Sinopsis Film Jumanji. Jauh sebelum film Jumanji yang dibintangi oleh Dwayne Johnson dirilis, Robin Williams telah terlebih dahulu menjadi bintang di film yang menjadi inspirasi serial petualangan modern tersebut.
Jumanji versi klasik ini adalah basis adaptasi dari berbagai film yang mengangkat genre serupa, termasuk di antaranya sekuel remake dari film ini sendiri. Judul-judul film yang dimaksud, meliputi Zathura: A Space Adventure (2005), Jumanji: Welcome to the Jungle (2017), dan Jumanji: The Next Level (2019).
Film Jumanji adalah film asal Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 1995. Film berdurasi 104 menit ini mengusung tema fantasi petualangan sebagai genrenya.
Inspirasi awal bagi film Jumanji ini berasal dari sebuah buku cerita anak-anak karya Chris Van Allsburg yang dipublikasikan pada tahun 1981. Saat Chris Van Allsburg mengadaptasi bukunya menjadi sebuah treatment film, naskah yang dibuatnya itu lah yang kemudian menjadi titik awal proyek pembuatan film Jumanji.
Film Jumanji diproduksi oleh TriStar Pictures, Interscope Communications, dan Teitler Film. Sementara itu, Sony Pictures Releasing menjadi distributor atas film ini.
Joe Johnson didapuk untuk menyutradarai film Jumanji. Sementara itu, naskah film ini ditulis oleh Jonathan Hensleigh, Greg Taylor, dan Jim Strain, berdasarkan treatment cerita yang dibuat oleh Chris Van Allsburg dengan bantuan Greg Taylor dan Jim Strain.
Film ini menampilkan sosok aktor senior Robin Williams sebagai tokoh utama dalam film ini, Alan Parrish. Di samping Robin Williams, para pemain film Jumanji lainnya meliputi Adam Hann-Byrd yang berperan sebagai Alan saat masih kecil, Kirsten Dunst sebagai Judith “Judy” Shepherd, David Alan Grier sebagai Carl Bentley.
Kemudian, ada pula Bonnie Hunt yang berperan sebagai Sarah Whittle, Laura Bell Bundy sebagai Sarah saat masih kecil, Jonathan Hyde sebagai Van Pelt sekaligus ayah dari Alan, Bebe Neuwirth sebagai Nora Shepherd, dan Bradley Pierce sebagai Peter Shepherd.
Dari awal, TriStar Pictures telah menginginkan agar Robin Williams memerankan tokoh utama di film Jumanji. Meski sempat menolak karena tidak sepakat dengan naskah film, Robin Williams kemudian menerima perannya setelah sutradara dan para penulis naskah Jumanji merevisi naskah tersebut.
baca: Review Sinopsis Film Fantastic Mr. Fox, Petualangan Rubah Cerdik
Yuk, langsung aja kita simak bersama serunya petualangan Alan Parrish dan kawan-kawan saat menjelajahi dunia Jumanji!
Sinopsis Film Jumanji 1995
Bagian awal cerita film Jumanji mengambil latar di sebuah kota fiktif bernama Brantford yang terletak di negara bagian New Hampshire, Amerika Serikat, pada tahun 1869.
Adegan prolog ini menampilkan suasana malam hari yang mencekam di dalam sebuah hutan. Terlihat dua orang anak laki-laki tergesa-gesa membawa sebuah peti misterius. Mereka lalu menggali lubang untuk mengubur peti itu. Melihat ekspresi keduanya, kita akan memahami bahwa mereka berusaha melenyapkan sesuatu yang berbahaya yang tersimpan dalam peti itu.
Hampir seratus tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1969, seorang anak laki-laki bernama Alan Parrish terlihat berlari menghindari kejaran dari sejumlah anak lain yang mencoba merundungnya. Alan lalu melarikan diri ke pabrik pembuatan sepatu milik ayahnya, Sam Parrish.
Alan cukup akrab dengan salah satu pekerja di sana yang bernama Carl Bentley. Saat melihat Alan datang, Carl dengan antusias menunjukkan desain sepatu yang baru ia buat.
