Wekepo.com – How to Train Your Dragon merupakan salah satu seri film animasi yang amat populer. Seri film yang diangkat dari novel anak-anak berjudul sama karya Cressida Cowell ini dimulai dari film pertamanya yang dirilis pada 2010.
Di film pertama seri How to Train Your Dragon, kita akan diajak masuk ke dalam dunia fantasi bertema Viking yang menceritakan tentang kehidupan manusia dan naga. Tokoh utama film ini adalah seorang pemuda bernama Hiccup yang mencoba meyakinkan rakyatnya bahwa naga adalah makhluk yang baik dan bisa dikendalikan.
Chris Sanders dan Dean DeBlois menjadi sutradara dari film How to Train Your Dragon. Bersama Will Davies, keduanya juga menulis naskah film ini.
Deretan para pengisi suara film How to Train Your Dragon meliputi Jay Baruchel yang memerankan suara karakter Hiccup Horrendous Haddock III, America Ferrera sebagai Astrid Hofferson, Gerard Butler sebagai Stoick the Vast, Craig Ferguson sebagai Gobber the Belch, Christopher Mintz-Plasse sebagai Fishlegs Ingerman, Jonah Hill sebagai Snotlout Jorgenson, serta T.J. Miller dan Kristen Wiig sebagai si kembar Tuffnut dan Ruffnut Thorston.
Sutradara |
|
Penulis Naskah | Bonnie Arnold |
Diadaptasi dari Novel | How to Train Your Dragon by Cressida Cowell |
Tanggal Rilis |
|
Durasi Tayang | 98 menit |
Asal Negara | United States |
Bahasa | English |
Didistribusikan oleh | Paramount Pictures |
Tema / Genre | Animasi, Action, Fantasi |
Urutan How to Train Your Dragon |
Yuk, ketahui lebih lengkap tentang cerita dalam film barat animasi How to Train Your Dragon lewat sinopsisnya berikut ini, ya.
Sinopsis Film How to Train Your Dragon 1 (2010)
Kisah dalam film How to Train Your Dragon mengambil latar di sebuah pulau fiktif bernama Berk yang terletak di daerah Skandinavia, Eropa Utara. Pulau Berk merupakan pulau terpencil yang ditinggali oleh sebuah suku viking yang terdiri dari para penjelajah lautan.
Di film ini, diceritakan bahwa naga benar-benar ada dan hidup di dunia yang sama dengan manusia. Di pulau Berk, para penduduknya memusuhi naga karena pulau mereka kerap kali didatangi oleh naga yang merusak bangunan, mencuri ternak, dan membahayakan nyawa para penduduk.
Kepala suku yang menjadi pemimpin para penduduk Berk, Stoick the Vast, memiliki seorang putra tunggal yang bernama Hiccup Horrendous Haddock III. Namun, sama sekali tak seperti ayahnya yang gagah dan berwibawa, pemuda berusia 15 tahun itu memiliki penampilan yang kurus dan nampak lemah.
Hiccup sama sekali tak mencerminkan sosok putra mahkota yang akan meneruskan tahta ayahnya suatu hari. Ia bahkan dianggap tidak memiliki kecakapan yang cukup untuk membunuh naga.
baca: Sinopsis Film The Hobbit: The Desolation of Smaug (2013) – The Hobbit 2
Oleh karena itu, Hiccup akhirnya justru berguru pada salah satu pandai besi terkenal di Berk, Gobber, untuk membuat berbagai peralatan mekanis. Namun, sering kali alat ciptaan Hiccup ini justru gagal dan malah menyebabkan hal yang tidak diinginkan.
Suatu hari, ketika para naga kembali datang dan menyerang Pulau Berk, Hiccup berhasil menggunakan salah satu alat ciptaannya untuk menembak seekor naga hingga jatuh. Naga yang ditembak jatuh oleh Hiccup itu adalah seekor naga Night Fury berwarna hitam, spesies naga misterius yang sangat langka dan berbahaya.
Tidak ada penduduk Berk yang percaya bahwa Hiccup telah berhasil menembak jatuh naga itu. Oleh karenanya, Hiccup memutuskan untuk mencari sendiri naga itu di lokasi tempat ia melihat jatuhnya sang naga.
Hiccup pergi ke hutan dan akhirnya berhasil menemukan naga yang ia cari. Naga itu terperangkap dalam jaring dari alat buatan Hiccup. Saat melihat naga itu, Hiccup tak tega membunuhnya dan akhirnya justru melepaskan naga itu agar bisa kembali bebas.
