Film memang bisa menjadi sarana yang efektif untuk menyampaikan kritik sosial. Salah satu contoh yang terbaru adalah Parasite (2019). Film pemenang Best Picture di The Academy Awards tahun ini tersebut dengan cermat dapat menyoroti tentang masalah ketidakadilan di bidang ekonomi dalam kehidupan masyarakat.
Begitu pula dengan sebuah film berjudul Sorry to Bother You. Sorry to Bother You adalah sebuah film asal Amerika Serikat yang mengangkat genre drama dan komedi gelap. Film ini menandai debut penyutradaraan dari Boots Riley.
Selain menjadi sutradara, Boots Riley juga menjadi penulis naskah dan pengisi soundtrack dari film Sorry to Bother You. Konsep cerita dari film ini terinspirasi dari pengalaman personal Boots Riley yang dulu pernah bekerja sebagai telemarketer dan penggalang dana lewat telepon di California.
Saat melakukan profesinya itu, Boots Riley yang merupakan seorang pria kulit hitam harus menggunakan suara yang berbeda untuk bisa menarik simpati dari kliennya yang sebagian besar orang kulit putih. Hal ini dikarenakan setiap ras dan kultur umumnya memiliki aksen suara yang berbeda-beda.
Boots Riley menyelesaikan naskah Sorry to Bother You pada tahun 2012 dan tak pernah benar-benar berniat untuk memproduksinya menjadi sebuah film. Tulisannya ini justru menginspirasi Boots Riley untuk membuat sebuah album musik dengan judul yang sama bersama band-nya, The Coup.
Meski begitu, pada tahun 2017, konsep film Sorry to Bother You akhirnya menarik beberapa produser dari rumah produksi untuk menjadikannya sebagai proyek film. Pada akhirnya, film ini diproduksi oleh enam perusahaan, yaitu Significant Productions, MNM Creative, MACRO, Cinereach, The Space Program, serta Annapurna Pictures.
Tak hanya menjadi produser, Annapurna Pictures juga menjadi distributor bagi film Sorry to Bother You. Sementara itu, Universal Pictures dan Focus Features juga terlibat sebagai pemegang hak distribusi film ini secara internasional.
Film Sorry to Bother You menyelenggarakan perilisan perdananya di gelaran Festival Film Sundance pada 20 Januari 2018. Film ini juga sempat tayang di festival film South by Southwest (SXSW) pada 12 Maret 2018. Film ini akhirnya ditayangkan secara luas pada bulan Juli 2018.
Para pemeran dalam film Sorry to Bother You termasuk Lakeith Stanfield yang berperan sebagai Cassius “Cash” Green, David Cross sebagai versi suara kulit putih dari Cash, Tessa Thompson sebagai Detroit, Lily James sebagai versi suara kulit putih dari Detroit, Jermaine Fowler sebagai Salvador.
Film ini juga melibatkan aktor Omari Hardwick yang berperan sebagai Mr. X, Patton Oswalt sebagai versi suara kulit putih dari Mr. X, Terry Crews sebagai Sergio Green, Danny Glover sebagai Langston, Steven Yeun sebagai Squeeze, Armie Hammer sebagai Steve Lift, Kate Berlant sebagai Diana DeBauchery, Forest Whitaker sebagai Equisapien pertama atau Demarius, serta Rosario Dawson sebagai suara di elevator.
Berikut adalah sinopsis film Sorry to Bother You.
Sinopsis Film Sorry to Bother You
Tokoh utama dalam film Sorry to Bother You adalah seorang pria kulit hitam bernama Cassius “Cash” Green. Cash adalah seorang pengangguran yang sedang mencari pekerjaan untuk membayar biaya hidup. Ia tinggal di garasi rumah pamannya, Sergio, bersama kekasihnya yang seorang seniman dan aktivis, Detroit. Setiap bulan ia harus membayar sejumlah uang untuk biaya sewa tempat tinggalnya itu pada pamannya.
Cash akhirnya melamar ke sebuah perusahaan telemarketing bernama RegalView. Di sana, pada saat wawancara, ia berpura-pura telah memiliki pengalaman kerja dan pencapaian yang mengesankan.
