wekepo Baca: Drama Moorim School Episode 1 Bagian Pertama
Shi Woo melepaskan pelukan Da Rim, dan menyuruhnya keluar dari mobil. Tapi Da Rim berkata pada Shi Woo ini adalah kesempatan terakhirnya. Jika dia menolaknya ada di dalam mobilnya, maka dia tak bisa menyelamatkannya.
Tapi Shi Woo tak ambil pusing dengan perkataan Da Rim, dan malah menariknya keluar dari mobil. Sesaat setelah Da Rim keluar dari mobilnya, empat orang pria tak dikenal datang menghampiri mereka dan mengganggu Da Rim, dan disaat yang bersamaan Soon Duk melihatnya saat dia melewati jalan itu mengendarai motor skuternya.
Melihat kejadian itu, dia meyakinkan dirinya untuk tidak terlibat dalam urusan orang lain seperti pesan ayahnya, dan memilih untuk pergi. Tapi, tiba-tiba seseorang memukul salah satu kepala dari pria itu dan ternyata dia adalah Soon Duk. Dia berdiri di depan mereka, dan mengancam akan menelpon polisi.
Shi Woo melihat ada kamera yang memotret kejadian ini yang ada di sebuah mobil tak jauh dari mereka. Menyadari sedang dikuntiti oleh paparazi dia segera mengejar mobil itu.
Sementara Manajer Kim yang diam-diam bersembunyi memata-matai Shi Woo dari kejauhan, segera mengsms CEO Choi dan memberitahunya “sudah dimulai.” Melihat sms itu, CEO Choi bergumam mereka akan menyingkirkannya dengan cara seperti ini lagi.
Kembali ke jalanan itu, Da Rim bertanya pada Soon Duk apa dia juga bekerja untuk CEO Choi — yang membuatnya kebingungan. Dan tak berselang lama, kerumunan wartawan datang mengerumuni mereka, dan Da Rim seketika itu berpura-pura menangis.
Insiden itu segera menjadi sebuah berita hangat di TV dengan memberitakan bahwa Shi Woo, pemimpin Mobius terlibat kasus penyerangan yang membuat fans wanitanya menjadi korban.
Da Rim memberi keterangan kepada wartawan bahwa Shi Woo meninggalkannya sendiri dan langsung pergi ketika sekelompok penjahat mendatangi mereka, dan Soon Duk yang ada di TKP seolah-olah menjadi pahlawan bagi Da Rim yang melawan satu persatu penjahat itu.
Saat seorang wartawan bertanya apa yang dilakukan oleh Shi Woo, Soon Duk menjawab Shi Woo masuk ke dalam mobilnya dan pergi.
Sedangkan, Shi Woo mencoba menjelaskan kepada CEO Choi bahwa dia tidak melarikan diri tapi mengejar paparazzi, penjahat-penjahat itu dari awal mengincarnya, bukan Da Rim.
Dia menyadari ini adalah sebuah jebakan yang sudah diatur oleh Da Rim, karna curiga mengapa ada banyak reporter yang tiba-tiba datang di lokasi itu.
Tapi, CEO Choi membantah keras kecurigaan Shi Woo, memberitahunya bahwa reporter ada di tempat itu karna konser kemarin. Dia menegur sikap Shi Woo yang tidak pernah memberi sebuah senyuman di wajahnya ketika di wawancarai, sehingga para reporter menulis sebuah cerita yang menjatuhkannya. Manajer Kim keceplosan mengatakan Reporter Kim dari Scandal Patch dengan sukarela datang tanpa harus diminta – membuatnya mencurigai sesuatu.
Shi Woo pergi meninggalkan ruangan CEO dengan hati yang dongkol, dan saat akan masuk ke dalam mobilnya Chi Ang datang menghampirinya, dan sedikit menyindir dengan skandal yang ia alami membuatnya menjadi buah bibir hanya dalam semalam.
Dia meminta Shi Woo untuk mengembalikan baju mereka yang tertukar, tapi dia tak ambil pusing dan malah memilih pergi. Melihatnya pergi begitu saja, Chi Ang bergumam apa yang bisa ia harapan darinya karna dia saja meninggalkan begitu saja seorang gadis, dan tiba-tiba dari belakang beberapa orang menculiknya.
Sedang mengendarai mobilnya, Shi Woo kembali mengingat perbincangannya bersama CEO Choi saat berada di ruangannya dimana dia mencurigai bahwa CEO Choi adalah dalang dibalik semua ini. Shi Woo bertanya apa dia melakukan ini karna dia meminta liburan, tapi CEO Choi memberitahunya untuk tidak salah paham. Dia meminta Shi Woo untuk beristirahat sampai telinganya sembuh.
