Wekepo.com – Harry Potter and the Philosopher’s Stone, yang di Amerika Serikat dirilis dengan judul Harry Potter and the Sorcerer’s Stone, adalah film pertama dari seri film fantasi terkenal Harry Potter. Seri ini diangkat dari novel fantasi legendaris karya J. K. Rowling.
Film ini disutradarai oleh Chris Columbus, berdasarkan naskah yang ditulis oleh Steve Kloves. Seri film ini mengikuti petualangan Harry Potter, seorang penyihir muda, dalam melawan penyihir jahat bernama Lord Voldemort.
Para pemeran film Harry Potter and the Philosopher’s Stone di antaranya yakni Daniel Radcliffe yang berperan sebagai Harry Potter, Rupert Grint sebagai Ron Weasley, Emma Watson sebagai Hermione Granger.
Selain itu, ada pula Robbie Coltrane yang berperan sebagai Rubeus Hagrid, Richard Harris sebagai Albus Dumbledore, Ian Hart sebagai Quirinus Quirrell, serta Alan Rickman sebagai Severus Snape, serta Maggie Smith sebagai Minerva McGonagall.
Penasaran dengan awal mula kisah si penyihir terkenal Harry Potter? Nah, langsung saja simak sinopsis film Harry Potter and the Philosopher’s Stone berikut ini, yuk.
Detail Film
Sutradara | Chris Columbus |
Produser | David Heyman |
Penulis | J.K. Rowling |
Tanggal rilis |
|
Durasi | 152 menit |
Negara |
|
Bahasa | Inggris |
Seri Harry Potter | Harry Potter |
Sinopsis Film Harry Potter and the Philosopher’s Stone (2001)
Bagian awal film Harry Potter and the Philosopher’s Stone memperlihatkan dua orang penyihir berjalan di tengah malam. Mereka menyusuri Jalan Privet Drive, sebuah jalanan perumahan menengah atas yang terletak pada daerah suburban kota yang rapi.
Dua penyihir ini adalah Albus Dumbledore dan Minerva McGonagall. Mereka adalah profesor yang mengajar di Sekolah Sihir Hogwarts. Keduanya ditemani oleh penjaga sekolah tersebut, Rubeus Hagrid.
Mereka rupanya mengantarkan seorang bayi yatim piatu bernama Harry Potter pada kerabat terdekat bayi itu, Keluarga Dursley. Harry Potter tumbuh di tengah keluarga Dursley yang terdiri dari Vernon, Petunia, dan anak mereka satu-satunya yang sangat manja dan suka mengusik Harry, Dudley Dursley.
Meskipun Petunia adalah kakak dari Lily, ibu Harry, ia dan suaminya selalu bertindak tidak adil serta semena-mena pada Harry. Mereka memberi Harry tempat tidur di lemari kecil di bawah tangga. Semua barang-barang dan baju yang dipakai oleh Harry juga merupakan bekas dari Dudley.
Saat Harry berusia sepuluh tahun, ia dan Keluarga Dursley pergi mengunjungi sebuah kebun binatang. Di sana, Harry tanpa sengaja menyebabkan kerusuhan saat ia mendapati dirinya bisa bicara dengan seekor ular dan bahkan melepaskan ular itu dari kandangnya. Sejak itu, Keluarga Dursley semakin membenci Harry karena menganggap ia anak yang aneh seperti Lily.
baca: Review Sinopsis Film Harry Potter and the Order of the Phoenix (2007)
Suatu hari, Harry menerima sepucuk surat dari Sekolah Sihir Hogwarts. Namun, sebelum ia sempat membuka surat itu, Paman Vernon mencegahnya. Setelah itu, setiap hari rumah Keluarga Dursley selalu mendapat surat dari Hogwarts.
Mereka berusaha melarikan diri untuk sementara waktu di sebuah pulau terpencil agar tidak lagi menerima surat itu. Tetapi, suatu hari, Hagrid muncul di pondok mereka untuk menjemput Harry ke Hogwarts. Hagrid mengatakan bahwa Harry, sebagaimana kedua orang tuanya, adalah penyihir.
Ternyata, surat yang selama ini dikirim kepada Harry itu menyatakan bahwa ia diterima sebagai murid Hogwarts. Meski Keluarga Dursley tidak setuju, Hagrid tetap membawa Harry pergi dari sana.