Perhatian Alan lalu teralihkan ketika ayahnya memanggilnya, dan ia tanpa sadar menaruh sepatu Carl di sebuah mesin yang sedang bekerja. Ayahnya menasihati Alan untuk tidak takut dalam menghadapi para perundung yang mengganggunya.
baca: Review Sinopsis Film Raiders of the Lost Ark, Karya Klasik Spielberg Jadi Legenda Perfilman
Saat Alan hendak keluar dari pabrik itu, sepatu Carl yang ia taruh secara sembarangan membuat rusak salah satu mesin pabrik. Carl yang tahu bahwa itu sebenarnya perbuatan Alan berusaha menutupinya, dan ia pun akhirnya dipecat.
Alan keluar dari pabrik dan segera dihadang oleh kelompok perundungnya. Mereka menghajar Alan hingga berdarah dan mengambil sepeda Alan.
Dalam perjalanan pulang, Alan mendengar sebuah suara aneh seperti bunyi genderang tradisional dari sebuah lokasi konstruksi yang ia lewati. Ia menghampiri arah datangnya suara dan berusaha mencari benda yang menghasilkan suara itu.
Alan lalu menemukan sebuah peti. Peti ini sebenarnya adalah peti yang sama yang dikubur oleh dua anak laki-laki di bagian awal film. Di dalam peti, Alan menemukan sebuah papan permainan yang bertuliskan kata “Jumanji” di atasnya. Ia membawa pulang papan itu.
Sesampainya di rumah, Alan terlibat dalam adu argumen dengan ayahnya. Sebab, ayahnya menginginkan Alan untuk melanjutkan pendidikannya di sebuah sekolah asrama bernama Cliffside untuk melanjutkan tradisi keluarga. Alan menolak dan ia bahkan merencanakan untuk kabur dari rumah itu.
Saat orangtuanya kemudian pergi, teman Alan yang bernama Sarah Whittle datang untuk mengembalikan sepeda Alan yang sebelumnya dicuri oleh anak-anak perundung.
Alan memperlihatkan pada Sarah papan permainan aneh yang ia temukan. Ia lalu mengajak Sarah untuk bermain bersamanya.
Ketika membuka papan permainan itu, Alan dan Sarah melihat bahwa bagian dalam papan itu justru lebih aneh lagi. Terdapat beberapa jalur tempat bidak-bidak bisa dijalankan yang berpusat ke sebuah lingkaran kecil mirip bola kristal di bagian tengah papan itu. Sementara itu, di setiap sisi papan itu tertulis berbagai peringatan bernada mengerikan tentang konsekuensi memainkan Jumanji.
Alan dan Sarah pun memainkan papan itu, dengan Sarah mendapat giliran pertama. Usai Sarah melempar dadu, bidaknya berjalan sendiri dan muncul sebuah pesan aneh di bola kristal. Mereka lalu mendengar suara aneh dari perapian.
Suara jam di ruangan itu yang mengejutkan Alan membuat ia tanpa sengaja kembali menggulirkan dadu. Pesan yang muncul di bagian tengah papan mengatakan bahwa Alan harus menunggu di dalam hutan sampai seorang pemain lain bisa mendapatkan angka 5 atau 8.
Setelah pesan itu hilang, tubuh Alan tiba-tiba seakan terserap hilang oleh kekuatan tak kasat mata. Sarah yang menyaksikannya menjadi histeris. Sekawanan kelelawar kemudian tiba-tiba muncul, membuat Sarah lari ketakutan dari rumah keluarga Alan.
Film lalu maju ke tahun 1995, yakni tepatnya 26 tahun setelah peristiwa yang menimpa Alan terjadi. Rumah Alan yang telah lama kosong dan kerap disebut berhantu itu kini dijual dengan harga murah.
Rumah itu lalu dibeli oleh seorang wanita bernama Nora Shepherd yang menjadi pengasuh bagi dua keponakannya, Judy dan Peter Shepherd. Kedua orangtua Judy dan Peter meninggal pada musim dingin setahun sebelumnya karena kecelakaan ski di Kanada.
Keesokan harinya, saat Judy dan Peter akan berangkat sekolah, mereka tiba-tiba mendengar suara aneh seperti yang dulu didengar Alan dari arah gudang di atap rumah itu.
Mereka menemukan papan permainan Jumanji milik Alan dulu dan mencoba memainkannya. Guliran dadu mereka memunculkan sekawanan nyamuk berukuran besar dan sekawanan monyet yang membuat kerusuhan.
