in

Review Sinopsis Film Hachi: A Dog’s Tale (2010)

Kisah Nyata Anjing yang Setia pada Tuannya

Sinopsis Film Hachi: A Dog’s Tale merupakan salah satu film paling menyentuh dan menguras air mata yang menceritakan tentang hubungan antara hewan peliharaan dan pemiliknya. Film ini diangkat dari kisah nyata tentang anjing kita bernama Hachiko yang hidup di Jepang pada tahun 1920-an.

Film Hachi: A Dog’s Tale disutradarai oleh Lasse Hallström, berdasarkan naskah yang ditulis oleh Stephen P. Lindsey.

Leyla, Chico, dan Forrest adalah tiga anjing yang memerankan karakter Hachi. Sementara itu, para aktor yang bermain dalam film ini yaitu Richard Gere yang berperan sebagai Professor Parker Wilson, Joan Allen sebagai Cate Wilson, Erick Avari sebagai Jasjeet, Sarah Roemer sebagai Andy Wilson, Cary-Hiroyuki Tagawa sebagai Ken Fujiyoshi, Robbie Collier Sublett sebagai Michael, dan Kevin DeCoste sebagai Ronnie.

Berikut ini adalah sinopsis film Hachi: A Dog’s Tale.

Sinopsis Film Hachi: A Dog’s Tale

Bagian prolog film Hachi: A Dog’s Tale memperlihatkan seorang anak laki-laki kecil bernama Ronnie yang berdiri di depan kelasnya. Ronnie rupanya sedang mempresentasikan tentang sosok yang menurutnya adalah pahlawan dalam hidupnya. Ronnie lalu mulai menceritakan tentang kisah kakeknya dan Hachi, anjing milik kakek Ronnie.

Kakek Ronnie adalah Profesor Parker Wilson yang mengajar musik di sebuah universitas yang terletak di Providence, Rhode Island, Amerika Serikat. Letak kampus tempat Parker mengajar cukup jauh dari rumahnya. Oleh karena itu, setiap hari ia harus menempuh perjalanan dengan menggunakan kereta.

Suatu hari, saat akan pulang ke rumahnya, Parker menemukan seekor anjing jenis Akita kecil yang tersesat di peron kereta. Anjing itu nampak kebingungan dan Parker merasa kasihan. Ia berusaha melihat di sekelilingnya untuk mengetahui apakah pemilik si anjing masih ada di sekitar situ.

Tetapi, semua orang nampak sibuk dengan aktivitas mereka. Nampaknya, anjing itu memang adalah seekor anjing hilang.

Film Hachi: A Dog’s Tale lalu memperlihatkan asal usul dari Hachi sebelum ia bertemu dengan Parker. Ternyata, Hachi berasal dari sebuah kuil yang terletak di tengah pegunungan terpencil di Jepang.

Hachi sebenarnya akan dikirim dari kuil di Jepang itu ke sebuah alamat di Amerika Serikat. Tetapi, dalam perjalanan, kotak Hachi terjatuh dan terpisah dari paket kiriman yang lain. Label alamat yang tertera di keranjang Hachi juga terlepas, sehingga Hachi pun terlantar di peron stasiun.

Parker membawa Hachi ke petugas stasiun untuk melaporkan tentang anjing yang hilang itu. Tetapi, petugas stasiun tidak tahu menahu tentang asal usul Hachi dan ia juga menolak untuk mengurus anjing itu.

Pada akhirnya, Parker pun terpaksa membawa Hachi pulang bersamanya. Parker merasa khawatir karena ia tahu istrinya, Cate, pasti tidak akan setuju jika mereka memelihara seekor anjing.

Oleh karena itu, Parker menyusupkan Hachi secara diam-diam masuk ke rumahnya. Ia menyembunyikan Hachi di ruang tamu yang jauh dari kamar. Tetapi, di tengah malam, Hachi keluar dari sana dan mencari Parker. Cate terkejut saat menemukan ada anjing di kamar mereka.

baca: Review Sinopsis Film Freedom Writers (2007), Perjuangan Seorang Guru

Parker menjelaskan pada Cate tentang apa yang terjadi hari itu. Ia mengatakan akan berusaha menemukan pemilik Hachi yang sebenarnya.

Beberapa hari selanjutnya, Parker melaporkan tentang si anjing yang hilang itu ke pihak berwenang. Tetapi, mereka pun juga tidak bisa membantu Parker.

