Wekepo.com – Harry Potter and the Chamber of Secrets adalah film kedua dalam seri fantasi Harry Potter yang didasarkan pada seri novel berjudul sama karya J. K. Rowling.
Melanjutkan kisah dari film pertamanya, film ini menceritakan tentang tahun kedua Harry Potter si penyihir muda di Sekolah Sihir Hogwarts. Kali ini, ia dan kawan-kawannya berusaha mengungkap tentang misteri Kamar Rahasia yang tersembunyi di Hogwarts.
Seperti dalam film pertamanya, Chris Columbus kembali menjadi sutradara di film ini, sementara naskahnya pun juga kembali ditulis oleh Steve Kloves.
Film ini diproduksi oleh Warner Bros. Pictures, 1492 Pictures, dan Heyday Films. Warner Bros. Pictures juga bertindak sebagai distributor bagi film ini.
Para pemeran dalam film Harry Potter and the Chamber of Secrets meliputi Daniel Radcliffe yang berperan sebagai Harry Potter, Rupert Grint sebagai Ron Weasley, Emma Watson sebagai Hermione Granger, Kenneth Branagh sebagai Gilderoy Lockhart, Robbie Coltrane sebagai Rubeus Hagrid, Richard Harris sebagai Albus Dumbledore, dan Jason Isaacs sebagai Lucius Malfoy.
Penasaran bagaimana Harry dan kawan-kawannya berhasil mengungkap misteri tentang kamar rahasia di Hogwarts? Yuk, langsung saja simak sinopsis film Harry Potter and the Chamber of Secrets berikut ini.
Detail Film
Sutradara | Chris Columbus |
Penulis Naskah | Steve Kloves |
Penulis Novel | J. K. Rowling |
Tanggal Rilis | 3 November 2002 (Odeon Leicester Square) 15 November 2002 (United Kingdom and United States) |
Durasi Tayang | 161 menit |
Asal Negara | United Kingdom United States |
Bahasa | English |
Series Film | Series Harry Potter |
Sinopsis Film Harry Potter and the Chamber of Scerets (2002)
Di musim panas setelah tahun pertamanya di Sekolah Sihir Hogwarts usai, Harry Potter harus menghabiskan seluruh masa liburannya bersama Keluarga Dursley. Lebih parah lagi, ia sama sekali tidak memperoleh surat dari Ron maupun Hermione, kedua sahabatnya.
Suatu hari, seekor Peri Rumah muncul di kamar Harry. Peri yang mengaku bernama Dobby itu mengatakan bahwa Harry tak boleh kembali ke Hogwarts tahun itu. Sebab, sesuatu yang amat buruk akan menimpanya jika ia kembali. Ternyata, selama ini Dobby juga lah yang mengambil semua surat dari Ron maupun Hermione agar tidak bisa diterima oleh Harry.
Dobby lalu membuat keributan yang membuat kesal Paman Vernon. Keluarga Dursley yang mengira bahwa Harry berada di balik keributan tersebut menghukumnya dengan cara mengunci Harry di kamarnya dan tak membolehkan Harry kembali ke Hogwarts.
baca: Review Sinopsis Film Harry Potter and the Philosopher’s Stone (2001)
Harry merasa marah dan sedih. Untungnya, suatu malam, Ron Weasley dan kedua kakaknya yang kembar, Fred dan George, datang untuk menjemput Harry dengan menggunakan mobil terbang tua milik ayah mereka.
Untuk membeli perlengkapan sekolah yang dibutuhkan tahun itu, Harry dan Keluarga Weasley pergi ke pusat perbelanjaan sihir Diagon Alley. Mereka bertemu dengan Rubeus Hagrid, Hermione Granger, serta banyak murid Hogwarts yang lain.
Di salah satu toko, mereka menyaksikan acara peluncuran dan penandatanganan buku Gilderoy Lockhart, seorang penyihir selebriti yang narsis. Lockhart mengatakan bahwa tahun itu ia akan mengajar di Hogwarts sebagai Profesor Pertahanan terhadap Ilmu Hitam.
Draco Malfoy, siswa asrama Slytherin yang telah menjadi musuh Harry sejak tahun pertama mereka di Hogwarts, lalu mengusik Harry dan teman-temannya. Ayah Draco, Lucius, yang juga hadir saat itu diam-diam memasukkan sebuah buku misterius ke dalam tas Ginny, adik Ron.
Saat liburan musim panas berakhir, mereka semua pergi ke Peron 9 ¾ di Stasiun King’s Cross untuk menaiki Kereta Hogwarts Express menuju Hogwarts. Tetapi, entah mengapa, hanya Harry dan Ron yang tidak bisa menembus Peron 9 ¾ itu.
