Semua Dok Gambar : KBS 2TV, Korea Selatan
Buat sobat semua yang sudah menantikan sinopsis drama korea atau recap Moorim School Episode 3, berikut ulasannya :
Pada awal episode 3, alurnya kembali memperlihatkan beberapa kejadian yang terjadi di drama Moorim pada beberapa episode sebelumnya. Diantaranya saat Shi Woo dan Chi Ang yang menemukan sekolah Moorim, dan beberapa intrik yang terjadi saat mereka berada dan berbaur bersama murid2 di Moorim.
Dan masuklah ke inti cerita drama ini, dimana Yub Jung berusaha untuk menghasut Chi Ang serta Shi Woo untuk berkelahi. Sekolah Moorim melarang perkelahian, namun tak melarang kompetisi dan Yub Jung menggunakan kebijakan Moorim ini guna menghasut Chi Ang serta Shi Woo. Shi Woo yang termakan kata2 Yub Jung masuk ke arena berlatih, dan menantang Chi Ang.
Chi Ang juga termakan dengan tantangan dari Shi Woo, dan tak mendengarkan Arielnya (merujuk ke tokoh Soon Duk). Chi Ang serta Shi Woo memasang kuda2 mereka, dan keduanya bertarung menggunakan seni teknik bela diri mereka masing2.
Seni bela diri mumpuni dipertontonkan oleh mereka. Namun ternyata itu hanya dalam khayalan mereka agar terlihat hebat di depan siswa2 Moorim. Yang terjadi sebenarnya Shi Woo dan Chi Ang menggunakan teknik bela diri seperti kekanak2-an.
Anak2 Moorim tertawa melihat seni bela diri yang dipertontonkan oleh Chi Ang dan Shi Woo. Tak lama kumpulan guru Moorim datang dan menghentikan mereka. Akhirnya Chi Ang dan Shi Woo bertemu dengan Kepsek Hwang.
Kepsek Hwang, ”Apa kalian tahu yang kalian lakukan itu salah ?”.
Chi Ang, ”Kami baru saja melakukan kompetisi yang pura2”.
Kepsek Hwang menjelaskan bahwa sekolah Moorim bukan hanya sekolah seni bela diri.
Kepsek Hwang, ”Jika kalian memiliki pondasi ilmu pengetahuan dan kebaikan dari seni bela diri itu akan terjadi secara alamiah”.
Kepsek Hwang menjelaskan pertarungan tanpa kebajikan tak ada bedanya dengan seorang penjahat yang kejam.
Dekan Hwang menjelaskan Moorim adalah tempat yang membuat seseorang menjadi seorang manusia sesungguhnya. Moorim adalah tempat yang mengajar para muridnya tentang apa yang salah diajarkan di dunia ini. Lalu Kepsek Hwang menegaskan,
Hwang tak ingin tahu alasan Chi Ang serta Shi Woo ingin berada di Moorim. Namun bila mereka tak memiliki keinginan belajar di Moorim, Hwang menyarankan keduanya untuk pergi dari Moorim. Selama Chi Ang dan Shi Woo berada di Moorim, Hwang merasa mereka akan sulit untuk naik ke tingkat berikutnya.
Hwang menyuruh mereka untuk berada di kelas pemula di sekolah Moorim. Karena berada di kelas tingkatan yang rendah, Chi Ang dan Shi Woo harus membersihkan WC sekolah Moorim. Sam membawa keduanya ke WC.
Sam, ”Kalian bertugas untuk membersihkan semua kamar mandi mulai dari sekarang. Bahkan kamar mandi asrama”.
Chi Ang dan Shi Woo kesal harus mendapat tugas membersihkan kamar mandi sekolah Moorim. Di kamar asrama, Soon Duk mendapat telepon dari Bong Duk. Bong Duk memberitahukan sudah membawa ayah Soon Duk ke rumah sakit. Namun Bong Duk serta ayah Soon Duk bukan di rumah sakit, melainkan di mini market untuk membeli alat make up untuk Soon Duk.
Baik Chi Ang dan Shi Woo masing2 membagi tugas mereka membersihkan WC Moorim. Sebaliknya Soon Duk merasa bahagia tugas membersihkannya digantikan oleh Chi Ang serta Shi Woo. Soon Duk penasaran mengapa Shi Woo akhirnya masuk ke sekolah Moorim.
Soon Duk, ”Kenapa pria seperti itu datang kesini dan belajar ?”,
Soon Duk yakin skandal Shi Woo nantinya akan redup seiring berjalannya waktu. Soon Duk meledek Shi Woo yang tamak dan sudah memiliki segalanya sebagai artis. Sun A marah mendengarnya dan berusaha membela idolanya Shi Woo. Sebaliknya Bong Duk marah ke ayah Soon Duk karena tak membelikannya peralatan make up.
Bong Duk, ”Saya pikir kita keluar untuk kencan. Saya sungguh tertarik”.
Ayah Soon Duk, ”Saya lain kali membelikanmu”.
Bong Duk sedih karena ayah Soon Duk lebih memperhatikan anak perempuanya ketimbang Bong Duk. Karena sedih, Bong Duk malah meninggalkan ayah Soon Duk yang buta.
Sam, Kim Dae-Ho, Yoo-Di, serta Daniel berkumpul di ruangan guru Moorim. Mereka sejenak membahas tentang hukuman yang didapatkan oleh Shi Woo dan Chi Ang, untuk membersihkan kamar mandi di sekolah Moorim. Karena sudah selesai membersihkan kamar mandi, Chi Ang mengajak Shi Woo untuk membersihkan kamar mandi di lantai dua.
Namun entah mengapa Shi Woo malah tak mendengarkan suara dari Chi Ang. Shi Woo kebingungan dengan apa yang menimpa telinganya. Telinga Shi Woo berdenging dan langsung terasa sakit.
Melihat tingkah Shi Woo itu, Chi Ang beranggapan telinga Shi Woo sedang sakit,
Chi Ang, ”Apa telingamu sakit ?”.
Shi Woo marah saat Chi Ang bertanya seperti itu lalu pergi. Keluar dari kamar WC Moorim, Soon Duk menghampiri Shi Woo. Shi Woo bersikap cuek, dan Soon Duk bertanya apa yang terjadi dengan Shi Woo.
Shi Woo, ”Fakta bahwa saya enggak pernah lagi menyanyi atau menciptakan musik ?. Atau saya berada di kelas yang paling rendah ?”.
Soon Duk, ”Ayo ke Seoul. Saya akan memberikan penjelasan dalam wawancara”.
Soon Duk ingin memperbaiki nama Shi Woo di depan para wartawan. Soon Duk tak ingin mencoreng nama sekolah Moorim karena mengganggu kehidupan Shi Woo.
Sebaliknya Chi Ang marah karena Shi Woo meninggalkannya seorang diri membersihakan kamar mandi. Ibu Chi Ang bertemu dengan anak buahnya suaminya. Ibu Chi Ang membicarakan tentang sekolah Moorim yang belum pernah dikenalnya. Ibu
Chi Ang, ”Belum disebutkan apakah kamar mandinya bersih dan dia punya akses tentang pengajaran sifat ramah modern”.
Ibu Chi Ang ingin tahu mengapa ayah Chi Ang ingin mengirimkan anaknya ke Moorim, namun anak buah ayah Chi Ang tak ingin memberitahukan hal itu. Tanpa sengaja, Shi Woo mendengarkan pembicaraan anak2 Moorim. Mereka menyindir Shi Woo dan Chi Ang yang tak mungkin bisa belajar di Moorim.
Choi Ho juga menyindir Chi Ang yang hanya mengandalkan latar belakang orang tuanya sebagai pewaris Sang Hae Grup serta kedatangan Chi Ang ke Korea. Karena Bong Duk pergi, ayah Soon Duk terpaksa harus pergi sendiri ke halte bis untuk cek kesehatan ke rumah sakit.
Karena mata yang buta, sebuah motor malah menyerempet ayah Soon Duk. Di kamarnya, Soon Duk sedang memikirkan dirinya yang ingin melakukan konferensi pers di Seoul nanti. Tak lama Soon Duk mendapat panggilan di hpnya.
—–
Chi Ang bahagia selesai membersihkan kamar mandi,
Chi Ang, ”Membersihkan jauh lebih mudah daripada belajar”.
Disisi lain, Chi Ang tetap jengkel dengan Shi Woo yang meninggalkannya. Tak lama Sun A lewat, dan Chi Ang menanyakan tentang kabar Soon Duk. Sun A mememberitahukan Soon Duk hendak pergi ke Seoul.
Chi Ang, ”Kenapa Arielku ke Seoul ?”.
Sebaliknya Shi Woo menunggu Soon Duk untuk pergi bersamanya ke Seoul buat klatifikasi kepada para wartawan.
Chi Ang pergi ke kamarnya, dan mencari Shi Woo namun tak ada.
Chi Ang, ”Dia (Soon Duk) ke Seoul untuk membersihkan namamu (Shi Woo) ?”.
Setidaknya Chi Ang merasa nyaman tidur di kamarnya karena tak melihat wajah menyebalkan Shi Woo lalu Chi Ang tertidur.
Sebaliknya Soon Duk mencari ayahnya di kantor polisi. Polisi, ”Dia terjatuh dan mengalami syok”.
Ayah Soon Duk meminta maaf karena sudah menjatuhkan hpnya yang dibeli Soon Duk. Tak lama ayah Soon Duk memberikan Soon Duk alat make up.
Ayah Soon Duk berterima kasih atas jasa Soon Duk yang sudah bekerja keras serta menjaga sang ayah. Soon Duk menangis melihat pemberian alat make up serta perkataan ayahnya itu. Ayah Soon Duk juga membanggakan kecantikan anaknya di depan para petugas polisi.
Soon Duk, ”makasih ayah”.
Shi Woo sudah lama menunggu Soon Duk yang tak kunjung datang menemuinya di taman Moorim.
Sebaliknya Bong Duk tak tenang di rumah karena sudah meninggalkan ayah Soon Duk. Tak lama, Soon Duk datang mengetuk pintu dan hendak memberikan kue beras kentang kepada Bong Duk. Soon Duk berusaha membujuk Bong Duk dengan menjelaskan ayah Soon Duk yang suka sama Bong Duk.
Bong Duk termakan rayuan itu. Bong Duk, ”Jadi… apa yang dia lakukan sekarang ? Apa dia pergi ke rumah sakit ?”.
Soon Duk, ”Iya..”.
Tak lama Bong Duk pun memakan kue beras kentang buatan Soon Duk.
Kemudian Soon Duk membawa Bong Duk ke ayahnya. Bong Duk, ”Wajahku sungguh kering karena tak ada makeup. Masalahnya adalah perasaanmu kepadaku”.
Ayah Soon Duk, ”kamu cantik tanpa makeup”.
Meskipun ayah Soon Duk buta, namun ayah Soon Duk mengaku bisa merasakan kencantikan Bong Duk dengan hanya menyentuhnya. Karena tak ingin mengganggu kebersamaan ayahnya bersama Bong Duk, Soon Duk pun keluar rumahnya.
Tak lama Soon Duk teringat dengan janjinya bersama Shi Woo, Soon Duk terkaget. Soon Duk datang ke halaman depan jembatan sekolah Moorim sembari meminta maaf kepada Shi Woo.
Soon Duk minta maaf karena sudah melupakan janjinya kepada Shi Woo. Soon Duk, ”Maaf. Bus terakhir ke Seoul mungkin sudah datang kan ?”.
Shi Woo, ”Mobilku diparkir dibawah gunung. Ikut aku”.
Namun karena kelelahan berlari ke tempat Shi Woo menunggu, Soon Duk meminta istirahat sejenak karena merasa sangat capek serta kelelahan. Kaki Soon Duk terasa sakit, dan Soon Duk meminta Shi Woo membawakannya air minum.
Soon Duk, ”Kakiku membunuhku”.
Sebaliknya di kamar, Chi Ang kebingungan apa yang harus dikatakannya bila akan menelpon sang bunda. Chi Ang merasa malu harus mengatakan tahun pertamanya di sekolah Moorim dilalui dengan membersihkan kamar mandi sekolah Moorim. Chi Ang kuatir ibunya akan terkejut mendengar hal itu.
Chi Ang, ”Bertahanlah sedikit lagi disana ibu”.
Saat Shi Woo membawakan Soon Duk air, Shi Woo malah mendapati Soon Duk ketiduran. Shi Woo, ”Saya membawakanmu air minum”.
Soon Duk, ”Itu seharga 4,00 buat dua biji kue beras kentang”.
Soon Duk hanya ngelantur dengan membicarakan jualannya. Shi Woo, ”hanya fokus terhadap satu hal yakni jualan. Apa kamu kerja di mimpimu juga ?”.
Akhirnya Shi Woo membawa Soon Duk ke kamar tidurnya di asrama. Sun A sempat kaget melihat Soon Duk dibawa oleh Shi Woo. Setelah Shi Woo menaruh Soon Duk di kamarnya, Shi Woo pergi. Sejenak Shi Woo memandangi pintu kamar Soon Duk.
Shi Woo teringat saat dirinya yang bertengkar dengan Soon Duk. Saat itu, Shi Woo marah karena Soon Duk tak ingin ke Seol buat klarifikasi ke wartawan. Soon Duk berasalan sedang sibuk kerja paruh waktu. Melihat tingkah Soon Duk itu, Shi Woo jengkel dan menuduh Soon Duk sudah dibayar oleh produsernya.
Shi Woo juga mengingat Soon Duk yang menawarkan dirinya ke Seoul. Serta Soon Duk meminta maaf atas kekacauan yang menimpa Shi Woo. Kembali ke masa sekarang, dimana Shi Woo masuk ke kamarnya dan mendapati Chi Ang yang berbaring di tempat tidur Shi Woo.
Chi Ang, ”Saya pikir kamu sudah berangkat”.
Shi Woo, ”Saya masih disini, jadi pindah ke tempat tidurmu”.
Chi Ang menyinggung terkait Soon Duk (Ariel) yang setuju melakukan wawancara buat Shi Woo.
Chi Ang, ”Kenapa kamu kerap mengganggunya?”.
Namun Shi Woo bersikap acuh dengan Chi Ang. Chi Ang jengkel melihat tingkah Shi Woo yang selalu mengabaikannya saat berbicara.
Chi Ang meledek telinga Shi Woo yang tersumbat sehingga tak mendengar perkataan Chi Ang. Shi Woo marah mendengar Chi Ang yang menyindir telinganya. Shi Woo membentak Chi Ang dan menegaskan telinganya baik2 saja.
Chi Ang menjadi marah saat dibentak dan mendengar cara bicara Shi Woo yang kasar.
Chi Ang, ”Karena saya bicara denganmu, kamu pikir saya berada di levelmu ?”.
Shi Woo, ”Kamu hanya pria hebat setengah keturunan Cina. Saya dengar kamu dilahirkan karena ikatan perkawinan yang membuat ibumu seorang gundik, kan ?”.
Karena Shi Woo berkata seperti itu, Chi Ang marah dan langsung memukul muka Shi Woo.
Dari kamarya Choi Ho mendengar ada perkelahian yang terjadi dari kamar Shi Woo dan Chi Ang. Tak lama anak2 Moorim datang dan melihat perkelahian Chi Ang dan Shi Woo. Sun A menyuruh Choi Ho dan Yub Jung menghentikan perkelahian Chi Ang dan Shi Woo, namun Yub Jung tak ingin.
Yub Jung, ”Biarkan mereka”.
Tak lama guru2 Moorim datang. Sementara itu, Chi Ang dan Shi Woo masih saling memukul satu sama lain.
Yub Jung, ”Sudah selesai”.
Guru Dae Ho, ”Hentikan itu segera”.
Lanjut ke part 2 ya.
[zombify_post]