Where’d You Go Bernadette adalah sebuah film drama yang memadukan genre komedi dan misteri. Film ini diangkat dari sebuah novel berjudul sama yang ditulis oleh Maria Semple.
Richard Linklater menyutradarai film berdurasi 109 menit ini. Selain menjadi sutradara, Richard Linklater juga menulis naskah film Where’d You Go Bernadette bersama Holly Gent dan Vince Palmo.
Film ini dibintangi oleh Cate Blanchett yang berperan sebagai Bernadette Fox, Billy Crudup sebagai Elgin Branch, Emma Nelson sebagai Bee Branch, Kristen Wiig sebagai Audrey Griffin, James Urbaniak sebagai Marcus Strang, Judy Greer sebagai Dr. Janelle Kurtz, Troian Bellisario sebagai Becky, Zoë Chao sebagai Soo-Lin Lee-Segal, serta Laurence Fishburne sebagai Paul Jellinek.
Sinopsis Film Where’d You Go Bernadette
Film Where’d You Go Bernadette menceritakan tentang kisah Bernadette Fox dan petualangannya. Di masa mudanya, Bernadette adalah seorang arsitek yang jenius. Ia bahkan memenangkan dana hibah beasiswa terkemuka untuk merealisasikan proyek besar desain arsitektur sebuah gedung. Desain arsitektur karya Bernadette dikenal memiliki gaya yang unik dan khas.
Tetapi, hal itu berubah saat ia bertemu dengan suaminya, Elgin Branch, yang juga mempunya karir yang mapan. Mereka berdua lalu menikah dan memiliki seorang putri yang diberi nama Bee.
Sejak menikah dan berkeluarga, Bernadette meninggalkan karirnya. Ia berhenti menerima proyek desain arsitektur. Hal ini pun sempat menjadi sorotan oleh publik, terutama di kalangan para arsitek profesional. Sebab, Bernadette termasuk salah satu arsitektur papan atas dengan rekam jejak yang gemilang.
Bagaimanapun, Bernadette telah membuat keputusan itu. Ia tinggal bersama keluarganya di sebuah daerah pinggiran kota yang tenang di Seattle, Amerika Serikat. Mereka menetap di sebuah rumah yang dulunya merupakan bekas bangunan sekolah, tetapi telah sedikit banyak direnovasi dan didesain ulang oleh Bernadette. Meski begitu, mereka memiliki halaman yang luas, yang banyak ditumbuhi oleh semak blackberry.
Tahun demi tahun berlalu. Bernadette mendedikasikan seluruh waktunya sebagai ibu rumah tangga yang mengurus keluarga dan membesarkan putrinya, Bee. Bee sendiri akhirnya mulai beranjak remaja dan menginjak usia 15 tahun. Seperti kedua orang tuanya, ia tumbuh menjadi anak yang pintar dan berwawasan luas.
Bernadette adalah sosok yang cukup aneh. Ia tidak menyukai orang dan interaksi sosial. Ia bahkan tidak segan menunjukkan ketidaksukaannya ini secara terbuka.
Bernadette juga sebenarnya tidak menyukai tinggal di Seattle. Ia selalu merasa enggan jika harus keluar rumah. Itulah mengapa ia mempekerjakan seorang asisten pribadi bernama Mandula yang bekerja secara jarak jauh dari India. Mereka terhubung satu sama lain dengan menggunakan komunikasi digital.
Mandula mengurus segala keperluan Bernadette, seperti jika ia harus membeli sesuatu secara daring. Ia juga yang mencatat semua agenda yang direncanakan Bernadette.
Meski Bernadette tak menyukai interaksi sosial secara umum dan selalu berusaha menghindari orang lain, ia punya kebencian tersendiri pada para ibu dari siswa lain di sekolah putrinya.
Bernadette terutama tidak menyukai seorang ibu bernama Audrey Griffin yang kebetulan juga merupakan tetangga Bernadette yang tinggal tak jauh dari rumah keluarga Branch. Audrey memiliki sahabat dekat bernama Soo-Lin yang kerap menjadi teman bergosipnya dan juga merupakan ibu dari salah satu teman Bee di sekolah.
Meski ia membenci interaksi sosial, Bernadette begitu menyayangi Bee. Ia juga sangat dekat dengan putrinya itu. Apapun kegiatan Bee, Bernadette selalu berusaha menunjukkan dukungannya.