Ron akhirnya mengajak Harry untuk menggunakan mobil terbang tua ayahnya, meski Ron belum pandai mengemudi. Setelah mereka sampai di Hogwarts, mobil mereka menabrak Pohon Dedalu Perkasa hingga menyebabkan tongkat Ron dan mobil mereka rusak parah.
Harry dan Ron nyaris dikeluarkan dari Hogwarts karena aksi mereka itu. Tetapi, Profesor McGonagall akhirnya memutuskan untuk sebatas menghukum keduanya.
Sebagai hukuman, Harry harus membantu Profesor Lockhart menjawab surat-surat dari penggemarnya. Harry lalu mendengar bisikan-bisikan aneh yang mengerikan.
Harry kemudian mencari asal suara misterius yang didengarnya. Harry sampai di salah satu koridor Hogwarts di mana ia melihat Mrs. Norris, kucing penjaga sekolah Argus Filch, tergantung kaku. Di dinding koridor tertera kalimat yang ditulis dengan darah “Kamar Rahasia telah dibuka. Musuh sang pewaris, berhati-hatilah.”
Kejadian ini menyebabkan kegemparan di Hogwarts. Murid-murid mendesak para guru Hogwarts untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
Di Kelas Transfigurasi, McGonagall akhirnya menceritakan pada kelas Harry tentang asal usul Kamar Rahasia. Ternyata, Kamar Rahasia itu adalah sebuah tempat di Hogwarts yang dulu dibangun oleh salah satu pendiri sekolah sihir itu, Salazar Slytherin.
Tak ada satu orang pun yang tahu lokasi tepat Kamar Rahasia tersebut. Di kamar itu tinggal seekor makhluk sihir jahat yang berbahaya yang diciptakan oleh Slytherin untuk membunuh para penyihir keturunan Muggle (manusia biasa yang bukan penyihir) di Hogwarts. Orang yang bisa membuka Kamar Rahasia dan mengendalikan makhluk di dalamnya juga hanyalah keturunan asli Slytherin.
baca: Review Sinopsis Harry Potter and the Deathly Hallows Part 1 (2010)
Harry dan Ron menduga bahwa Malfoy adalah Pewaris Slytherin yang dimaksud. Hermione mengusulkan agar mereka menyelidiki kebenaran dugaan ini dengan cara menyamar menjadi sahabat Malfoy dengan menggunakan Ramuan Polyjuice.
Mereka meracik ramuan tersebut di kamar mandi anak perempuan yang sudah lama tidak dipakai. Di kamar mandi itu, bersemayam sesosok hantu aneh bernama Myrtle Merana.
Beberapa hari kemudian, saat Harry bermain dalam sebuah pertandingan Quidditch, sebuah bola Bludger yang besar terus mengikutinya. Bola ini lalu menghantam Harry hingga membuat tangannya patah. Ternyata, dalang di balik insiden itu adalah Dobby yang juga membuat Peron 9 ¾ tidak bisa ditembus oleh Harry dan Ron di awal semester mereka.
Dalam sebuah kelas duel sihir, Harry tanpa sengaja menunjukkan kemampuannya berbicara dengan ular pada semua murid yang menyaksikannya. Hal ini membuat semua orang di Hogwarts menjauhinya karena mengira Harry adalah Pewaris Slytherin yang dimaksud oleh tulisan darah di dinding itu.
Saat Natal tiba, Harry dan Ron berhasil menyamar menjadi dua sahabat Malfoy, Crabbe dan Goyle. Malfoy ternyata bukanlah sang Pewaris Slytherin. Tetapi, ia mengatakan bahwa kali terakhir Kamar Rahasia itu dibuka lima puluh tahun lalu, seorang siswi keturunan Muggle terbunuh oleh monster yang mendiami kamar itu.
baca: Review Sinopsis Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2 (2011)
Suatu hari, Harry menemukan sebuah buku harian tua yang ajaib milik seorang mantan siswa bernama Tom Riddle. Buku Tom itu bisa menanggapi apapun yang Harry tulis di atas lembaran kertasnya.
Tom lalu mengajak Harry untuk menyaksikan kenangannya saat ia masih bersekolah di Hogwarts. Dari kenangan itu, Tom menyiratkan bahwa Hagrid adalah pelaku yang membuka Kamar Rahasia itu lima puluh tahun lalu.
Beberapa hari kemudian, Hermione yang keturunan Muggle mendapat serangan dari monster misterius yang membuatnya terbujur kaku bagai patung. Tak hanya itu, buku harian ajaib Tom itu pun dicuri oleh seseorang dari kamar Harry.