Stoick merencanakan sebuah misi pencarian sarang naga bersama para penduduk lain dari Pulau Berk. Sebelum Stoick pergi, ia menyertakan Hiccup dalam sebuah kelas pelatihan melawan naga yang diajar oleh Gobber.
Kelas pelatihan itu ditujukan bagi para remaja di Pulau Berk untuk membekali mereka dengan kemampuan untuk melawan dan membunuh naga di masa mendatang. Selain Hiccup, beberapa remaja lain yang mengikuti kelas itu termasuk Fishlegs, Snotlout, si kembar Ruffnut dan Tuffnut, serta Astrid.
Astrid adalah salah satu gadis asli Pulau Berk yang memiliki sifat pemberani serta sangat mahir dalam hal bertarung dan menggunakan senjata. Sebenarnya, Hiccup sendiri diam-diam mengagumi Astrid dan menaruh perasaan pada gadis itu.
Suatu hari, Hiccup pergi lagi ke dalam hutan tempat jatuhnya si naga Night Fury yang sebelumnya ia tembak. Ternyata, naga Night Fury itu masih ada di dalam hutan itu.
Naga yang malang itu tidak bisa terbang lagi karena alat yang ditembakkan oleh Hiccup telah merobek sebagian dari ujung ekor si Night Fury. Akhirnya, Hiccup pun berusaha mendekati naga itu agar bisa merawatnya.
Awalnya, Hiccup mencoba menawari si Night Fury dengan ikan sebagai makanan. Ia lalu menamai si Night Fury dengan nama “Toothless” karena naga itu memiliki deretan gigi yang dapat disembunyikan.
Hiccup yang merasa bersalah karena telah membuat Toothless kehilangan sebagian ujung ekornya akhirnya membuatkan naga itu sebuah pelana dan ekor prostesis. Mulai saat itu, Toothless bisa terbang lagi namun harus dengan dikendalikan oleh Hiccup.
Hiccup menghabiskan semakin banyak waktunya dengan Toothless di hutan. Melalui berbagai kesempatan ini, ia pun dapat mengerti lebih baik tentang naga dan perilaku mereka yang ternyata selama ini banyak disalahpahami oleh kebanyakan manusia.
Pengetahuan yang ia dapat dari pengamatannya ini justru secara tak terduga membantu Hiccup menjadi peserta paling unggul di antara teman-temannya yang lain dalam kelas pelatihan melawan naga yang dibimbing oleh Gobber.
baca: Review Film Alice in Wonderland, Petualangan Seru Alice di Dunia Ajaib
Hiccup bisa menangkap seekor naga dengan tenang dan bahkan tak memerlukan tindak kekerasan saat menangani mereka. Ketika teman-temannya yang lain menjadi kagum akan kemampuan Hiccup ini, Astrid justru di sisi lain merasa curiga dan menduga bahwa Hiccup menyembunyikan sebuah rahasia.
Beberapa hari kemudian, Stoick akhirnya pulang dari misi pencariannya yang berakhir tanpa membuahkan hasil. Namun, ia senang ketika mengetahui bahwa setidaknya Hiccup berhasil menjadi peserta paling unggul di kelas pelatihan Gobber.
Sayangnya, Hiccup kini harus menghadapi ujian terakhir yang paling sulit dalam kelasnya itu, yakni membunuh seekor naga. Hiccup berusaha melarikan diri dengan Toothless, tetapi Astrid diam-diam mengikuti Hiccup hingga ke bagian hutan tempat Toothless berada.
Hiccup kemudian berusaha meyakinkan Astrid bahwa naga sebenarnya adalah makhluk yang ramah dan tidak berbahaya bagi manusia jika diperlakukan dengan baik. Untuk membuktikan perkataannya ini, Hiccup mengajak Astrid untuk terbang bersamanya di atas punggung Toothless.
Toothless lalu secara tak terduga membawa mereka ke sebuah tempat misterius yang ternyata merupakan sarang naga. Di dalamnya, tinggal seekor naga raksasa bernama The Red Death yang menjadi penguasa dari kawanan naga lain yang lebih kecil.
Naga-naga yang lebih kecil itu ternyata selama ini mencuri hewan ternak dari pemukiman manusia untuk diberikan pada The Red Death. Mereka terpaksa mencuri agar diri mereka sendiri tidak dimakan oleh The Red Death.
