Buat sobat semua yang sudah menantikan review drama korea Moorim School Episode 8 Bagian Pertama, berikut ulasannya.
Shi Woo dan Chi Ang bertemu bersama saat Soon Duk lari. Shi Woo marah karena Chi Ang menghalanginya. Shi Woo pun pergi dari hadapan Chi Ang. Di luar gedung Moorim, Soon Duk kebingungan. Soon Duk,”Saya minta maaf ?”. Lalu Chae Yoon sudah tiba di Seoul. Kembali ke masa lalu, saat ayah Chi Ang menjelaskan ke Chae Yoon bahwa kota Seoul kini sudah banyak berubah.
Ayah Chi Ang bahkan juga sudah menyiapkan tempat buat Chae Yoon yang tinggal di Seoul. Kembali ke masa sekarang, Chae Yoon meminta ke agen ayah Chi Ang untuk bertemu dengan pimpinan Asosiasi Moorim. Tak lama anak buah ayah Chi Ang menyampaikan ke bosnya bahwa Chae Yoon hendak bertemu dengan pimpinan Asosiasi Moorim.
Ayah Chi Ang,”Awasilah dia mulai dari sekarang”. Anak buah ayah Chi Ang,”Iya pak”. Ayah Chi Ang bertanya apakah anak buahnya sudah menemukan anak2 Chae Yoon. Agen ayah Chi Ang,”Saya pikir anaknya ada di Moorim”. Ayah Chi Ang sempat kaget saat tahu anak Chae Yoon kemungkinan besar berada di Moorim.
Keesokan paginya, Shi Woo terbangun dari tidurnya namun tak melihat Chi Ang. Ternyata Chi Ang sudah berada di kelas lanjutan hapkido guru Daniel serta Yoo Di. Chi Ang hanya bersikap cuek kepada Shi Woo. Yoo Di,”Dengan kata lain, diijinkan gurup kecil menghadapi grup yang lebih besar. Ambil posisi kalian”.
Akhirnya semua anak2 Moorim mengambil posisi kuda2 mereka masing2. Sun Ah posisinya dekat dengan Jenny Oh. Sun A memberitahukan bahwa Soon Duk sedang ketiduran di kamarnya, karena mungkin kelelahan kerja paruh waktu tadi malam. Kelompok Sun Ah dimarahi oleh Daniel dan Yoo Di karena tak fokus. Daniel,”Dalam seni bela diri, jika inti kehilangan fokus. Seluruh grup kehilangan fokusnya”. Soon Duk di kamarnya tidak tidur, melainkan resah bercampur gelisah.
Soon Duk bingung apa maksud dari ciuman Shi Woo tadi malam kepadanya. Ingatan Soon Duk kembali ke masa lalu saat Shi Woo meminta maaf setelah menciumnya. Soon Duk memegang bibirnya, Soon Duk,”Kenapa dia minta maaf ?. Kenapa ini jadi sukar”. Tak lama Shi Woo datang ke depan kamar Soon Duk ingin bicara kepadanya. Namun Soon Duk malah seperti cacing kepanasan malu bertemu dengan Shi Woo.
Shi Woo hanya tersenyum karena Soon Duk tak ingin bertemu dengannya. Soon Duk,”Tunggu dulu, kenapa saya sembunyi ? Apa saya melakukan kesalahan ? Apa saya lakukan kejahatan ?”. Kemudian Soon Duk mengenang kecupan bibir pertamanya tadi malam dengan Shi Woo. Soon Duk,”Ciuman pertamaku. Apa yang harus kulakukan ?”.
Tak lama Shi Woo mengirim sms ke hp Soon Duk bertuliskan,”Jangan lewatkan makan. Saya suka kamu kerja keras di kelas dan tempat kerja namun jangan kelebihan melakukannya”. Soon Duk tersenyum saat mendapat sms penuh perhatian tulus dari Shi Woo itu. Di kantin, Chi Ang tak semangat menjalani makan siang.
Sun A menghampiri Chi Ang yang tak semangat makan siang. Sun A,”Kamu makan tanpa Ariel. Dimana Shi Woo”. Chi Ang,”Aku enggak tahu”. Sun A berpikiran Chi Ang dan Shi Woo pastinya sedang bertengkar. Akhirnya Sun A banyak menasehati Chi Ang agar tak bertengkar lagi sama Shi Woo layaknya anak kecil.
Karena terlalu cerewet, Chi Ang menutup mulut Sun A dengan makanan. Sebaliknya Shi Woo sudah merasa Chi Ang menghindarinya karena dia selalu tak melihat Chi Ang di kamarnya. Di ruang guru, guru Dae Ho sedang menikmati suguhan kopi.
Tak lama Sam datang. Guru Dae Ho sedang gusar, karena ini pertama kalinya anak2 Moorim melakukan perjalanan keluar dari sekolah Moorim. Dae Ho,”Saya harap mereka tidak dalam masalah”. Sam menjamin murid2 Moorim tidak akan dapat masalah, selama Sam bersama dengan mereka. Daniel dan Yoo Di berbincang bersama.
Daniel melihat murid2 Moorim semakin fokus berlatih setelah ujian tengah semester berakhir. Yoo Di,”Anak2 selalu tertarik sebelum ada sebuah perjalanan. Ini hanya sementara setelah mereka meninggalkan sekolah”. Setelah makan siang, murid2 Moorim yang lain berkumpul bersama. Namun Chi Ang malah terlihat patah semangat.
Sun A sangat bahagia karena akan retreat keluar dari Moorim. Shannon,”Saya akan mencari tteokbokki yang pedas sekali pergi ke Seoul. Shannon suka MSG”. Jenny Oh,”Saya mungkin akan tampil di Seoul”. Choi Ho ragu nanti mereka akan dikurung lagi seperti pada ujian komprehensif.
Dong Go malah ragu akan hal itu pasalnya murid2 Moorim menginap di hotel mahal nanti saat berada di Seoul, yang adalah anak perusahaan dari ayah Chi Ang. Chi Ang menjelaskan afiliasi dari bisnis ayahnya. Chi Ang,”Kami bergabung dengan sebuah akuarim, water park, dan taman hiburan”. Chi Ang berjanji akan membawa teman2nya jalan kesemua tempat2 tersebut.
Tak lama Soon Duk datang. Soon Duk mengaku tak bisa pergi retreat karena harus melakukan kerja paruh waktu kembali. Apalagi Bang Duk juga kerja, sehingga Soon Duk harus memasak buat ayahnya. Soon Duk,”Senang2lah teman”. Chi Ang memperhatikan serius Soon Duk. Chi Ang teringat janji Soon Duk harus kencan dengan Chi Ang bila berhasil mengalahkan Shi Woo.
Tak lama Chi Ang menghubungi ibunya untuk bertanya sesuatu tentang Bang Duk. Bubgong dan Hwang bertemu di ruangan dekan. Bubgong sudah menyampaikan pesan ke ayah Chi Ang terkait keamanan sekolah Moorim, yang tak mengijinkan orang luar masuk. Serta keinginan Hwang yang ingin bertemu dengan pendana tuan Wang Ho (ayah Chi Ang). Hwang juga ingin tetap tinggal di Moorim selama semua murid Moorim pergi. Chae Yoon akhirnya bertemu dengan pimpinan asosiasi Moorim.
Kembali ke masa lalu. Saat beberapa pimpinan tertinggi Moorim Internasional saling berkumpul. Dalam pertemuan itu pimpinan asosiasi Moorim mengaku sudah menemukan semua kunci untuk Chunuijoo. Dalam pertemuan itu pimpinan asosiasi Moorim meminta para petinggi Moorim untuk mencegah serta menjaga seseorang mengambil Chunuijoo, untuk menggunakan kekuatan dari Chunuijoo tersebut.
Kembali ke masa lalu kembali saat pimpinan asosiasi Moorim itu meminta Chae Yoon untuk mengambil kunci Chunuijoo dan secara rahasia meninggalkan Moorim. Kembali ke masa sekarang, Chae Yoom menghampiri ketua asosiasi Moorim tersebut. Chae Yoon,”Bisakah anda mendengar suaraku ?”. Pimpinan asosiasi Moorim itu sudah sangat tua, tak bicara dan hanya memegang kuat tangan Chae Yoon.
Chae Yoon kembali diantar oleh agen ayah Chi Ang seusai bertemu dengan pimpinan asosiasi Moorim. Chae Yoon,”Bagaimana dengan Asosiasi Moorim hari2 ini ?”. Agen,”Semenjak semua kunci dari Chunuijoo menghilang. Asosiasi menjadi kehilangan pengaruhnya”. Kembali ke masa lalu kembali. Ketua Asosiasi Moorim akan menyerahkan semua kunci Chunuijoo kepada pengganti Asosiasi Moorim Internasional untuk dijaga dari tangan orang serakah, yang ingin memanfaatkan kekuatan dari Chunuijoo.
Namun dewan pejabat tinggi Moorim tak setuju. Dengan alasan cara itu terlalu berbahaya. Mereka menyarankan agar ada tiga orang yang menjaga kunci dari Chunuijoo. Namun ketua Asosiasi Moorim percaya penggantinya akan bisa menjaga Chunuijoo. Dewan pun bertanya siapakah yang akan ditunjuk oleh Ketua Asosiasi Moorim untuk menganntikan dirinya.
Dan sang ketua memandangkan mukannya ke Chae Yoon. Hwang menatap matanya ke Chae Yoon. Kembali ke masa sekarang, dekan Hwang menatap sebuah kotak hitam yang didalamnya ada sebuah benda perak. Belum dipastikan apakah Hwang adalah orang yang juga mengambil Chunuijoo dari Chae Yoon. Di rumah, ibu Chi Ang memberikan sebuah tiket kapal pesiar ke Bang Duk sebagai ucapan terima kasihnya. Karena Bang Duk sudah menyelamatkan Chi Ang. Ibu Chi Ang,”Pikirkan saja seperti liburan”. Bang Duk,”Anda ingin menghabiskan malam romantis dengan suami Anda ?”. Ibu Chi Ang,”Bukan seperti itu…”.
Chi Ang tidur di kamarnya, namun lagi tak enakan tidur. Chi Ang memikirkan dirinya saat melihat Shi Woo bergegas mengejar Soon Duk. Saat itu, Chi Ang ingin tahu apa yang terjadi antara Shi Woo dengan Soon Duk. Kembali ke masa sekarang, Chi Ang terlihat risau mungkinkah hati Soon Duk sudah benar2 berlabuh ke hati Shi Woo.
Chi Ang terlihat kebingungan memikirkan hal tersebut. Sementara Shi Woo terus bermain piano untuk mencari arasemen nada yang bagus buat lagu Kpop ciptaannya. Chi Ang memandangi tempat tidur Shi Woo. Chi Ang mengingat saat dirinya ditolong oleh Shi Woo. Saat akan terjatuh di tebing gunung karena harus mengapai puncak Moorim dulu.
Kenangan Chi Ang bersama Shi Woo di puncak Moorim begitu membekas di ingatan Chi Ang. Chi Ang juga mengingat bagaimana Shi Woo tetap berada di Moorim hanya untuk Chi Ang, yang sudah dianggapnya teman baik ketika seharusnya melakukan comeback di industri Kpop. Namun Chi Ang kesal dengan kemesraan yang terjalin antara Soon Duk dan Shi Woo.
baca: Daftar Drama Korea Time Travel Masa Depan Kembali Ke Masa Lalu
Chi Ang jengkel mengapa Shi Woo harus menjadi orang pertama yang berhasil menyelamatkan Soon Duk. Saat Soon Duk terjatuh dari tangga saat tes ujian komprehensif. Pusing memikirkan semua itu Chi Ang pun membaringkan tubuhnya di tempat tidur. Disisi lain, Soon Duk tetap kerja di tempat ahjumma penjual ayam goreng.
Namun ahjumma itu tetap menyuruh Soon Duk untuk mengantarkan ayam goreng lagi. Ahjumma,”Saya salah menurunkan pesanan mereka. Saya bingung. Saya minta maaf”. Soon Duk marah,”Apakah minta maaf memperbaiki segalanya ?”. Ahjumma itu marah mendengar perkataan Soon Duk, dan pergi membawa kembali pesanan ayam goreng yang salah.
Soon Duk sedih karena Shi Woo hanya meminta maaf sehabis mencium bibirnya. Soon Duk sedih karena mungkin merasa dipermainkan, dan tak tahu perasaan sesungguhnya yang Shi Woo rasakan padanya. Disisi lain, Bang Duk memperlihatkan tiket perjalanan kapal pesiar kepada ayah Soon Duk. Namun ayah Soon Duk menolaknya, karena tak ingin menanggap Soon Duk menolong seseorang dan mendapat belasan atas kebaikan sang anak. Bang Duk membujuk,”Ayolah. Ayo pergi melakukan perjalanan ini bersama”.
Namun ayah Soon Duk bersikeras tak ingin pergi. Bang Duk menjadi sangat sedih. Soon Duk menghampiri Bang Duk yang sedih karena ayahnya tak ingin pergi melakukan perjalanan kapal pesiara itu. Bang Duk,”Saya ingin ke kapal pesiar buat sekali dalam hidupku. Jadi kenapa ?”. Soon Duk menghampiri ayahnya. Ayah Soon Duk,”Pergi dan kembalikan ke Chi Ang atau apapun namanya. Tidak. Itu berarti kamu harus pergi ke Moorim”.
Soon Duk meminta ayahnya untuk menerima pemberian tiket ibu Chi Ang itu. Soon Duk mengaku akan sangat bahagia bila ayahnya menerimanya, dan Soon Duk bisa jalan2 sama teman2nya. Soon Duk,”Saya tak pernah melakukan karyawisata karena saya harus menjagamu. Tolong terimalah ayah”. Akhirnya anak2 Moorim melakukan perjalanan keluar dari Moorim menuju ke Seoul. Mereka menginap di hotel yang mewah di Seoul.
Yoo Di,”Saya dengar Bub Gong tidak bisa datang juga karena sakit”. Kemudian Bubgong bertemu dengan ayah Chi Ang. Bubgong memperlihatkan foto dari Hwang Sun A. Ayah Chi Ang,”Apa ini anaknya ?”. Bubgong,”Yah, Dia Hwang Sun A. Dia dikenal sebagai anak perempuan dari Hwang Moo Song. Namun saya punya keraguan”. Nampaknya ayah kandung dari Hwang Sun A adalah Chae Yoon. Lalu Bubgong menjelaskan setelah rumah Chae Yoon terbakar, Hwang Moo Song malah mengurung dirinya sendiri di rumah selama 3 tahun.
Setelah itu Hwang Moo Song menghubungi asosiasi Moorim untuk membiarkannya mendirikan sekolah Moorim. Bubgong,”Dia bersama dengan gadis itu pada saat itu”. Ayah Chi Ang,”Itu belum membuktikan apapun”. Namun Bubgong menambahkan Sun A memiliki trauma dengan api. Bubgong yakin di dalam alam bawah sadar Sun A, dia masih mengingat kejadian 18 tahun lalu yang terjadi di rumah Chae Yoon.
Ayah Chi Ang,”Jika dia sungguh adalah anak perempuang Chae Yoon”. Bubgong,”sangat tinggi seperti itu. Dia memiliki kunci Chae Yoon yang hilang”. Lalu Bubgong menjelaskan bahwa kunci Chunuijoo yang dijaga oleh Chae Yoon terbagi kedalam tiga bagian saat kejadian penyerangan di rumahnya. Ayah Chi Ang,”Saya asumsikan Anda ingin itu kembali…. Bubgong,”Saya dengar bahwa Anda memiliki potongan dari kunci itu..”. Ayah Chi Ang tak bergeming saat Bubgong berkata seperit itu.
Sementara itu, Hwang tetap menjaga Moorim di tengah semua anak2 dan guru2 Moorim pergi. Di dalam hatinya, Hwang memiliki perasaan yang tak enak. Kembali ke Bubgong dan ayah Chi Ang. Bubgong,”Kita harus menemukan dua kunci sisanya..untuk melengkapi menyatakan Chunuijoo itu”. Guru Bubgong dan ayah Chi Ang memiliki sebuah rencana, setelah menemukan tiga bagian dari pecahan kunci buat Chunuijoo yang dijaga oleh Chae Yoon 18 tahun lalu. Bubgong,”Apa yang kamu ingin rencanakan ?. Saya yakin Anda memiliki rencana buat pendanaan retreat. Apa saya salah ?”.
Ayah Chi Ang hanya tersenyum mendengar pertanyaan ini. Disisi lain, semua anak2 Moorim dan guru bahagia menjalani retreat. Tak lama Soon Duk tiba2 datang untuk melakukan retreat bersama temannya. Chi Ang dan Shi Woo senang akhirnya Soon Duk datang. Shi Woo memandangi Soon Duk dari belakang. Soon Duk juga tersenyum kepada Shi Woo dan membuat Shi Woo menjadi salah tingkah.
Prof Dae Ho lalu memberikan jam kepada Sun A. Dae Ho,”Ini adalah jam pintar yang lebah Nadet bisa ikuti. Kami meminjam ini darinya”. Jam itu bisa digunakan Sun A bila dia ingin meminta bantuan. Sun A,”Kenapa Anda memberikan ini padaku ?”. Sam menjelaskan jam tangan itu diberikan oleh Hwang untuk bisa menjaga Sun A. Disisi lain, Prof Dae Ho juga melarang Sun A keluar dari hotel sehingga Sun A harus menghabiskan waktu luangnya hanya di dalam hotel, ini sesuai perintah dari Dekan Hwang.
Akhirnya Sun A menelpon Hwang. Namun Hwang tetap tak ingin kompromi dengan keselamatan Sun A. Sun A,”Ini tidak adil”. Kembali ke masa lalu, saat rumah Chae Yoon terbakar dan Hwang menyelamatkan Sun A yang masih kecil dikelilingi kobaran api. Nama Sun A kala itu Young. Diluar rumah, Hwang sempat dihadang oleh para bandit saat hendak membawa Sun A. Entah siapa bandit yang menyerang Hwang. Bandit,”Dimana kunci buat Chunuijoo ?”. Hwang memegang erat Sun A yang ingin diselamatkannya. Hwang pun memandangi fotonya bersama Sun A.
Chae Yoon sendiri kesulitan mengingat apa yang terjadi saat rumahnya diserang 18 tahun silam. Hari dimana kunci buat Chunuijoo menghilang. Soon Duk bertemu dengan Chi Ang. Chi Ang ingin tahu kemana Soon Duk ingin pergi buat retreat. Soon Duk merasa hanya ingin tinggal di kamar, karena Sun A tak bisa keluar dari hotel.
Chi Ang,”jangan lakukan itu. Kencanlah bersamaku”. Chi Ang ingin mengajak Soon Duk kencan kemaman pun dia ingin pergi, sesuai perjanjian sebelumnya. Namun Soon Duk malah meminta Chi Ang untuk tak bercanda. Soon Duk,”Wang Chi Ang. Terima kasih”. Soon Duk berterima kasih atas pemberian tiket perjalanan kapal pesiar buat Bang Duk.
Namun Chi Ang berpura2 tak mengetahui hal tersebut. Soon Duk berterima kasih atas semua bantuan yang dibeikan oleh Chi Ang. Namun Soon Duk merasa semua bantuan itu terlalu banyak baginya. Soon Duk berharap itu terakhir kalinya Chi Ang melakukan semua itu. Chi Ang,”Terakhir kalinya ?”. Soon Duk,”Saya minta maaf”. Chi Ang,”Saya seharusnya yang meminta maaf”.
Chi Ang tetap tak ingin berhenti berjuang mendapatkan cinta Soon Duk. Soon Duk hendak berbicara. Namun Chi Ang tak ingin mendengarkan lagi penjelasan Soon Duk. Lalu Chi Ang pergi, dan Soon Duk menangis. Lanjut ke part 2. Gomapta..
Sumber Gambar : KBS 2TV, Korea Selatan