Harry dan Ron menemui Hagrid untuk menanyakan kebenarannya. Tetapi, tak lama kemudian, Hagrid ditangkap oleh Kementerian Sihir sehingga tidak sempat menjelaskan pada Harry dan Ron. Meski begitu, sebelum ia pergi, Hagrid sempat menyuruh Harry dan Ron untuk mengikuti kawanan laba-laba yang masuk ke dalam Hutan Terlarang.
Di dalam hutan, Harry dan Ron bertemu dengan raja laba-laba Aragog peliharaan Hagrid yang meyakinkan keduanya bahwa Hagrid tak bersalah.
Beberapa hari berselang, misteri tentang monster apa yang sebenarnya menghuni Kamar Rahasia itu terjawab dari buku yang diteliti Hermione. Monster itu adalah Basilisk, monster ular raksasa yang dapat membunuh siapapun yang melihat wujudnya secara langsung.
Keadaan berubah menjadi genting saat akhirnya Ginny diketahui menghilang ke dalam Kamar Rahasia. Para pengajar Hogwarts akhirnya mengutus Profesor Lockhart yang selalu membual tentang kemampuan sihirnya untuk mencari Ginny.
Lockhart sebenarnya hanyalah penyihir penipu yang pura-pura menguasai banyak mantera padahal ia tidak tahu apapun. Harry dan Ron yang melihat Lockhart mencoba melarikan diri lalu memaksanya untuk menolong Ginny.
baca: Review Sinopsis Film Harry Potter and the Order of the Phoenix (2007)
Keduanya membawa Lockhart ke kamar mandi anak perempuan yang menurut hasil penyelidikan mereka merupakan jalan masuk menuju Kamar Rahasia. Saat Lockhart mencoba melawan, ia tanpa sengaja justru menghapus ingatannya sendiri hingga menjadi orang linglung.
Harry terpaksa melanjutkan perjalanan sendiri karena sihir Lockhart telah menciptakan reruntuhan yang memisahkan dirinya dengan Ron dan Lockhart di sisi lain. Harry masuk ke Kamar Rahasia dan melihat Ginny yang terbaring tak sadarkan diri dengan Tom berdiri di dekatnya.
Tom mengatakan bahwa ia telah memperdaya Ginny dengan menggunakan buku hariannya. Rencana ini memungkinkannya untuk kembali membuka Kamar Rahasia sebagaimana yang ia lakukan lima puluh tahun lalu.
Tom kemudian mengungkap bahwa nama lengkapnya, Tom Marvolo Riddle, adalah anagram dari kalimat “I am Lord Voldemort”. Dengan kata lain, Tom adalah Voldemort sendiri dalam wujud memori.
Harry mendapatkan pertolongan dari Dumbledore ketika tiba-tiba Fawkes, burung Phoenix milik Dumbledore datang dengan membawa Topi Ajaib. Melihat ini, Tom pun segera memanggil Basilisk keluar untuk membunuh Harry.
Fawkes membantu Harry dengan cara membuat buta Basilisk. Hal ini memungkinkan Harry untuk melihat Basilisk tanpa terbunuh.
Dari dalam Topi Ajaib itu, Harry menemukan Pedang Gryffindor. Harry bertarung dengan Basilisk dan akhirnya berhasil membunuh monster itu, meski ia sempat terluka karena taring Basilisk.
Harry menggunakan taring Basilisk untuk menghancurkan buku harian Tom. Aksi ini berhasil melenyapkan Tom dan menghidupkan Ginny kembali.
Fawkes menyembuhkan luka Harry dengan air matanya dan membawa Harry, Ron, Ginny, serta Lockhart kembali ke atas. Setelah kejadian itu, Dumbledore memberi penghargaan pada aksi berani mereka dan membebaskan Hagrid dari penjara.
Sementara itu, Harry berhasil membebaskan Dobby yang ternyata adalah Peri Rumah milik keluarga Malfo. Hermione juga akhirnya sembuh dari Kutukan Basilisk. Bersama Ron dan Hermione, Harry menikmati sisa tahun terakhirnya di Hogwarts.
Demikian lah ulasan dan sinopsis film Harry Potter and the Chamber of Secrets.
Trailer Harry Potter and the Chamber of Secrets
Kesimpulan Harry Potter and the Chamber of Secrets
Film kedua di seri Harry Potter ini memberi penonton informasi tentang masa lalu Lord Voldemort, tokoh antagonis utama yang menjadi musuh Harry. Film ini juga menandai kemunculan pertama Dobby, sosok Peri Rumah baik yang akan memainkan peran penting di beberapa film berikutnya.
Sumber foto: Warner Bros. Pictures