Astrid mengusulkan untuk memberitahukan temuan mereka ini pada seluruh penduduk Berk. Namun, Hiccup tidak setuju karena ia khawatir jika mereka menceritakannya pada penduduk Berk, keselamatan Toothless di sisi lain akan terancam. Hiccup dan Astrid pun kembali pulang ke Pulau Berk.
Keesokan harinya, dalam ujian terakhir Hiccup, ia harus membunuh seekor naga tawanan berjenis Monstrous Nightmare. Tetapi, bukannya membunuh naga itu, Hiccup justru menunjukkan pada seluruh penonton bahwa naga itu sebenarnya bisa dikendalikan jika manusia menggunakan kelembutan dan cara damai.
Stoick yang geram melihat ini lalu dengan sengaja memancing amarah naga itu dan menyebabkan si naga menjadi agresif. Toothless tiba-tiba datang untuk menyelamatkan Hiccup, tetapi Toothless justru akhirnya ditangkap oleh para penduduk Berk yang lain.
Hiccup akhirnya tanpa sengaja mengungkap bahwa Toothless mengetahui tentang sarang naga yang berusaha dicari oleh Stoick. Merasa kecewa dengan Hiccup, Stoick mengumumkan bahwa ia tak lagi menganggap Hiccup sebagai putranya. Stoick kemudian mengumpulkan armada untuk mencari sarang naga itu dan menambatkan Toothless pada bagian depan kapal sebagai penunjuk arah.
Setelah Stoick dan pasukannya pergi, Hiccup merasa terpukul dan berpikir bahwa ia dulu seharusnya membunuh Toothless. Tetapi, Astrid mengingatkan Hiccup bahwa pilihan Hiccup untuk membebaskan Toothless justru menandakan sebuah bentuk rasa kasih, dan bukannya kelemahan.
Hiccup akhirnya memutuskan untuk pergi menyelamatkan Toothless bersama Astrid dan teman-temannya yang lain dengan cara mengendarai sejumlah naga tawanan yang ada di Pulau Berk.
Sementara itu, ketika Stoick dan pasukannya tiba di sarang naga dan membongkarnya, sebagian besar kawanan naga itu terbang dan melolosan diri. Aksi itu justru menyebabkan The Red Death terbangun dari tidurnya. Naga raksasa itu dengan mudahnya berhasil memukul mundur pasukan Stoick.
Begitu Hiccup dan kawan-kawannya tiba, mereka segera mengalihkan perhatian The Red Death, selagi Hiccup berusaha membebaskan Toothless. Saat mencoba melakukan hal ini, Hiccup hampir saja tenggelam.
Namun, Stoick lalu datang dan menyelamatkan Hiccup sekaligus Toothless. Stoick dan Hiccup lalu saling berdamai kembali.
Dengan menunggangi Toothless, Hiccup lalu terbang mendekati The Red Death dan menyerang selaput dari sayap naga raksasa itu. Mereka kemudian menembakkan bola api ke dalam mulut The Red Death hingga naga raksasa itu akhirnya berhasil dikalahkan. Meski demikian, pertarungan sengit itu menyebabkan Hiccup kehilangan bagian bawah dari kaki kirinya.
Saat Hiccup kembali terbangun, ia mendapati bahwa dirinya telah dibawa pulang kembali ke Pulau Berk. Gobber bahkan membuatkan Hiccup sebuah kaki prostesis.
Sejak peristiwa itu, seluruh penduduk Pulau Berk mengagumi Hiccup karena aksi kepahlawanannya. Tak hanya itu, Astrid bahkan secara terbuka menunjukkan perasaannya pada Hiccup dengan cara mencium Hiccup.
Berkat Hiccup, para penduduk pulau Berk akhirnya tak lagi menganggap naga sebagai gangguan ataupun ancaman. Mereka bahkan mulai menerima keberadaan naga di sekitar mereka dan hidup berdampingan secara damai dengan para naga itu.
Nah, itulah tadi ulasan dan sinopsis film How to Train Your Dragon.
Kesimpulan Film How to Train Your Dragon 1
Mengangkat tema dan konsep cerita yang unik, maka tak heran apabila How to Train Your Dragon berhasil menjadi pembuka bagi sebuah seri film animasi yang sangat sukses. Film ini bahkan sempat dinominasikan dalam ajang penghargaan The Academy Awards ke-83 untuk kategori film animasi. Pada pasar box office, film ini juga berhasil meraih pendapatan hingga $494.9 juta.
Sumber foto: DreamWorks Animation