gerakannya membuat mereka hampir tenggelam. Monster itu juga bahkan sempat menelan Mr. Lint sebelum ia diselamatkan oleh Sir Lionel. Setelah perjuangan mereka, kamera yang digunakan untuk merekam monster itu juga hancur.

Sir Lionel sendiri berambisi untuk bisa diterima oleh “Society of Great Men” (terinspirasi dari Royal Society di Inggris), sebuah perkumpulan bagi para pria terhormat Inggris yang berani bertualang dan mempersembahkan berbagai temuan penting. Perkumpulan ini dipimpin oleh rival terbesar Sir Lionel, yaitu Lord Piggot-Dunceby.

Mr. Lint tak ingin lagi bekerja untuk Sir Lionel setelah insiden yang mereka alami. Sir Lionel pun pulang dengan tangan kosong.

Tetapi, suatu hari, Sir Lionel menerima sebuah surat yang mengatakan tentang keberadaan seekor Sasquatch, yakni makhluk semacam Big Foot di Amerika Utara. Setelah kegagalannya membuktikan keberadaan Monster Loch Ness, kredibilitas Sir Lionel di Society of Great Men pun diragukan. Sir Lionel lalu membuat kesepakatan dengan Piggot-Dunceby, yakni bahwa jika ia berhasil membuktikan keberadaan si Sasquatch, maka ia bisa bergabung ke dalam Society of Great Men.

Sir Lionel pun pergi ke Pacific Northwest, tempat makhluk itu berada. Di dalam hutan, Sir Lionel berhasil menemukan makhluk Sasquatch itu. Awalnya, Sir Lionel sempat terkejut karena makhluk itu bisa bicara. Bahkan, sebenarnya makhluk itu juga yang menulis surat ke Sir Lionel.

Si Sasquatch mengatakan bahwa ia mengirim surat karena ia ingin Sir Lionel membantunya menemukan kerabat jauhnya di Pegunungan Himalaya, para Yeti. Sebab, ia merupakan Sasquatch terakhir yang hidup di hutan itu dan ia kerap merasa kesepian. Sir Lionel lalu memanggil mahkuk itu Mr. Link.

Tanpa mereka sadari, di Inggris, Piggot-Dunceby telah menyewa seorang pembunuh bayaran bernama Willard Stenk untuk mengikuti Sir Lionel dan menggagalkan rencananya.

Tetapi, untuk sampai ke Pegunungan Himalaya, mereka harus mendapatkan sebuah peta yang dengan tepat menunjukkan lokasi tempat tinggal para Yeti. Peta itu dimiliki seorang wanita bernama Adelina Fortnight, mantan kekasih Sir Lionel di masa lampau yang kemudian menjadi istri dari salah satu rekan perjalanan Sir Lionel yang telah meninggal. Mereka pun pergi ke rumah Adelina di California untuk meminta peta itu.

Adelina, yang kecewa karena Sir Lionel tidak datang ke pemakaman suaminya, tidak mengizinkan Sir Lionel untuk mengambil peta itu. Sir Lionel dan Mr. Link akhirnya memutuskan untuk mencuri peta itu di malam hari.

Mereka berhasil masuk dan menemukan brankas tempat peta itu disimpan. Tetapi, dalam upaya membawanya keluar, Mr. Link membuat kegaduhan hingga membangunkan Adelina. Brankas itu akhirnya terjatuh hingga terbuka dari jendela lantai atas hingga ke halaman luar. Sir Lionel cepat-cepat meraih peta di dalamnya dan kemudian berhasil meloloskan diri dengan Mr. Link.

Keesokan harinya, ketika mereka akan naik kereta, mereka dihadang oleh Willard. Tetapi, Adelina datang dan menyelamatkan mereka. Adelina mengatakan bahwa ia mengizinkan Sir Lionel dan Mr. Link untuk menggunakan peta itu selama ia juga dibolehkan untuk ikut serta dalam petualangan mereka.

Ketiganya lalu pergi meninggalkan Amerika dengan menggunakan kapal. Di kapal, Adelina menyuruh Sir Lionel untuk bersikap lebih lunak pada Mr. Link yang selama ini ia perlakukan dengan seenaknya.

Setelah mengobrol dengan Sir Lionel, Mr. Link pun menjadi lebih ceria. Ia lalu memilih sebuah nama depan untuk dirinya yaitu “Susan” yang ia ambil dari nama seorang petualang baik hati yang pernah ia lihat di hutan.

Di tengah pelayaran, mereka kembali disergap oleh Willard. Terjadi aksi kejar-kejaran yang seru di antara Willard dan ketiganya. Pada akhirnya, mereka berhasil mengunci Willard di dalam salah satu ruangan kapal sementara mereka melarikan diri dengan menggunakan perahu.

Berita tentang lolosnya Sir Lionel dan Mr. Link sampai ke telinga Piggot-Dunceby. Ia memutuskan untuk mengikuti dan memburu langsung mereka hingga ke Pegunungan Himalaya.

Sementara itu, setelah melalui perjalanan panjang, Sir Lionel, Mr. Link, dan Adelina berhasil sampai ke Pegunungan Himalaya.

Di sana, dengan bantuan seorang warga lokal, mereka berhasil melacak lokasi kerajaan tempat para Yeti bermukim. Kerajaan ini tersembunyi di balik pegunungan dan satu-satunya cara menuju ke sana adalah melalui sebuah jembatan es yang sempit dan rapuh.

Sesampainya di sana, mereka lalu dijaga ketat oleh para pengawal kerajaan dan dibawa untuk menghadap ratu mereka yang ternyata sama sekali tidak ramah. Ratu Yeti ini membenci manusia, dan menganggap bahwa Mr. Link telah terlalu dekat dengan manusia.

Ratu Yeti lalu memerintahkan para pengawalnya untuk melemparkan Sir Lionel, Adelina, dan Mr. Link ke dalam sebuah liang yang dalam dan tidak bisa dipanjat. Ia membiarkan mereka terjebak di sana selamanya hingga mereka menemui ajal. Dengan rencana cerdik ketiganya, mereka lalu berhasil melarikan diri dari kerajaan itu.

Tetapi, saat mereka tiba di jembatan es, mereka kembali dihadang oleh komplotan Piggot-Dunceby yang diitemani oleh dua orang lain, termasuk Willard. Mereka semua membawa senjata. Tetapi, Sir Lionel tidak gentar. Ia bahkan menyebut bahwa Mr. Link lebih manusiawi dibanding orang-orang di Society of Great Men.

Hal ini membuat Piggot-Dunceby marah dan mulai menembaki jembatan es itu untuk membunuh Sir Lionel dan kawan-kawan. Tetapi, Mr. Link berhasil menghentikan aksi Piggot-Dunceby. Jembatan itu mulai runtuh, dan Piggot-Dunceby serta salah satu asistennya pun terjatuh ke dalam jurang yang dalam.

Willard, Sir Lionel, Mr. Link, dan Adelina berusaha mencapai ujung jembatan, tetapi mereka terlambat. Willard yang berhasil meraih ujung tebing berusaha untuk menanggalkan Sir Lionel dan kawan-kawan yang masih tergantung. Tetapi, Sir Lionel melawan dan mereka pun terlibat dalam perkelahian dengan masih bergelantungan di tepi tebing itu.

Sir Lionel dan kawan-kawan akhirnya berhasil membalik keadaan. Willard kemudian jatuh ke dalam jurang setelah sebuah bongkahan es jatuh mengenainya.

Sir Lionel dan kawan-kawannya selamat. Kejadian itu membuat Sir Lionel sadar bahwa ia tak lagi ingin diterima di Society of Great Men. Selain itu, ia juga akhirnya mengangkat Mr. Link sebagai asisten baru yang akan menemani Sir Lionel dalam berbagai petualangan selanjutnya. Sebelum mereka pergi dari sana, Mr. Link masih sempat mengejek Ratu Yeti yang masih melihat seluruh kejadian dari seberang jurang.

Setelah mereka pulang, Adelina mengatakan bahwa untuk sementara ini, ia akan melanjutkan petualangannya sendiri terlebih dahulu. Mereka lalu mengungkapkan perasaan mereka pada satu sama lain.

Lionel dan Mr. Link kembali ke kediaman Lionel. Di sana, mereka nampak sedang menyiapkan misi petualangan baru mereka untuk menemukan Atlantis, kota yang hilang.

 

Itulah tadi ulasan dan sinopsis dari film Missing Link.

Nah, tunggu apa lagi? Yuk, segera tonton filmnya untuk menyaksikan langsung kisah petualangan berliku Mr. Link dan Sir Lionel Frost dalam mencari para Yeti. Selamat menonton!

 

Sumber foto: Annapurna Pictures

Written by Adelia

Menulis karena kesenangan adalah menulis kebebasan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *