Siapa yang menyangka bahwa “Ratu” novel romansa klasik, Jane Austen, ternyata juga punya kisah romansa nya sendiri yang tak kalah menarik dari para karakter dalam ceritanya?
Kisah cinta Jane Austen ini diceritakan dalam sebuah film bergenre romansa biografi berjudul Becoming Jane. Film produksi Inggris dan Irlandia ini disutradarai oleh Julian Jarrold. Sementara itu, Kevin Hood dan Sarah Williams merupakan penulis naskah bagi film berdurasi 120 menit ini.
Film ini dibintangi oleh Anne Hathaway yang berperan sebagai Jane Austen, James McAvoy sebagai Thomas “Tom” Lefroy, Julie Walters sebagai Mrs. Austen, James Cromwell sebagai Pendeta George Austen, Maggie Smith sebagai Lady Gresham, Lucy Cohu sebagai Eliza, Laurence Fox sebagai Mr. Wisley, Joe Anderson sebagai Henry Austen, Ian Richardson sebagai Hakim Langlois, Sophie Vavassuer sebagai Jane Lefroy, Anna Maxwell Martin sebagai Cassandra Austen, serta Leo Bill sebagai John Warren.
Nah, yuk langsung saja kita simak sinopsis film Becoming Jane berikut ini.
Sinopsis Film Becoming Jane
Jane Austen adalah putri termuda dalam Keluarga Austen. Ayah Jane adalah Pendeta George Austen dan ibu Jane, Mrs. Austen, adalah seorang ibu rumah tangga. Keluarga Jane adalah keluarga yang sederhana dan tidak kaya.
Jane memiliki beberapa saudara kandung, yaitu Henry, Edward, dan Cassandra. Jane juga memiliki seorang saudara sepupu bernama Eliza, Comtesse de Feulide. Eliza adalah seorang janda yang kaya yang dekat dengan kakak Jane, Henry.
Di zaman ketika Jane Austen hidup, menikah di usia muda bagi seorang wanita adalah hal yang umum. Bahkan, keluarga para gadis yang masih lajang biasanya akan berusaha untuk bisa menemukan jodoh bagi putri mereka segera setelah gadis itu cukup umur.
Hal ini pun dialami pula oleh Jane Austen. Baik Pendeta George Austen maupun istrinya mencoba mencarikan calon suami yang tepat untuk Jane.
Tetapi, saat itu, Jane tidak benar-benar ingin menikah. Gadis itu lebih suka mencurahkan ide dan kreativitasnya lewat tulisan. Jane bermimpi untuk bisa menjadi seorang penulis.
Pendeta George Austen mendukung impian putrinya ini. Tetapi, sebaliknya, sang ibu tidak begitu setuju dengan keinginan Jane.
Jane bertemu dengan seorang pria asal Irlandia bernama Thomas “Tom” Lefroy. Tom adalah keponakan dari Ketua Hakim Pengadilan Tinggi Langlois di London, Inggris. Meskipun pamannya adalah orang yang kaya, keluarga Tom sendiri adalah keluarga miskin.
Tom bisa meniti karirnya berkat bantuan pamannya itu. Hakim Langlois juga lah yang secara finansial selama ini membiayai Tom untuk berpraktik di bidang hukum.
Meski begitu, dalam profesinya, Tom termasuk salah satu pengacara yang cukup andal dan punya banyak potensi. Tom dikenal memiliki reputasi yang “buruk” saat berada di ruang pengadilan, namun Tom merasa bahwa profesi itu mengharuskannya berbuat demikian.
Di luar profesinya, kehidupan personal dan asmara Tom sendiri cukup berantakan. Ia kerap terlibat perkelahian liar untuk mendapatkan uang tambahan. Tom juga sering bergonta-ganti pasangan.
Sifat Tom dan Jane sebenarnya cukup berbeda. Oleh karena itu, tak heran apabila dalam pertemuan pertama mereka, Tom dan Jane justru saling berseteru.
Saat itu, Jane sedang membacakan salah satu tulisan yang ia buat. Tetapi, Tom yang awalnya mendengarkan kemudian lama-kelamaan nyaris tertidur dan tak berusaha menutupi rasa bosannya di hadapan Jane. Tak hanya itu, Tom juga melontarkan sejumlah kritik atas tulisan karya Jane. Jane merasa tidak tahan dengan karakter Tom yang menurutnya amat congkak itu.
Jane kemudian mendapatkan sebuah lamaran pernikahan dari Mr. Wisley. Mr. Wisley adalah keponakan sekaligus pewaris harta dari seorang wanita kaya bernama Lady Gresham.
Mr. Wisley berusaha mendekati Jane. Di saat mereka berdua sedang berjalan di taman, Mr. Wisley lalu berlutut di hadapan Jane dan menyampaikan lamarannya. Namun, karena Jane tidak memiliki perasaan apapun pada Mr. Wisley, ia pun akhirnya menolak lamaran pria kaya itu.
Sementara itu, Jane kerap kali bertemu dengan Tom. Setiap kali bertemu, mereka selalu berseteru. Tetapi, lama kelamaan, perasaan Tom dan Jane terhadap satu sama lain mulai berubah.
Tom dan Jane mulai tertarik pada satu sama lain. Tom juga mulai menunjukkan dukungannya pada impian Jane untuk menjadi penulis. Keduanya pun menjadi dekat hingga akhirnya jatuh cinta.
Suatu hari, Jane berencana untuk mengunjungi Edward, saudara laki-lakinya yang berada di London. Jane dan Tom lalu berencana untuk sekaligus menggunakan kesempatan ini untuk bisa bertemu dengan paman Tom, Hakim Langlois, yang bermukim di London.
Tom ingin mengenalkan Jane pada pamannya itu. Keduanya juga berharap bahwa setelah Hakim Langlois mengenal Jane, ia akan merestui hubungan Tom dan Jane.
Tetapi, sebagai orang penting di masyarakat, Hakim Langlois adalah orang yang selalu berusaha menjaga martabatnya. Hakim Langlois tidak ingin menerima kunjungan dari orang sembarangan. Jika ia tahu tentang latar belakang keluarga Jane, maka Hakim Langlois pasti tidak akan mau menerima kedatangan Jane.
Oleh karena itu, Jane dan Tom menyusun sebuah rencana untuk menutupi latar belakang Jane. Mereka akan pergi ke London bersama dengan Henry dan Eliza, yang termasuk orang terpandang. Dengan menggunakan nama Eliza sebagai Comtesse de Feulide, Hakim Langlois akhirnya setuju untuk membiarkan mereka semua berkunjung ke rumahnya.
Sesampainya di London, mereka singgah di rumah Hakim Langlois. Malam itu, ketika Jane menginap di rumah Hakim Langlois, ia merasa sangat bahagia. Jane pun mendapat inspirasi untuk menulis novel pertamanya, yang saat itu ia beri judul awal First Impressions. Novel ini merupakan cikal bakal dari novel karya Jane Austen yang paling terkenal, Pride and Prejudice.
Namun, keesokan harinya Hakim Langlois tiba-tiba menerima sebuah surat misterius yang mengungkapkan tentang latar belakang keluarga Jane yang miskin.
Setelah mengetahui hal ini, Hakim Langlois akhirnya dengan serta merta menentang hubungan Tom dan Jane. Ia menolak untuk merestui rencana pernikahan mereka. Hakim Langlois bahkan mengatakan pada Tom bahwa ia lebih suka jika Tom bergonta-ganti pasangan daripada ia harus terjebak dalam kemiskinan setelah menikah.
Semua peristiwa ini tidak diketahui oleh Jane. Satu-satunya yang Jane tahu adalah bahwa Tom tiba-tiba saja mengungkapkan bahwa ia tidak bisa menikahi Jane tanpa alasan yang jelas. Jane merasa sangat patah hati dan kecewa pada Tom. Padahal, Tom terpaksa melakukan ini karena keluarga Tom bergantung dari uang yang diberikan oleh Hakim Langlois pada keluarganya.
Jane pun kembali ke kampung halamannya. Gadis itu lalu mendengar kabar bahwa Tom telah bertunangan dengan seorang wanita lain yang dijodohkan oleh keluarganya.
Di sisi lain, saudari Jane, Cassandra juga merasa berduka setelah mengetahui bahwa tunangannya, Robert Fowle, meninggal karena penyakit Demam Kuning saat sedang menjalankan tugas militer. Cassandra adalah saudara yang sangat dekat dan dipercaya oleh Jane.
Jane akhirnya memutuskan untuk menerima lamaran Mr. Wisley. Tetapi, tak berapa lama kemudian, Tom tiba-tiba kembali menemui Jane. Tom mengatakan bahwa ia merasa ia tak akan mampu hidup tanpa Jane.
Tom lalu meminta agar Jane bersedia untuk kawin lari dengannya. Jane pun menyetujui hal ini. Sebelum Jane pergi, Jane sempat memberitahu Cassandra tentang rencana kawin larinya dengan Tom.
Tom dan Jane lalu naik ke atas sebuah kereta kuda untuk meninggalkan kota itu. Mereka gembira karena bisa bersatu lagi.
Tetapi, di tengah perjalanan, Jane tanpa sengaja melihat sepucuk surat milik Tom. Surat itu ternyata ditulis oleh ibu Tom. Surat itu mengungkapkan bahwa selama ini kedua orang tua Tom dan saudara-saudaranya bergantung pada uang dari Hakim Langlois yang diberikan pada Tom.
Setelah Tom membenarkan isi surat itu, Jane memutuskan untuk membatalkan rencana kawin lari mereka. Jane merasa bahwa pernikahan mereka akan semakin menyusahkan keluarga Tom.
Tom berkeras bahwa setelah mereka menikah, ia akan bekerja keras untuk mendapatkan uang lebih banyak. Tetapi, Jane tahu bahwa pernikahan mereka tetaplah mustahil dilakukan. Sebab, jika mereka menikah di luar restu Hakim Pengadilan Tinggi Langlois, maka pria itu akan mempersulit jalan karir Tom di bidang hukum. Apalagi, saat itu, Jane juga tidak bekerja.
Meski Jane mencintai Tom, ia tak ingin Tom dan keluarganya menderita karena hubungan mereka. Jane pun akhirnya pulang ke rumahnya. Tom sempat mengejar Jane, tetapi Jane hanya menatap Tom dari jendela kereta kudanya.
Setibanya Jane di rumah, hari-harinya berjalan seperti biasa. Ia lalu menerima sebuah lamaran pernikahan dari seorang pria bernama John Warren. Jane menolak lamaran ini saat mengetahui bahwa John Warren adalah orang yang sebenarnya mengirim surat misterius itu pada Hakim Langlois.
Sementara itu, Lady Grisham kemudian memberitahu Jane bahwa Mr. Wisley mengurungkan lamaran pernikahannya pada Jane. Jane dapat menerima keputusan Mr. Wisley dan mereka pun tetap menjalin hubungan baik sebagai teman.
Film lalu beralih maju dua puluh tahun kemudian. Saat itu, Jane telah menjadi seorang penulis yang sukses dan terkenal berkat karya-karyanya. Ia juga memilih untuk tidak menikah.
Dalam sebuah acara, Jane bertemu lagi dengan Tom. Tom lalu mengenalkan pada Jane putri sulungnya yang juga ia beri nama Jane. Putri Tom itu adalah penggemar novel-novel Jane dan meminta Jane agar bersedia membacakan salah satu bukunya pada gadis itu.
Jane akhirnya setuju. Putri Tom duduk di samping Jane untuk mendengarkan sang penulis membacakan buku favoritnya, Pride and Prejudice.
Sementara itu, Tom memandang Jane dengan penuh kekaguman. Setelah Jane selesai membaca, tatapannya sekilas bertemu dengan Tom. Mereka saling memandang untuk beberapa saat sebelum akhirnya Tom ikut bertepuk tangan bersama para penonton lain.
Itulah tadi ulasan dan sinopsis film Becoming Jane.
Film Becoming Jane membuktikan bahwa film romansa yang hebat tidak harus selalu memiliki sebuah akhir yang bahagia. Meskipun memilih akhir cerita yang ironis, kisah cinta antara Tom dan Jane tetap menarik untuk diikuti. Film ini juga memungkinkan para penonton, terutama penggemar novel Jane Austen, untuk mengetahui sedikit tentang latar belakang personal sang penulis.
Sumber foto: Buena Vista International