Parker lalu membawa Hachi ke Ken Fujiyoshi, rekan sesama profesornya yang merupakan orang Jepang. Ken menjelaskan pada Parker bahwa Hachi adalah anjing yang istimewa.

Sebab, Hachi adalah anjing jenis kita yang di Jepang banyak dimiliki oleh para biksu di kuil. Penanda pada kalung yang melingkar di leher Hachi dalam penulisan Jepang menggambarkan angka delapan atau “Hachi”.

Penjelasan ini membuat Parker merasa tergerak untuk memelihara Hachi. Lagipula, hingga saat itu, belum ada orang yang menghubungi Parker dan mengaku sebagai pemilik Hachi.

Sejak saat itu, Parker dan Hachi pun menjadi semakin dekat. Parker membawa Hachi kemanapun ia pergi. Mereka menghabiskan banyak waktu bersama.

Sementara itu, Cate juga akhirnya bisa menerima kehadiran Hachi di rumah mereka. Meski begitu, Hachi tetap harus tidur di sebuah gudang kecil di luar rumah Keluarga Wilson.

Tahun-tahun berlalu. Hachi yang dulunya masih seekor anak anjing kecil kini telah tumbuh menjadi anjing dewasa dengan ukuran yang besar.

Suatu hari di musim semi yang cerah, Parker bersiap untuk pergi kerja seperti biasanya. Namun, hari itu, Hachi terus mengajak Parker bermain.

Parker meninggalkan Hachi dan pergi menuju stasiun. Tetapi, Hachi yang cerdik lalu menggali tanah di bawah pagar mereka agar ia bisa melewati pagar rumah. Hachi lalu menyusul Parker dan membuntutinya hingga Parker sampai di stasiun kereta.

Di stasiun, Hachi nampak tidak bersedia saat disuruh oleh Parker untuk pulang lagi ke rumah. Ulah Hachi ini membuat Parker ketinggalan kereta.

baca: Review Sinopsis Film Diary of a Wimpy Kid 3: Dog Days, Musim Panas Yang Menyebalkan

Parker akhirnya mengantar Hachi pulang dan meminta Cate agar mengawasi Hachi sehingga anjing itu tidak bisa membuntutinya lagi. Parker kembali ke stasiun untuk pergi ke tempat kerjanya.

Di akhir hari, saat Hachi mendengar suara klakson kereta yang akan datang, ia melompati pagar dan segera pergi ke stasiun. Di sana, ia lalu menunggu hingga kereta Parker tiba.

Ketika Parker turun dari kereta, ia terkejut karena melihat Hachi sudah menunggunya di sana. Entah bagaimana, anjingnya itu bisa mengetahui bahwa keretanya akan tiba pada jam lima sore.

Sejak saat itu, Parker dan Hachi memiliki rutinitas baru. Setiap pagi saat Parker akan berangkat kerja, Hachi akan menemaninya sampai ke stasiun. Lalu, saat Parker pulang pada sekitar jam lima sore, Hachi sudah menunggunya di stasiun untuk menjemput tuannya itu.

Meski Hachi adalah anjing yang baik, tetapi ada hal yang berbeda dari Hachi. Tak seperti anjing-anjing lain, Hachi tidak mau bermain lempar tangkap bola.

Ken mengatakan pada Parker bahwa anjing jenis Akita memiliki kemauan mereka sendiri dan tak bisa diatur sesuai keinginan pemiliknya. Ken juga menambahkan bahwa jika suatu saat Hachi bersedia bermain lempar tangkap dengan Parker, itu pastilah karena sebuah alasan khusus.

Hari-hari terus berganti dan Andy, anak perempuan Parker pun beranjak dewasa. Andy akhirnya menikah dengan seorang pria bernama Michael. Pada pernikahan Michael dan Andy, Hachi diikutsertakan dalam foto keluarga. Beberapa bulan kemudian, Andy mengatakan bahwa ia mengandung anak pertamanya.

Pada suatu pagi di musim dingin, Hachi berperilaku sedikit aneh. Ia mengajak Parker untuk bermain bola dan membawa bola itu hingga ke stasiun.

Tak seperti biasanya, kali itu Hachi lalu menangkap bola yang dilempar oleh Parker. Anjing itu seakan berusaha keras agar hari itu Parker tidak meninggalkannya untuk pergi bekerja. Hachi dan Parker bermain sejenak, tetapi akhirnya tiba waktunya bagi Parker untuk naik ke atas kereta.

Parker menaruh bola Hachi dalam kantungnya dan meninggalkan Hachi yang nampak gelisah. Hachi terus menerus menggonggong sementara kereta yang ditumpangi oleh Parker bergerak menjauh.

Hari itu, Parker mengajar seperti biasa di kelas. Parker sedang membawa bola Hachi di tangannya saat ia tiba-tiba mendapat serangan jantung hingga jatuh ke lantai. Hari itu, Parker meninggal dunia.

Di stasiun, Hachi menunggu kedatangan Parker seperti biasa. Ia menunggu dan terus menunggu, namun Parker tak kunjung datang.

Malam itu, Michael pergi untuk mengurus kepulangan jenazah Parker. Keluarga Wilson berduka atas kematian Parker. Sementara itu, Hachi hanya bisa menatap dari dalam kandangnya di luar rumah.

Beberapa hari kemudian, Keluarga Wilson serta semua kerabat dan teman Parker menghadiri acara pemakaman Parker. Tetapi, Hachi justru pergi ke stasiun dan menunggu tuannya di sana.

Setelah kematian Parker, Cate memutuskan untuk menjual rumah itu dan pindah ke tempat lain. Sementara itu, Hachi ikut dengan Andy dan Michael yang kini telah memiliki seorang bayi yang mereka beri nama Ronnie.

Suatu hari, Hachi pergi dari rumah dan menyusuri rel kereta hingga sampai di stasiun tempat dulu dia sering pergi bersama Parker.

Andy dan Cate berhasil melacak Hachi dan berusaha membawanya pulang ke rumah. Tetapi, Hachi selalu membuka pintu rumah dan kembali lagi ke stasiun itu untuk menunggu kepulangan Parker.

Selagi Hachi menunggu, Jasjeet, penjual hot dog di stasiun itu serta para pengunjung lain yang telah hapal dengan kebiasaan Hachi memberi makan anjing itu. Kisah Hachi menjadi terkenal hingga ditulis oleh seorang wartawan. Orang-orang dari berbagai wilayah lalu mengirimi surat dan uang pada petugas stasiun untuk biaya perawatan Hachi.

baca: Review Sinopsis Film Welcome to Marwen, Kisah Mengharukan Penderita Trauma Psikis

Ken membaca artikel itu dan datang untuk mengunjungi Hachi langsung. Ia menghampiri Hachi dan mengatakan pada anjing itu dengan bahasa Jepang bahwa ia juga merindukan Parker sebagaimana Hachi.

Sepuluh tahun setelah kematian Parker, Cate kembali mengunjungi daerah lama tempatnya tinggal dulu. Di sana, ia melihat Hachi yang masih setia menunggui Parker di stasiun.

Saat Natal tiba, Cate lalu menceritakan pada Ronnie tentang kisah Parker dan Hachi. Sementara itu, Hachi yang kini sudah tua terbaring lemah di tengah musim dingin.

Hachi lalu tiba-tiba melihat bahwa Parker akhirnya tiba di stasiun dan memanggil namanya. Hachi mendongak dan berlari untuk menyongsong Parker.

Gambaran ini sebenarnya hanyalah sebuah kilasan dalam benak Hachi. Hachi yang sebenarnya akhirnya meninggal dalam penantian panjangnya itu.

Film lalu kembali lagi menampilkan Ronnie yang mengakhiri kisahnya. Ia mengatakan bahwa kisah Parker dan Hachi mengajarkannya tentang arti kesetiaan. Ronnie mendapat tepuk tangan meriah dari teman-teman kelasnya.

Sepulangnya Ronnie dari sekolah, ia disambut oleh ayahnya yang membawa seekor anak anjing yang mereka akhirnya juga beri nama Hachi. Di akhir film, Ronnie nampak berjalan dengan anjingnya di jalur kereta yang sama yang dilalui oleh Hachi bertahun-tahun sebelumnya.

Nah, itulah tadi ulasan dan sinopsis film Hachi: A Dog’s Tale.

baca: Review Sinopsis Film Alice in Wonderland, Petualangan Seru Alice di Dunia Ajaib

Hachi: A Dog’s Tale adalah sebuah film yang penuh dengan berbagai momen manis. Di sisi lain, bersiaplah juga untuk merasa terharu hingga menangis saat menyaksikanya. Secara umum, film ini mengusung pesan yang menyentuh tentang arti cinta dan kesetiaan.

Sumber foto: Stage 6 Films

Written by Adelia

Menulis karena kesenangan adalah menulis kebebasan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *