Adelia Wekepo.com – Harry Potter and the Goblet of Fire adalah film keempat dari seri fantasi Harry Potter. Seri fantasi yang diadaptasi dari novel karya J. K. Rowling ini menceritakan tentang perjuangan penyihir muda Harry Potter dalam melawan kejahatan dari penyihir kuat Lord Voldemort.
Goblet of Fire disutradarai oleh Mike Newell, dengan naskah yang kembali ditulis oleh Steve Kloves sebagaimana tiga film pendahulunya. Film ini dibintangi oleh Daniel Radcliffe, Rupert Grint, Emma Watson, Ralph Fiennes, Michael Gambon, Brendan Gleeson, Roger Lloyd-Pack, David Tennant, Robert Pattinson, Alan Rickman, Robbie Coltrane, dan Timothy Spall.
Detail Film
| Sutradara | Mike Newell |
| Penulis Naskah | Steve Kloves |
| Penulis Novel | J. K. Rowling |
| Tanggal Rilis |
|
| Durasi Tayang | 157 menit |
| Asal Negara |
|
| Bahasa | English |
| Series Film | Series Harry Potter |
Gimana keseruan cerita dalam seri Harry Potter 4 ini? Berikut ini adalah sinopsis film Harry Potter and the Goblet of Fire selengkapnya.
Sinopsis Film Harry Potter and the Goblet of Fire
Bagian prolog film Harry Potter and the Goblet of Fire menampilkan seorang pria tua bernama Frank Bryce yang tinggal di sebuah pondok di desa terpencil. Ia tinggal di dekat rumah keluarga Riddle yang sudah lama kosong.
Suatu malam, ia melihat lampu menyala di rumah keluarga Riddle dan mengira itu perbuatan anak-anak kecil yang nakal. Frank lalu mendatangi rumah itu dan tanpa sengaja justru mendengar percakapan antara Voldemort, Peter Pettigrew alias Wormtail, dan seorang pria muda yang membicarakan rencana kejahatan mereka berikutnya.
Saat Voldemort menyadari keberadaan Peter di sana, ia pun membunuhnya. Seluruh peristiwa ini disaksikan oleh Harry Potter dalam sebuah visi yang ia lihat melalui mimpi. Harry terbangun dari mimpi buruk itu hingga berkeringat dingin.
Musim panas itu, Harry, Hermione, dan Keluarga Weasley datang untuk menyaksikan pertandingan final Piala Dunia Quidditch. Namun, usai pertandingan, para Pelahap Maut melakukan teror pada para penonton yang berkemah di sekitar stadion. Lalu, pria muda pengabdi Voldemort yang Harry lihat dalam mimpinya muncul dan membuat Tanda Kegelapan di langit, menandakan kebangkitan Voldemort.
Harry dan kawan-kawannya kembali untuk menjalani tahun keempat mereka di Hogwarts. Kepala Sekolah mereka, Profesor Albus Dumbledore, mengatakan bahwa tahun itu mereka akan kedatangan guru Pertahan terhadap Ilmu Hitam yang baru, Alastor “Mad-Eye” Moody.
Dumbledore juga mengumumkan bahwa tahun itu Hogwarts akan menjadi tuan rumah dari penyelenggaraan Turnamen Triwizard yang juga akan diikuti dua sekolah lain. Piala Api akan memilih tiga juara dari tiga sekolah itu yang harus berusia di atas tujuh belas tahun untuk bertanding dalam tiga tantangan sihir mematikan untuk memenangkan Piala Triwizard.
baca: Review Sinopsis Film Harry Potter and the Philosopher’s Stone (2001)
Setelah proses seleksi ajaib, Piala Api akhirnya memilih tiga juara. Mereka adalah Cedric Diggory sebagai wakil dari Hogwarts, Viktor Krum sebagai wakil dari Durmstrang, dan Fleur Delacour dari Beauxbatons. Namun, Piala Api tiba-tiba mengeluarkan nama keempat, yaitu Harry Potter.
Kejadian ini tentu membuat seluruh orang menjadi terkejut dan menduga bahwa Harry melakukan kecurangan. Sementara itu, para juri Turnamen Triwizard saling berdebat untuk menentukan apa yang harus mereka perbuat. Akhirnya, perwakilan Kementerian Sihir Barty Crouch Sr. memutuskan bahwa Harry tetap harus ikut di Turnamen Triwizard.
Ron yang merasa iri karena Harry terpilih sebagai juara Turnamen Triwizard pun bersikap dingin dan enggan bicara dengan Harry. Tetapi, diam-diam ia memberi bantuan agar Harry mendapatkan petunjuk tentang tantangan pertama mereka.
Sebagai tantangan pertama, para juara Turnamen Triwizard harus mengambil sebutir telur emas yang dijaga oleh seekor naga. Pada hari penyelenggaraan tantangan pertama, masing-masing juara mengambil undian untuk menentukan jenis naga yang mereka lawan.
Para juara tidak boleh membawa alat sihir apapun selain tongkat sihir mereka di dalam arena pertandingan. Harry akhirnya menggunakan mantra “Accio” untuk memanggil sapu terbangnya. Harry berhasil mengecoh naga dengan kemampuan terbangnya dan mendapatkan telur emas itu.
Termasuk dalam tradisi Turnamen Triwizard adalah penyelenggaraan Pesta Dansa Yule, di mana para siswa biasanya akan mengajak para siswi untuk datang dan berdansa dengan mereka. Harry mencoba mengajak Cho Chang, cewek yang ditaksirnya. Tetapi, Cho terlanjur mengiyakan permintaan dari Cedric.
baca: Review Sinopsis Film Harry Potter and the Chamber of Secrets (2002)
Harry dan Ron akhirnya pergi dengan Parvati dan Padma Patil. Sementara itu, Hermione pergi dengan Viktor dan membuat Ron diam-diam merasa cemburu.
Sementara itu, Harry masih belum bisa memecahkan petunjuk tentang tantangan kedua yang tersimpan dalam telur emas. Sebagai balas budi karena Harry telah membantunya dalam tantangan pertama, Cedric lalu menyuruh Harry untuk membawa telur itu bersamanya saat mandi.
Ternyata, tantangan kedua mengharuskan para juara untuk menyelam ke dalam Danau Hitam selama satu jam untuk menyelamatkan sesuatu yang berharga bagi mereka. Dengan saran Neville, Harry lalu menggunakan tumbuhan sihir Gillyweed agar bisa bernapas dalam air.
Di hari penyelenggaran tantangan kedua, Harry mendapati bahwa hal berharga yang dimaksud adalah teman-teman para juara. Harry harus menyelamatkan Ron. Tapi, danau yang dipenuhi oleh Putri Duyung menakutkan itu membuat Fleur tak bisa menyelamatkan adiknya, Gabrielle.
Harry yang merasa khawatir akhirnya melakukan hal yang bukan menjadi tugasnya dengan cara membawa Ron dan Gabrielle sekaligus kembali ke atas. Meski selesai di urutan ketiga, kebaikan Harry ini membuat para juri memutuskan untuk menganugerahinya posisi kedua.
Tak lama setelah itu, Harry lalu menemukan mayat Barty Crouch Sr. yang tergeletak di hutan. Dumbledore kemudian meminta Harry untuk menemuinya di kantornya.
baca: Review Sinopsis Film Harry Potter and the Prisoner of Azkaban (2004)
Selagi menunggu, Harry melihat alat sihir Pensieve Dumbledore yang berfungsi untuk melihat kembali kenangan milik seseorang. Bentuknya seperti sebuah baskom dengan cairan yang berkilau.
Harry membenamkan wajahnya ke dalam Pensieve dan terbawa masuk ke dalam salah satu kenangan Dumbledore. Di kenangan itu, ia menyaksikan sidang pengadilan Igor Karkaroff, salah satu Pelahap Maut yang berhasil tertangkap setelah jatuhnya Lord Voldemort.
Igor mengungkap nama para Pelahap Maut lain yang ia kenal untuk meringankan hukumnya. Ia menyebut Severus Snape, tetapi Dumbledore memberikan pembelaannya. Setelah argumennya berhasil terpatahkan, Igor lalu menyebut nama Barty Crouch Jr.
Harry menyadari bahwa Barty Crouch Jr. adalah pria muda yang ia lihat mimpinya. Hakim pengadilan itu, Barty Crouch Sr., akhirnya bertindak adil dengan mengirim putranya sendiri ke penjara sihir Azkaban karena perbuatannya.
Beberapa hari kemudian, akhirnya tibalah saat penyelenggaraan tantangan akhir sekaligus yang paling berbahaya dalam Turnamen Triwizard. Dalam tantangan itu, para juara diharuskan untuk masuk dan menemukan Piala Triwizard yang tersimpan di bagian tengah sebuah labirin. Labirin itu amat besar, berliku, dan menyimpan ancaman di setiap sudutnya.
Keempat juara masuk ke dalam labirin dengan waspada. Namun, sesuatu yang misterius kemudian menyerang Fleur dan Viktor, hingga membuat mereka tersingkir dari permainan.
Sihir jahat yang terasa ganjil itu kemudian mencoba menyerang Cedric di detik-detik terakhir saat Cedric dan Harry berlomba menuju Piala Triwizard. Harry memutuskan untuk membantu Cedric dan keduanya sepakat untuk mengambil piala itu pada saat yang bersamaan.
Namun, di luar dugaan mereka, piala tersebut ternyata merupakan sebuah Portkey yang membawa mereka ke sebuah pemakaman yang suram dan mencekam. Sebagai catatan, Portkey adalah alat yang telah diberi mantra untuk mengantarkan siapapun yang menyentuhnya ke tempat lain.
Rupanya, Harry dan Cedric telah dijebak oleh seseorang. Di pemakaman itu, lalu muncul Wormtail yang membawa sesosok makhluk kecil mengerikan di tangannya. Makhluk itu adalah Voldemort yang berwujud lemah setelah ia gagal membunuh Harry belasan tahun sebelumnya.
Wormtail membunuh Cedric dengan Kutukan Kematian. Sementara itu, Harry ditawan di bawah sebuah patung batu nisan.
Wormtail lalu memulai sebuah ritual untuk membangkitkan kembali Voldemort. Setelah ritual itu selesai, Voldemort pun berhasil kembali ke wujud aslinya. Ia lalu memanggil seluruh Pelahap Maut untuk menyaksikan kembali kebangkitannya.
Voldemort yang masih menaruh dendam pada Harry karena berhasil mematahkan sihirnya saat ia masih bayi lalu menantang Harry untuk melakukan duel sihir. Untuk mempertahankan diri, Harry menyerukan mantra Expelliarmus untuk melucuti tongkat Voldemort. Sementara, Voldemort menyerukan Kutukan Pembunuh.
baca: Review Sinopsis Film Harry Potter and the Order of the Phoenix (2007)
Kedua tongkat mereka mengeluarkan cahaya menyilaukan yang saling bertautan. Dari pertautan itu, lalu muncul semua roh dari orang-orang yang pernah dibunuh oleh Voldemort.
Termasuk di antara mereka adalah Cedric, Frank, dan kedua orang tua Harry. Dengan bantuan para roh ini, Harry akhirnya berhasi meloloskan diri dengan cara menggunakan portkey yang ia gunakan sebelumnya untuk kembali ke Hogwarts.
Begitu Harry kembali ke Hogwarts dengan membawa jenazah Cedric, seluruh penonton yang hadir pun menjadi gempar. Harry mengungkapkan bahwa Voldemort telah kembali dan bahwa Voldemort juga lah yang membunuh Cedric.
Moody mengajak Harry yang masih terguncang ke kantornya. Di sana, ia menanyakan tentang apa yang baru saja dialami oleh Harry. Tetapi, Moody lalu tanpa sadar mengucapkan “tempat pemakaman” meski Harry belum memberitahunya soal itu.
Moody mengatakan bahwa ia adalah sosok yang telah memanipulasi Piala Api hingga mengeluarkan nama Harry. Ia juga membantu Harry di sepanjang turnamen tanpa sepengetahuan Harry. Hal ini ia lakukan agar Harry bisa memenangkan Turnamen Triwizard dan pada akhirnya bertemu dengan Voldemort.
Setelah selesai membongkar semua aksi jahatnya, Moody lalu mencoba menyerang Harry. Tetapi, Dumbledore, Snape, dan McGonagall datang dan berhasil mencegahnya. Para guru Hogwarts itu lalu memaksa Moody untuk meminum ramuan kejujuran Veritaserum untuk menceritakan fakta sebenarnya
Moody mengaku bahwa ia sebenarnya adalah Barty Crouch Jr. Ia telah menyamar sebagai Alastor Moody, dan menyekap sosok yang asli dalam sebuah peti bawah tanah.
Setelah semua tragedi itu berakhir, Dumbledore mengumumkan secara resmi bahwa Voldemort telah kembali dan bahwa kematian Cedric adalah perbuatan Voldemort. Kementerian Sihir mencoba membantah ini karena takut akan apa yang mereka hadapi selanjutnya.
baca: Review Sinopsis Film Parasite (2019), Thriller Kritik Sosial Yang Juarai Oscar 2020
Di akhir film, para siswa Beauxbatons dan Durmstrang pun kembali ke sekolah mereka masing-masing dan mengucapkan salam perpisahan pada para siswa Hogwarts.
Itulah tadi ulasan dan sinopsis film Harry Potter and the Goblet of Fire.
Youtube Trailer Harry Potter and the Goblet of Fire
Kesimpulan Review Harry Potter and the Goblet of Fire
Film keempat dari seri film Harry Potter ini menjadi bagian penting karena menandai kembalinya Lord Voldemort. Sikap Kementerian Sihir yang bersikap menyangkal tentang kembalinya Voldemort akan menjadi hal yang memunculkan banyak persoalan baru di film kelima nantinya.
Sumber foto: Warner Bros. Pictures