Manajer yang mewawancarai Cash telah mengetahui bahwa semua yang dikatakan Cash adalah bohong. Tetapi, melihat bakat Cash dalam meyakinkan orang lain, manajer itu akhirnya merekrut Cash sebagai telemarketer di RegalView.
Cash pun mulai bekerja di RegalView. Di awal masa kerjanya, ia tidak mampu menjual barang-barang yang ditawarkan oleh RegalView. Sebab, setiap kali ia menghubungi calon pembeli, mereka selalu menutup telepon sebelum Cash bahkan sempat mempromosikan produknya.
Pada akhirnya, seorang pria tua bernama Langston, rekan kerja Cash sesama telemarketer, lalu memberitahu Cash alasan mengapa teleponnya selalu ditutup sebelum ia sempat bicara panjang lebar.
Langston lalu menyarankan Cash untuk menyamarkan suaranya hingga mirip seperti suara pria kulit putih untuk meyakinkan calon pembelinya. Saran dari Langston ternyata terbukti berhasil.
Saat Cash mulai menggunakan suara kulit putihnya, ia bisa dengan mudah menarik perhatian dari para calon pelanggan di seberang telepon. Segera saja, jumlah produk yang bisa dijual oleh Cash meningkat drastis.
Tetapi, kondisi kerja di RegalView sebenarnya sangat memprihatinkan. Para petinggi di perusahaan itu tidak memperhatikan kesejahteraan para karyawannya.
Oleh karena itu, salah satu rekan kerja Cash yang juga telemarketer di RegalView, Squeeze, lalu berinisiatif untuk membentuk sebuah serikat pekerja. Ia lalu merekrut Cash, Detroit, dan salah satu teman dekat mereka yang lain, Sal, untuk bergabung ke dalamnya.
Sebagai bentuk protes, suatu hari mereka melakukan mogok kerja. Para manajer di RegalView pun menjadi panik. Setelah terjadi negosiasi antara perusahaan dan karyawan di sana, barulah para karyawan mau kembali bekerja.
Sejak peristiwa itu, Cash mengira bahwa ia akan dipecat oleh RegalView dari pekerjaannya karena telah bergabung dengan serikat pekerja. Tetapi, yang terjadi justru sebaliknya. Cash dipanggil ke kantor manajemen RegalView.
Di sana, ia ditawari kenaikan jabatan sebagai Power Caller. Posisi ini adalah jabatan tertinggi yang menurut RegalView hanya diberikan pada telemarketer dengan pencapaian kerja yang paling memuaskan.
Setelah Cash akhirnya setuju untuk menerima tawaran ini, Cash mendapati bahwa RegalView rupanya bekerjasama dengan sebuah perusahaan bernama WorryFree yang melakukan perdagangan manusia dan senjata ilegal. Tugas Cash adalah membantu WorryFree untuk melakukan penjualan hal-hal tersebut.
Cash sebenarnya tidak menyukai pekerjaannya itu. Namun, setelah menerima upah sebagai power caller, ia telah mampu membayar seluruh hutang sewa pada Sergio, pindah ke apartemen baru yang lebih besar, hingga membeli mobil mewah.
Di sisi lain, sejak ia menjadi power caller, ia menjadi jarang terlibat dalam aktivitas serikat pekerja. Ia jarang berkomunikasi lagi dengan teman-temannya. Bahkan, hubungannya dengan Detroit pun akhirnya merenggang.
Cash menjadi dikenal di kalangan para karyawan sebagai penjilat di RegalView yang mengkhianati serikat pekerja. Suatu hari, saat kembali terjadi demonstrasi di depan kantor RegalView, Cash yang tidak berpartisipasi pun dikawal oleh pihak keamanan RegalView di antara para petinggi lain untuk memasuki kantor.
Tetapi, salah satu demonstran tiba-tiba melempar sebuah kaleng soda dengan keras hingga kepala Cash berdarah. Meski luka itu tidak fatal, tetapi sejak saat itu Cash harus mengenakan perban di kepalanya. Video rekaman yang menunjukkan insiden pelemparan itu lalu menjadi meme yang viral di internet, membuat Cash merasa lebih kesal lagi.
Sementara itu, ketegangan dalam hubungan Cash dan Detroit akhirnya memuncak. Detroit yang kecewa dengan perubahan dalam diri Cash lalu memutuskan untuk meninggalkannya dan keluar dari apartemen Cash.