Guliran dadu Peter berikutnya lalu mendatangkan seekor singa dan Alan yang kembali dari hutan. Setelah kegembiraannya karena bisa pulang telah surut, Alan segera berlari untuk bertemu dengan ayahnya di pabrik.
Tetapi, pabrik itu sekarang nyaris hanya terlihat seperti reruntuhan. Gelandangan yang tinggal di sana mengatakan bahwa sejak kepergian Alan, bisnis Parrish menjadi bangkrut karena orangtua Alan lebih berfokus untuk menemukan Alan hingga kematian mereka pada tahun 1991.
Alan yang terpukul lalu kembali ke rumah dan merapikan dirinya. Alan, Peter, dan Judy lalu berusaha menamatkan permainan itu agar keadaan bisa kembali seperti semula. Mereka melacak keberadaan Sarah Whittle, yang merupakan pemain pertama dari Jumanji. Meski awalnya menolak karena merasa trauma, Sarah lalu setuju untuk bermain lagi setelah Alan meyakinkannya.
Permainan pun berlanjut. Seiring dengan setiap lemparan dadu yang mereka buat, mereka melepaskan semakin banyak makhluk-makhluk liar dari hutan yang membuat kekacauan di seluruh kota. Mulai dari tanaman karnivora yang agresif, seorang pemburu gila bernama Van Pelt, dan sekawanan hewan dari hutan yang beraneka ragam.
Berbagai makhluk itu juga berusaha mencoba merebut papan Jumanji dari tangan mereka, termasuk Van Pelt. Van Pelt berhasil membawa kabur papan itu dan pergi ke sebuah department store. Di sana, terjadi perebutan seru antara kelompok Alan dan Van Pelt.
Akhirnya, Alan dan kawan-kawannya berhasil mengambil alih papan Jumanji dan membawa kembali ke rumah Alan, tempat segala sesuatunya dimulai. Mereka berusaha terus melempar dadu sebanyak mungkin agar permainan cepat selesai sebelum Van Pelt menemukan mereka.
Dalam prosesnya, mereka kembali memunculkan sebuah badai muson yang mengerikan dan membuat seluruh bagian dalam rumah Alan dipenuhi air. Mereka kemudian harus menghadapi aligator yang ikut terbawa dari arus badai muson itu.
Setelah banjir itu surut, mereka melanjutkan permainan. Padahal, hanya butuh beberapa langkah lagi bagi mereka untuk memenangkan permainan. Tetapi, Van Pelt tiba di rumah Alan. Ia lalu menodongkan senjatanya pada Alan dan memintanya untuk menghentikan permainan itu.
Alan yang diam-diam sebenarnya menggenggam dadu di tangannya, lalu melepaskan dadu itu saat ia mengangkat tangan. Dadu terus bergulir, hingga akhirnya dengan tepat menunjukkan jumlah angka yang dibutuhkan untuk menang. Semua makhluk yang dikeluarkan oleh Jumanji pun kembali terserap masuk ke dalam papan permainan itu.
Segala sesuatunya kembali seperti semula. Alan dan Sarah kembali ke tahun 1969, seperti saat mereka akan memulai permainan itu.
baca: Review Sinopsis Film Elf, Kisah Kocak Peri yang Tersesat ke Dunia Manusia
Alan lalu berdamai dengan ayahnya. Sam mengatakan bahwa jika Alan tidak mau, maka ia tidak perlu bersekolah di Cliffside. Alan lalu juga memberitahu ayahnya bahwa ia lah yang merusak mesin pabrik. Alan dan Sarah lalu membuang papan Jumanji ke dalam sungai.
Pada 1995, Alan dan Sarah yang telah menikah bertemu dengan Judy dan Peter yang masih kecil. Mereka berhasil mencegah kematian orangtua Judy dan Peter. Dan di akhir cerita film Jumanji, terlihat papan Jumanji terdampar di sebuah pantai.
Kesimpulan
Di masa ketika film Jumanji diproduksi, teknologi CGI masih belum secanggih saat ini. Meski begitu, film ini memiliki keistimewaan tersendiri yang selalu tak pernah lekang oleh waktu.
Premis unik film Jumanji menawarkan terobosan hebat yang membuat lini cerita semacam itu bisa bertahan dan diadaptasi ulang hingga berkali-kali. Rasanya, tak peduli ditonton hingga kapanpun, film ini selalu bisa menghadirkan keseruan dan keceriaan yang sama.
Sumber foto: Sony Pictures Releasing