Bernadette lalu mendapati bahwa Elgin telah merekrut Soo-Lin sebagai asisten pribadinya. Hal ini membuat Bernadette kesal karena Elgin seakan tak mempedulikan ketidaksukaannya pada ibu-ibu di sekolah Bee.
Bee tampil sebagai pengiring musik dalam pentas untuk anak-anak kecil di sekolahnya. Bernadette pun hadir. Ia terlihat begitu bangga pada Bee.
Saat akan keluar dari sekolah Bee untuk mengantar pulang putrinya, Bernadette berusaha menghindar dari percakapan dengan ibu-ibu lain. Begitu Bee masuk ke dalam mobil, Bernadette telah siap menginjak pedal gas mobilnya.
Sementara itu, Audrey yang berusaha mengatakan sesuatu pada Bernadette pun tak sempat mengejar Bernadette. Pedal gas mobil yang sengaja diinjak terlalu cepat oleh Bernadette pun alhasil membuat ban mobilnya menyerempet sedikit kaki Audrey hingga terluka ringan. Tetapi, Bernadette dan Bee telah melaju pergi dengan berpura-pura tidak mengetahui insiden itu.
Suatu hari, Bee yang akan segera lulus dari sekolah menengah lalu menagih sebuah hadiah yang pernah dijanjikan oleh orang tuanya padanya. Janji itu adalah rencana liburan keluarga bersama ke Benua Antarktika.
Bee ingin mereka pergi saat liburan Natal. Sebab, pada saat liburan Natal berlangsung di Amerika Serikat, Antarktika justru baru akan mengalami musim panas. Es di Antarktika akan mencair dan memungkinkan mereka untuk menikmati benua itu.
Bernadette terkejut mendengar permintaan Bee ini. Ia juga merasa resah membayangkan bahwa ia harus bertemu dengan banyak orang dalam perjalanan itu nantinya. Namun, melihat antusiasme Bee yang besar, Bernadette pun akhirnya setuju untuk pergi.
Keesokan paginya, Bernadette melihat tetangganya, Audrey, masuk ke halaman rumahnya tanpa permisi. Ia bahkan membawa seorang petugas pemberantas semak blackberry. Audrey mengeluh bahwa semak blackberry di rumah keluarga Branch telah mengganggu halaman rumahnya dan ia ingin agar Bernadette memangkas semak-semak tersebut. Bernadette setuju.
Seiring dengan liburan ke Antarktika yang semakin dekat, Bernadette juga menjadi semakin gelisah. Ia meminta resep obat dengan efek yang cukup keras untuk mengobati insomnia serta kegelisahan yang ia alami. Dalam suatu kesempatan, Elgin mendapati Bernadette tertidur di tempat umum karena pengaruh obat. Hal ini membuat Elgin menjadi semakin khawatir dengan kondisi Bernadette.
Suatu hari, saat Audrey sedang menyelenggarakan sebuah pesta untuk para wali murid di rumahnya, tiba-tiba hujan turun. Derasnya hujan membuat bukit di halaman rumah Bernadette yang telah dibersihkan dari semak blackberry longsor hingga menimpa halaman dan sebagian rumah Audrey.
Bernadette berkilah bahwa ia hanya menuruti permintaan Audrey untuk membersihkan semak blackberry-nya. Tetapi, suaminya curiga bahwa Bernadette yang seorang arsitek sebenarnya sudah bisa menduga bahwa bukit itu akan longsor ke rumah Audrey jika dibersihkan dari semak blackberry.
Hubungan antara Bernadette dan Elgin menjadi tegang. Puncaknya adalah ketika seorang agen FBI datang ke rumah mereka dan mengatakan bahwa Manjula sebenarnya adalah seorang kriminal asal Rusia yang menyamar sebagai asisten pribadi Bernadette. Ia berusaha mencuri data personal keluarga Branch.
Elgin akhirnya meminta Bernadette untuk menjalani pengobatan di rumah sakit jiwa di bawah pengawasan psikiater kepercayaannya, Dr. Janelle Kurtz. Bernadette tak percaya bahwa suaminya tega melakukan hal itu padanya.
Bernadette yang tak ingin dibawa ke rumah sakit jiwa lalu meminta izin ke kamar mandi dan melarikan diri lewat jendela. Ia bersembunyi di rumah Audrey setelah menceritakan apa yang terjadi dan meminta maaf pada tetangganya itu. Bernadette memutuskan untuk pergi ke Antarktika dan singgah untuk sementara waktu di sana.
Sementara itu, Elgin yang mengetahui bahwa Bernadette telah kabur pun menjadi cemas. Ia mencari ke semua tempat. Ia bahkan menyuruh Soo-Lin untuk mencari ke rumah Audrey, tetapi Audrey berbohong dan mengatakan bahwa Bernadette tidak ada di rumahnya.
Setelah menghilangnya Bernadette, Bee menjadi sedih. Ia menyalahkan ayahnya karena tak pernah menunjukkan sikap suportif pada Bernadette. Elgin menyadari bahwa perkataan Bee ada benarnya. Sementara itu, FBI menginformasikan bahwa kriminal Rusia yang telah berkomunikasi dengan Bernadette selama ini itu telah berhasil ditangkap dan keluarga Branch tak perlu lagi khawatir.
Sore berikutnya, Bee bertemu dengan Audrey. Audrey mengatakan bahwa ia telah mengantar Bernadette yang akan pergi ke Antarktika menuju bandara malam sebelumnya.
Bee segera memberitahu ini pada ayahnya dan mereka pun menyusun rencana untuk menyusul Bernadette ke Antarktika. Bee melacak keberadaan Bernadette dengan rencana perjalanan yang ia gunakan. Ini memungkinkan Bee untuk mengetahui kapal terakhir yang ditumpangi oleh Bernadette.
Sementara itu, Bernadette yang telah tiba lebih awal di Antarktika lalu mulai bisa menikmati alam di sekitar benua es itu. Di atas kapal, ia lalu bertemu dengan seorang peneliti. Bernadette sempat membantu peneliti itu menjalankan risetnya.
Dalam salah satu obrolan mereka, peneliti itu bercerita bahwa sebuah pusat penelitian di Kutub Selatan akan dibangun kembali. Mereka membutuhkan seorang arsitek andal untuk mendesain ulang bangunan itu. Tetapi, akses untuk masuk ke pusat penelitian di Antarktika sangatlah sulit dan dibatasi.
Bernadette menjadi tertantang setelah mendengar hal ini. Ia seakan menemukan lagi ketertarikan lamanya dalam bidang arsitektur.
Oleh karena itu, ia kemudian menyusup untuk bisa sampai ke Palmer Station yang merupakan tempat perhentian para peneliti sebelum Pusat Penelitian itu. Di sana, Bernadette bertemu dengan kepala para peneliti serta menyampaikan rencananya untuk mengajukan diri sebagai arsitek bagi bangunan Pusat Penelitian di Kutub Selatan.
Setelah melihat kesungguhan Bernadette, kepala peneliti itu pun setuju untuk membawa Bernadette ke pusat penelitian untuk melihat langsung bangunan tersebut dan lokasi di sekitarnya. Tetapi, karena medan yang sulit, kepala peneliti itu meminta Bernadette untuk terlebih dahulu meminta izin dari keluarganya. Bernadette kemungkinan harus menghabiskan waktu selama lima minggu di sana tanpa bisa pulang.
Bernadette menjadi sangat bersemangat. Ia lalu mencoba menelepon Elgin dan Bee. Tetapi, tanpa sepengetahuan Bernadette, Elgin dan Bee akhirnya bisa menemukan Bernadette. Mereka telah mendengar seluruh penjelasan yang disampaikan oleh Bernadette di telepon.
Setelah keluarga itu berpelukan dengan perasaan haru, mereka pun kembali berdamai. Bernadette dan keluarganya sadar bahwa dengan kembali menekuni bidang arsitektur akan membuat Bernadette bahagia. Keluarga Bernadette pun akhirnya mengizinkannya untuk pergi melakukan proyek di Kutub Selatan itu.
Demikian lah ulasan dan sinopsis film Where’d You Go Bernadette.
Film Where’d You Go Bernadette menampilkan tema yang menarik tentang hubungan di antara anggota keluarga. Film ini juga memperlihatkan pentingnya menjaga minat dan bakat kita untuk terus menyala, meski berbagai hal dalam kehidupan kita berubah. Di samping itu, dari beberapa adegan dalam film ini, kita bisa menyaksikan keindahan daratan es yang menjadi latar dari film.
Sumber foto: Annapurna Pictures