Kebetulan, Detroit akan menyelenggarakan pameran seni pertamanya. Ia membuat berbagai instalasi dan pertunjukan seni yang seluruhnya memuat kritik sosial. Di malam yang sama, Cash sebenarnya diundang ke sebuah pesta mewah yang diselenggarakan oleh Steve Lift, CEO dari perusahaan WorryFree.
Cash berusaha mendapatkan kembali simpati Detroit dengan cara menyempatkan datang ke pameran seninya. Tetapi, di sana, ketika Cash menginterupsi salah satu pertunjukan seni Detroit, kemarahan Deroit pun tak dapat dibendung dan ia mengusir Cash dari pamerannya.
Cash akhirnya pergi ke pesta Steve Lift. Di sana, ia bertemu dengan Steve Lift sendiri yang nampak menaruh ketertarikan tersendiri pada kemampuan Cash sebagai power caller di RegalView.
Steve lalu meminta Cash untuk berbicara empat mata di ruang kerjanya. Di sana, sebelum Steve menawarkan proposal bisnisnya pada Cash, ia mempersilakan Cash untuk menghirup serbuk misterius. Cash menduga bahwa itu hanyalah kokain biasa maka ia pun menghirupnya.
Cash lalu merasa ingin menggunakan kamar mandi. Steve akhirnya mengizinkan Cash untuk meninggalkan ruangan itu untuk pergi ke toilet.
Tetapi, karena semua ruangan di lantai itu terlihat serupa, Cash tak memahami instruksi Steve dan masuk ke ruang toilet yang salah.
Cash terkejut setengah mati karena saat membuka pintu salah satu toilet, ia melihat manusia setengah kuda yang meminta tolong. Ia segera berlari keluar dan tanpa sengaja menjatuhkan ponselnya.
Sekembalinya ia ke ruang kerja Steve, Steve memberitahunya bahwa makhluk itu adalah Equisapien yang diciptakan oleh WorryFree dengan cara memberi manusia biasa sebuah serbuk kimia yang bisa memodifikasi bentuk tubuh mereka menjadi setengah kuda. Equisapien bisa bekerja untuk waktu yang lebih lama dan lebih mudah diatur oleh perusahaan.
Cash menolak ketika Steve menawarinya $100 juta sebagai imbalan agar ia bersedia menjadi Equisapien untuk meyakinkan para karyawan lain agar juga bersedia.
Cash berusaha membeberkan percobaan keji yang dilakukan oleh WorryFree, tetapi masyarakat justru nampak menganggap penemuan WorryFree sebagai sebuah kemajuan teknologi.
Cash akhirnya memutuskan untuk kembali bergabung lagi dengan serikat pekerja dan meminta maaf pada Squeeze, Sal, dan Detroit. Mereka lalu menyusun sebuah rencana demonstrasi besar-besaran. Sebelumnya, Cash telah menyelinap masuk ke rumah Steve untuk membebaskan para Equisapien.
Dalam demonstrasi itu, Cash sempat tertangkap, tetapi kemudian dibebaskan oleh Equisapien. Kericuhan dalam demonstrasi itu akhirnya berakhir dengan kemenangan para demonstran berkat bantuan Equisapien.
Setelah kejadian itu, kehidupan Cash perlahan kembali membaik sebagaimana saat ia belum terlibat sebagai Power Caller dalam bisnis RegalView. Cash kembali tinggal di garasi pamannya bersama Detroit. Ia juga berdamai dengan teman-temannya.
Tetapi, suatu hari setelah peristiwa itu, hidung Cash tiba-tiba berubah menyerupai hidung kuda. Akhir film Sorry to Bother You memperlihatkan Cash yang memimpin sekelompok Equisapien lain untuk menerobos masuk ke rumah Steve.
Demikian sinopsis dari film Sorry to Bother You.
Jika Parasite adalah sebuah film blockbuster dengan biaya pembuatan yang besar, Sorry to Bother You merupakan film independen dengan skala produksi yang jauh lebih kecil. Meski begitu, pesan yang dibawa dalam film ini pun tidak kalah menarik. Jadi, jangan sampai melewatkannya, ya!
Sumber foto: Annapurna Pictures