Hagrid membawa Harry ke Diagon Alley, sebuah daerah pusat perbelanjaan yang ada di dunia sihir, untuk membeli perlengkapan sekolahnya. Di sana, Harry mendapatkan tongkat sihir pertamanya. Hagrid juga memberi Harry seekor burung hantu putih yang kemudian ia beri nama Hedwig sebagai hewan peliharaan dan sebagai pengirim surat.
Hagrid lalu menceritakan tentang masa lalu Harry. Dulu, kedua orang tua Harry, James dan Lily, meninggal karena kutukan dari seorang penyihir jahat yang sangat kuat bernama Lord Voldemort.
Harry menjadi satu-satunya orang dalam sejarah yang tercatat berhasil selamat dari sihir jahat sang Pangeran Kegelapan. Hal ini menjadikan dirinya sebagai sosok yang sangat terkenal di kalangan para penyihir hingga mendapat julukan “Anak yang Bertahan Hidup”.
Sejak kejadian itu, Lord Voldemort tiba-tiba lenyap. Banyak yang mengatakan bahwa Kutukan yang gagal itu telah membuat Lord Voldemort sangat lemah.
Ketika tiba saat bagi Harry untuk berangkat ke Hogwarts, ia pergi ke Stasiun King’s Cross. Di atas Kereta Hogwarts Express, ia bertemu dengan sejumlah murid Hogwarts lain.
Harry segera menjadi kawan akrab dengan salah satu anak laki-laki berambut merah yang sebaya dengannya, Ron Weasley. Mereka duduk di dalam kompartemen yang sama dan mengobrol seru.
Tak lama, mereka lalu bertemu dengan seorang anak perempuan cerdas bernama Hermione Granger. Hermione adalah penyihir keturunan Muggle. Kedua orang tua Hermione adalah manusia biasa dan tidak memiliki kemampuan sihir. Harry juga bertemu seorang anak laki-laki berambut pirang yang sombong bernama Draco Malfoy.
Setelah perjalanan panjang, mereka akhirnya tiba di Hogwarts. Mereka harus menyeberangi danau dengan perahu kecil secara berkelompok sebagai tradisi bagi murid tahun pertama.
Setibanya para murid di Hogwarts yang bentuknya menyerupai kastil itu, mereka dibawa ke dalam Aula Besar. Terdapat empat asrama di Hogwarts yang terdiri dari Gryffindor, Hufflepuff, Ravenclaw, dan Slytherin. Keempat asrama ini memiliki karakteristik dan visi yang berbeda satu sama lain.
baca: Review Sinopsis Harry Potter and the Deathly Hallows Part 1 (2010)
Para murid tahun pertama harus menjalani sebuah upacara penentuan asrama yang dilakukan oleh sebuah topi ajaib. Topi ajaib itu diletakkan di kepala mereka dan kemudian ia akan menentukan asrama mana yang terbaik untuk murid yang memakainya.
Harry, Ron, dan Hermione masuk ke dalam asrama Gryffindor. Sementara, Malfoy masuk ke asrama Slytherin.
Di Hogwarts, Harry mulai belajar berbagai ilmu sihir yang menarik dan sangat bermanfaat. Pada salah satu kelas, mereka diajarkan cara menggunakan Sapu Terbang.
Bakat terbang alami yang diwarisi Harry dari ayahnya membuat Harry terpilih sebagai Seeker dari tim Quidditch asrama Gryffindor. Quidditch adalah sebuah permainan sihir yang serupa dengan sepak bola di dunia nyata.
Suatu malam, Harry, Ron, dan Hermione tanpa sengaja menemukan bagian tersembunyi di kastil Hogwarts yang dijaga oleh Fluffy, seekor anjing raksasa berkepala tiga.
Di Kelas Mantra, tanpa disadari oleh Hermione, ia telah membuat Ron tersinggung. Ron pun mengejek Hermione hingga membuat gadis itu sangat sedih.
Hermione pergi ke kamar mandi untuk menangis. Tetapi, tiba-tiba di kamar mandi itu secara misterius muncul sesosok Troll. Harry dan Ron menyelamatkan Hermione. Peristiwa itu menjadi awal dari persahabatan ketiganya.
Beberapa hari kemudian, tiga sekawan itu mengetahui bahwa Fluffy ternyata sengaja ditempatkan di sana untuk menjaga pintu masuk ke ruang tempat sebuah Batu Bertuah disimpan. Batu ini dapat memberikan hidup yang abadi bagi orang yang menggunakannya sebagai ramuan sihir.
Harry menduga bahwa guru Ramuan mereka, Severus Snape, sebenarnya adalah pengabdi Lord Voldermort yang berusaha membangkitkan lagi sang Pangeran Kegelapan dan diam-diam mengincar Batu Bertuah itu. Snape sendiri adalah guru yang entah karena alasan apa begitu membenci Harry.
baca: Review Sinopsis Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2 (2011)
Harry, Ron, dan Hermione pun berusaha untuk mendapatkan batu itu sebelum Snape bisa mengambilnya. Hagrid kemudian tanpa sengaja memberitahu Harry dan kawan-kawan bahwa Fluffy bisa ditidurkan dengan musik.
Malam itu juga, mereka pergi ke ruangan terlarang itu untuk mencari Batu Bertuah. Sesampainya mereka di sana, Fluffy sudah tertidur pulas. Hal ini menandakan bahwa telah ada orang lain yang tiba lebih dulu dari mereka.
Lewat pintu tersembunyi yang berada di bawah tempat Fluffy tidur, Harry, Ron, dan Hermione terjatuh ke dalam sebuah ruang bawah tanah. Mereka terlilit dalam jeratan tumbuhan Devil’s Snare. Tetapi, dengan kecerdikan Hermione, mereka akhirnya bisa lolos dari sana.
Kemudian, mereka sampai di sebuah ruangan yang dipenuhi oleh ribuan kunci yang melayang. Dengan kemahiran terbang Harry, mereka akhirnya bisa mendapatkan kunci yang dibutuhkan untuk membuka pintu ke ruangan berikutnya.
Di ruangan selanjutnya, Harry dan kawan-kawan mendapati diri mereka berdiri di atas sebuah papan catur sihir raksasa yang dilengkapi dengan semua bidaknya. Mereka akhirnya bisa memenangkan permainan itu berkat kemahiran Ron bermain catur.
Namun, dalam prosesnya, Ron terluka parah. Harry meminta Hermione untuk meninggalkannya sendiri dan membawa Ron kembali ke atas untuk mendapat pengobatan.
Setelah menyelesaikan semua tantangan itu, Harry memasuki ruangan terakhir di mana Batu Bertuah itu seharusnya disimpan. Tetapi, di sana ia malah menemukan salah satu gurunya yang gagap dan canggung, Quirinus Quirrell yang menunggunya.
Rupanya, selama ini Quirrell adalah pengabdi Voldemort yang sebenarnya. Jiwa Voldemort bersemayam di belakang kepala Quirrell yang ditutupi turban.
Dengan mantra dari Dumbledore, Harry menemukan Batu Bertuah itu secara ajaib tersimpan aman dalam kantung celananya. Voldemort mengetahui ini dan berjanji untuk menghidupkan lagi kedua orang tua Harry agar Harry mau menyerahkan batu itu.
Saat Harry menolaknya, Quirrell pun mencoba membunuh Harry. Namun, sentuhan Harry membuat kulit Quirrell terbakar dan tak lama kemudian, seluruh tubuh pria itu pun lenyap menjadi debu. Jiwa Voldemort keluar dari tubuh Quirrell dan menghilang. Sementara itu, Harry kehabisan tenaga dan jatuh pingsan.
Saat Harry terbangun, ia menemukan dirinya sedang dirawat di rumah sakit Hogwarts dengan Dumbledore di sisinya. Dumbledore mengatakan bahwa Batu Bertuah itu telah dihancurkan.
Dumbledore juga menjelaskan bahwa sihir yang membunuh Quirrell adalah sihir yang sama yang telah melindungi Harry dari Kutukan Voldemort saat ia masih bayi. Sihir itu terwujud berkat cinta dari Lily yang akan terus melindungi Harry hingga ia berusia 17 tahun.
Di akhir tahun sekolah itu, Dumbledore memberikan Piala Asrama pada Gryffindor berkat aksi berani Harry dan kawan-kawannya.
Harry pun pulang lagi ke rumah Keluarga Dursley di Privet Drive untuk liburan musim panas. Tetapi kali ini, ia tahu bahwa ia telah memiliki rumah yang ia cintai di Hogwarts.
Kesimpulan Film Harry Potter and the Philosopher’s Stone
Itulah tadi ulasan dan sinopsis film Harry Potter and the Philosopher’s Stone.
Dengan berdasarkan pada imajinasi tingkat tinggi dari J. K. Rowling, kita dibawa masuk dalam dunia sihir yang mengesankan dalam film ini. Sebagai film pertama dari seri Harry Potter, film ini menjadi pembuka yang berhasil membuat para penonton untuk tertarik mengikuti kelanjutan kisah Harry Potter.
Sumber foto: Warner Bros. Pictures