Sementara itu, Soon Duk dimarahi oleh ayahnya karna ikut campur dalam insiden itu, tapi ibunya membela Soon Duk dengan mengatakan bahwa putri mereka bisa menjaga dirinya sendiri, dan hampir keceplosan dengan menyebutkan putri mereka bersekolah di Moorin.
Chi Ang memberontak di dalam mobil sampai membuat orang suruhan ayahnya menyambungkan video call dengan ibunya. Ibunya memberitahu Chi Ang bahwa ayahnya yang menyuruh orang-orang itu untuk menculiknya karna dia ingin mengirimnya ke Sekolah Moorin.
Ibunya menjelaskan setelah dia dikeluarkan dari beberapa sekolah, tidak ada universitas manapun yang akan menerimanya itulah mengapa dia harus bersekolah disana. Chi Ang memberitahu ibunya bahwa dia adalah pewaris Sang Hae Group, dan berpikir tidak ada gunanya untuknya bersekolah.
Tapi mendengar ucapan putranya, ayahnya lantas merebut ponsel istrinya dan berbicara di video call itu memerintahkan Chi Sang untuk sekolah disana selama setahun.
Ayah Chi Ang memberitahu istrinya alasan mengapa dia mengirimnya di sekolah itu adalah untuk memanusiakannya. Dia tak habis pikir melihat putranya yang telah dikeluarkan dari sekolah sebnyak 20 kali sejak masih SMP.
Ibunya membela Chi Ang dengan mengatakan untuk seorang anak yang terpisah dari ibunya, dia tumbuh besar dengan baik. Dia berjanji pada istrinya jika Chi Ang kali ini lulus di sekolah itu, dia bisa membawanya ke China. Istrinya tak percaya dengan keputusannya, dan lantas bertanya apa dia mempunyai maksud tersembunyi.
Dalam perjalanannya, Chi Ang meminta mereka untuk menghentikan mobilnya karna ingin buang air kecil. Dan kesempatan itu ia gunakan untuk lari karna tidak ingin pergi ke Sekolah Moorin.
Dia berlari dari kejaran mereka, sampai membawanya ke sebuah tebing pantai. Dia meminta mereka untuk tidak mendekat, klo tidak dia akan melompat. Dia memberitahu orang suruhan ayahnya bahwa dia tidak bisa berenang.
Tapi di tebing itu, dia kehilangan keseimbangan dan terjatuh ke laut. Dia tenggelam, dan tidak bisa berbuat apa-apa. Perlahan tubuhnya tenggelam, dan Chi Ang berpikir dia akan mati.
Tak berselang lama, seorang gadis melompat dan berenang mendekatinya. Chi Ang membuka matanya dan melihat seorang gadis berenang ke arahnya dan berpikir gadis itu cantik, dan ternyata gadis yang ia maksud adalah Soon Duk.
Soon Duk mengangkat tubuh Chi Ang sampai ke pinggir pantai. Karna dia tak kunjung sadar, dia terpaksa bersiap memberikan nafas buatan. Dia mendekati bibir Chi Ang bersiap untuk memberinya nafas buatan, tapi tiba-tiba Chi Ang bangun dan bertanya padanya apa dia seekor putri duyung, lalu pingsan.
Sementara itu, sekelompok fans wanita berkumpul di depan kediaman Shi Woo meneriakkan untuk menyuruhnya mundur dari bandnya. Ketika mereka melihatnya tiba, para fans wanita itu mendekati mobilnya dengan meneriakkan kata-kata kasar dan bahkan melemparinya dengan sebuah telur.
Menyadari situasi sedang kacau, dia lantas mengingat saran Sun Ah untuk pergi ke Institut Moorin karna disana ada dekan Hwang yang mungkin bisa membantu memperbaiki pendengarannya.
Dia mencari lokasi Institut Moorin di ponselnya, tapi tak ada dalam pencarian di mesin pencari. Dia mendengar ponsel Chi Ang berbunyi di mobilnya, dan kemudian mengambil ponsel itu dari bajunya dan menemukan beberapa sms dari ibu Chi Ang yang bertanya ‘apa dia sudah tiba di Institut Moorin?.
Chi Ang tersadar dan kaget melihat seorang pria tua sedang memijit perutnya. Dia mendorong ayah Soon Duk dan berlari ke luar rumahnya dan mendapati seorang wanita yang tak ia kenali, yang adalah ibu Soon Duk – dan tak lama ia jatuh pingsan.
Chi Ang makan dengan lahapnya, dan menjelaskan kepada mereka mengapa tadi ia jatuh pingsan adalah karna dia hanya terkejut ketika seorang asing menyentuh perutnya.
Dia memberitahu namanya, dan pekerjaan orang tuanya yang adalah seorang Chairman Sang Hae Group di China, dan menjanjikan akan memberikan mereka uang kompensasi karna telah menyelamatkannya. Tapi kedua orang tua Soon Duk sama sekali tak percaya dengan omongannya jika dia adalah anak orang kaya.
Chi Ang kemudian pergi menemui Soon Duk di pekarangan rumahnya untuk berterima kasih. Dia melihatnya sedang menjemur pakaian dan seketika itu Chi Ang yang sedang berdiri tak jauh darinya terpana oleh kecantikannya. Dia membayangkan bagaimana cantiknya Soon Duk ketika berenang menyelamatkannya dalam laut itu, dan saat dia mendekatkan wajahnya bersiap memberinya nafas buatan.
Soon Duk tak ambil pusing dengan tawaran Chi Ang yang berjanji akan mengabulkan apapun permintaannya karna telah menyelamatkannya – yang terpenting baginya dia baik-baik saja.
Tapi, dia segera menutup mulutnya rapat-rapat saat Chi Ang bersuara keras karna kaget mendengar dia ternyata sekolah di Institut Moorin. Dia memberitahu Chi Ang untuk memelankan suaranya, karna takut ketahuan oleh ayahnya.
Dan di saat yang bersamaan, orang tuanya menemukan keberadaan Chi Ang di tempat Soon Duk. Dia lantas memberitahu kedua orang tuanya bahwa dia setuju untuk bersekolah disana di Institut Moorin.
Berbicara empat mata, ayahnya memberitahu Chi Ang bahwa dia kaget mendengarnya tiba-tiba berubah pikiran, tapi Chi Ang berjanji akan melakukannya dengan benar kali ini. Dia meminta ayahnya ketika dia berhasil lulus, dia menginginkan ketika mereka bertiga kembali ke China dia ingin membawa satu orang bersamanya.
Sementara, Shi Woo pergi mencari Institut Moorin berdasarkan peta lokasi yang ada di ponsel Chi Ang. Dia tiba di tengah gunung berdasarkan peta itu, dan mencarinya sendirian di hutan itu.
Sedangkan Chi Ang ikut bersama Soon Duk menuju Institut Moorin. Dalam perjalanan mereka menuju Institut Moorin, di hutan itu ia melihat sebuah kupu-kupu tiger swallowtail dan memutuskan untuk menangkapnya yang akan ia berikan pada Soon Duk. Baginya, menurut kepercayaan orang China kupu-kupu jenis itu membawa keberuntungan.
Dia pergi mengejar kupu-kupu itu sehingga membuatnya terpisah dari Soon Duk. Soon Duk mencarinya di hutan itu, memanggil namanya, tapi dia malah bertemu dengan Shi Woo.
Melihat wajah Soon Duk, seketika itu wajahnya berubah jutek. Dia mengingat keterangan Soon Duk kepada wartawan dalam insiden itu bahwa dia masuk ke dalam mobil dan pergi, membuatnya bertambah jengkel.
Dia mencurigai Soon Duk dibayar oleh CEO Choi untuk menghancurkannya, karna dia tiba-tiba muncul di tempat kejadian itu. Soon Duk membantah tuduhannya, memberitahunya bahwa dia melakukannya karna ingin membantunya, tapi Shi Woo tak semudah itu percaya.
Shi Woo mencengkeram tangannya — mendesak untuk memberitahu siapa yang telah menyuruhnya. Tapi Chi Ang melihatnya dan melompati tubuh Shi Woo membuat mereka jatuh berguling-guling.
Saat mereka terjatuh berguling-guling di hutan itu, angin tiba-tiba bertiup kencang, dedaunan beterbangan dan tiba-tiba dari balik pohon itu tiba-tiba muncul sebuah tempat. Sementara, di Institut Moorin lantai gedung sekolah itu tiba-tiba berguncang dengan keras.
Shi Woo dan Chi Ang perlahan mendatangi tempat itu, sementara pihak guru dan para siswa sekolah itu keluar untuk melihat apa yang sedang terjadi termasuk dekan Hwang.
Dekan Hwang memandang Shi Woo dan Chi Ang yang berdiri di depannya dan berkata dalam hati: Segel telah dibuka.
***Semua Dok Gambar: KBS2 TV***
