Wekepo.com – Harry Potter and the Deathly Hallows Part 1 merupakan film ketujuh dalam seri film fantasi Harry Potter. Film ini merupakan bagian pertama dari dua film penutup franchise fenomenal tersebut. Seluruh kisah dalam seri Harry Potter terinspirasi dari novel fantasi karya J. K. Rowling yang menuai kesuksesan besar.
Film ketujuh Harry Potter ini disutradarai oleh David Yates. Sementara, naskah film ditulis oleh Steve Kloves. Di film ini, Harry yang telah menginjak usia 17 tahun memutuskan untuk tak kembali ke Sekolah Sihir Hogwarts demi melacak dan memusnahkan Horcrux milik Voldemort yang masih tersisa.
Film Harry Potter and the Deathly Hallows Part 1 diproduksi oleh Warner Bros dan Heyday Films. Warner Bros. yang juga bertindak sebagai distributor merilis film ini pada 19 November 2010.
Para aktor pemain yang terlibat dalam film ini di antaranya yaitu Daniel Radcliffe yang berperan sebagai Harry Potter, Rupert Grint sebagai Ron Weasley, Emma Watson sebagai Hermione Granger, Helena Bonham Carter sebagai Bellatrix Lestrange.
Kemudian, selain para aktor tersebut, ada pula Tom Felton yang berperan sebagai Draco Malfoy, Ralph Fiennes sebagai Lord Voldemort, Imelda Staunton sebagai Dolores Umbridge, Bill Nighy sebagai Rufus Scrimgeour, serta Rhys Ifans sebagai Xenophilius Lovegood. Penasaran bagaimana kisah cerita singkat film film Harry Potter and the Deathly Hallows Bagian 1 ini? Berikut sinopsis singkatnya.
Detail Film:
Sutradara | David Yates |
Produser |
|
Tanggal Rilis | 11 November 2010 (London) |
Asal Negara |
|
Bahasa | Inggris |
Daftar Series | Harry Potter |
Sinopsis Film Harry Potter and the Deathly Hallows Part 1
Cerita Harry Potter and the Deathly Hallows Part 1 mengisahkan kejadian setelah kembalinya Voldemort, keadaan menjadi semakin bertambah buruk dan mengkhawatirkan dengan semakin banyaknya kasus pembunuhan manusia yang dilakukan oleh Voldemort dan pengikutnya. Menteri Sihir yang baru, Rufus Scrimgeour, berjanji bahwa ia akan menjaga agar pemerintahan di dunia sihir tetap berjalan dengan baik meski ancaman dari Voldemort membayangi mereka.
Sementara itu, Harry, Ron, dan Hermione bertekad untuk mengumpulkan dan menghancurkan lima dari tujuh Horcrux yang tersisa. Usai tahun keenamnya di Hogwarts, Harry menghabiskan musim panas terakhirnya bersama keluarga Dursley yang sejak Harry bayi selalu memperlakukannya dengan semena-mena.
Severus Snape memberi informasi pada Voldemort bahwa Harry akan meninggalkan rumah keluarga Dursley. Voldemort pun mempersiapkan sebuah rencana penyergapan.
Di sisi lain, Orde Phoenix yang telah bisa menduga rencana Voldemort juga menyusun strategi untuk membawa Harry dengan aman ke The Burrow, rumah keluarga Weasley. Mereka menjemput Harry secara beramai-ramai dan meminum Ramuan Polyjuice sehingga semua anggota nampak seperti Harry.
Pada hari penjemputan, pertempuran benar-benar terjadi di angkasa antara para Pelahap Maut dan Orde Phoenix. Harry dan hampir seluruh anggota Orde berhasil sampai dengan selamat di The Burrow. Sayangnya, Mad-Eye Moody dan burung hantu Harry, Hedwig, gugur dalam pertempuran itu.
baca: Review Sinopsis Film Harry Potter and the Order of the Phoenix (2007)
Keesokan harinya, Menteri Sihir datang untuk menyampaikan wasiat dan warisan Dumbledore untuk Harry, Ron, dan Hermione. Ron mendapatkan alat Deluminator milik Dumbledore, Hermione menerima buku The Tales of Beedle the Bard, dan Harry memperoleh bola Snitch pertama yang ditangkap Harry dalam permainan olahraga Quidditch.
Sebenarnya, menurut wasiat Dumbledore, Harry juga mewarisi Pedang Gryffindor. Tetapi, pedang ajaib tersebut menghilang dan tidak diketahui keberadaannya saat itu.
Di The Burrow, keluarga Weasley sedang mempersiapkan pesta pernikahan kakak Ron, Bill, dengan Fleur Delacour. Namun, pada malam perayaan, para Pelahap Maut tiba-tiba datang menyerang. Untungnya, para tamu berhasil selamat berkat peringatan yang telah dikirim sebelumnya oleh salah satu anggota Orde, Kingsley Shacklebolt.
Di titik itu, Kementerian Sihir telah jatuh setelah para Pelahap Maut juga membunuh Scrimgeour dan menggantikannya dengan anggota mereka, Pius Thicknesse. Terjadi pembantaian besar-besaran pada para penyihir keturunan manusia atau Muggle.
Harry, Ron, dan Hermione melarikan diri dengan cara berteleportasi ke Kota London. Namun, di sana, mereka diserang oleh para Pelahap Maut di sebuah kedai.
Hermione membawa mereka ke Grimmauld Place Nomor 12 yang merupakan rumah keluarga Sirius Black, ayah baptis Harry yang telah meninggal. Di sana, Harry mengetahui bahwa tulisan “R.A.B.” pada liontin Slytherin palsu yang ia kira adalah Horcrux Voldemort ternyata adalah inisial dari adik Sirius, Regulus Arcturus Black.
Kreacher, peri rumah yang bekerja untuk keluarga Black menjelaskan bahwa seorang penyelundup bernama Mundungus Fletcher telah mencuri liontin yang asli. Berkat bantuan Kreacher dan peri rumah sahabat Harry, Dobby, mereka berhasil menggali informasi dari Fletcher bahwa liontin yang asli telah disita oleh petugas kementerian keji bernama Dolores Umbridge.
Dengan menggunakan Ramuan Polyjuice dan menyamar menjadi petugas kementerian, Harry dan kawan-kawannya menyusup ke kantor Kementerian Sihir. Dengan rencana cerdik mereka, Harry dan kawan-kawannya berhasil mengambil liontin itu dari Umbridge.
Namun, saat berusaha melarikan diri, penyamaran ketiganya terbongkar. Meski mereka masih sempat lolos dengan cara teleportasi, para Pelahap Maut berhasil melukai Ron.
Harry, Ron, dan Hermione terdampar di sebuah hutan terpencil. Mereka mulai mencoba menghancurkan liontin Slytherin yang telah mereka dapatkan, namun tak ada sihir yang berhasil.
Akhirnya, ketiganya memutuskan untuk memakai liontin itu secara bergantian hingga mereka dapat menemukan cara untuk memusnahkannya. Tanpa mereka sadari, liontin itu sebenarnya memiliki kekuatan untuk menanamkan kejahatan dan kebencian pada siapapun yang mengenakannya dalam waktu lama.
Harry mendapat kilasan visi tentang Voldemort yang berusaha mencari Tongkat Elder, sebuah tongkat sihir sangat kuat yang dulu dicuri oleh Gellert Grindelwald dari pembuat tongkat Gregorovitch.
Dalam perjalanan mereka, Ron mulai terpengaruh oleh kekuatan liontin itu dan bersikap memusuhi Harry. Di puncak kemarahannya, Ron akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Harry dan Hermione.
Meskipun amat terpukul dan sedih karena kepergian Ron, Harry dan Hermione melanjutkan pencarian mereka untuk mengetahui cara memusnahkan liontin itu. Hermione berpendapat bahwa Pedang Gryffindor adalah alat yang mereka butuhkan.
Oleh karena itu, Harry dan Hermione pun pergi ke Godric’s Hollow, tempat kelahiran Godric Gryffindor untuk mulai menelusuri keberadaan pedang Gryffindor. Di sana, mereka bertemu dengan ahli sejarah bernama Bathilda Bagshot yang menurut mereka menyimpan pedang itu.
Harry dan Hermione mengikuti Bagshot ke rumahnya. Namun, sesampainya di sana, terungkap bahwa Bagshot sebenarnya adalah ular peliharaan Voldemort, Nagini, yang menyamar serta berusaha menyerang Harry dan Hermione. Saat berusaha melawan Nagini, Hermione tanpa sengaja mematahkan tongkat sihir milik Harry.
Hermione membawa mereka pergi dengan melakukan teleportasi menuju Hutan Dean. Keduanya pun memutuskan untuk berkemah di sana. Malam itu, Harry melihat cahaya Patronus berbentuk rusa betina di antara pepohonan yang berusaha memandunya untuk pergi ke suatu tempat.
Harry mengikuti Patronus itu dan tiba di sebuah kolam beku di tengah hutan. Harry melihat bayangan pedang Gryffindor di dasar kolam dan menyelam untuk mengambilnya.
Namun, di bawah air, liontin Slytherin itu menjerat Harry hingga kehabisan tenaga. Untungnya, tiba-tiba seseorang muncul dan membawa Harry ke permukaan.
Sosok itu ternyata adalah Ron yang kembali setelah menyadari kesalahannya. Dengan menggunakan pedang Gryffindor, Ron lalu menghancurkan liontin itu.
Saat keduanya kembali ke kemah, Hermione sempat meluapkan kemarahannya pada Ron. Namun, ketiga sahabat itu akhirnya berdamai.
Hermione menemukan sebuah simbol aneh yang digambar oleh Dumbledore pada halaman buku yang diberikan Dumbledore padanya. Harry dan kawan-kawannya memutuskan untuk mendatangi Xenophilius Lovegood, ayah salah satu teman sekolah mereka, Luna Lovegood, untuk mencari tahu lebih banyak tentang simbol itu.
Xenophilius menjelaskan bahwa simbol itu menggambarkan tiga Relikui Kematian. Penyihir yang memiliki ketiga relikui ini dapat menjadi penguasa kematian.
Saat Harry dan kawan-kawannya pamit untuk pergi, Xenophilius tiba-tiba berusaha mencegah mereka. Ternyata, para Pelahap Maut telah menculik Luna.
Xenophilius berusaha menyerahkan Harry dan kawan-kawannya pada Pelahap Maut sebagai tebusan untuk kebebasan Luna. Untungnya, Harry, Ron, dan Hermione sempat menyelamatkan diri dengan cara teleportasi sebelum para Pelahap Maut datang.
Harry, Ron, dan Hermione kembali muncul di tengah hutan. Saat mereka hendak mendirikan tenda, tiba-tiba datang sekelompok Snatchers. Mereka adalah orang-orang yang dibayar oleh Pelahap Maut jika berhasil menemukan penyihir keturunan Muggle.
Para Snatchers tidak mengenali identitas Harry dan kawan-kawan karena Hermione sempat menyamarkan wajah mereka. Namun, sialnya, mereka justru membawa Harry dan kawan-kawannya ke Malfoy Manor, rumah keluarga Malfoy.
baca: Review Sinopsis Ghost (1990), Film Kisah Cinta Dua Dunia
Di sana, mereka berhadapan dengan Bellatrix Lestrange, Draco Malfoy, dan para Pelahap Maut lain. Bellatrix menyadari bahwa mereka menyamar.
Bellatrix menahan Harry dan Ron di gudang Malfoy Manor. Sementara itu, ia menyiksa Hermione untuk mendapatkan informasi tentang keberadaan Pedang Gryffindor yang dicuri dari brankas Bellatrix di bank sihir Gringott’s.
Di gudang Malfoy Manor, Harry dan Ron bertemu dengan Luna, pembuat tongkat Ollivander, dan goblin Griphook yang juga ditahan. Harry mencoba meminta bantuan dan tak lama kemudian, Dobby si peri rumah muncul di antara mereka.
Seluruh tahanan berhasil melarikan diri dari gudang dan naik ke atas. Terjadi pertempuran sengit antara Harry dan kawan-kawannya dengan para Pelahap Maut. Harry sempat melucuti tongkat Draco dan kemudian mengambil tongkat tersebut.
Dobby lalu menjatuhkan sebuah lampu gantung yang menimpa Bellatrix, sehingga Hermione berhasil selamat. Saat seluruh kawan-kawan Harry telah bersiap untuk pergi bersama dari sana dengan cara teleportasi, Bellatrix tiba-tiba melemparkan pisau ke arah Dobby.
Semua orang berhasil sampai ke rumah Bill dan Fleur, Shell Cottage, dengan selamat. Tapi, lemparan pisau Bellatrix ternyata mengenai Dobby dan menyebabkan luka yang fatal.
Dobby akhirnya meninggal dalam dekapan Harry. Harry memutuskan untuk menguburkan Dobby dengan tangannya sendiri tanpa bantuan sihir sebagai bentuk penghormatan.
Di akhir cerita film Harry Potter and the Deathly Hallows Bagian 1, tampak Voldemort mendatangi dan membuka makam Dumbledore. Ia berusaha mendapatkan Tongkat Elder yang ternyata memang ikut dikubur bersama jasad Dumbledore dalam makamnya.
Kesimpulan:
Film ketujuh seri Harry Potter ini dipenuhi berbagai momen mendebarkan yang menampilkan sepak terjang Harry dan kawan-kawannya dalam mencari Horcrux milik Voldemort. Kerap kali, ketiganya menemui berbagai bahaya besar dari para Pelahap Maut yang berusaha mencegah usaha mereka. Para penonton juga akan merasa semakin larut dalam keseruan alur cerita di film ini berkat efek visualnya yang mendukung.
Sumber foto: Warner Bros. Pictures