Semua Dok Gambar : KBS 2 TV, Korea Selatan
Buat teman2 yang menantikan Sinopsis Moorim School Drama Korea Episode 2 Bagian Pertama, berikut ulasannya :
Shi Woo dan Chi Ang perlahan mendatangi tempat yang disebut sebagai Institut Moorin yang ia cari-cari, dan perlahan pepohonan yang ada di sekitarnya menutupi bangunan sekolah Moorin. Sementara pihak guru dan para siswa sekolah itu keluar untuk melihat apa yang sedang terjadi termasuk dekan Hwang.
Dekan Hwang memandang Shi Woo dan Chi Ang yang berdiri di depannya; dan berkata dalam hati: “Segel telah dibuka”.
Soon Duk memperkenalkan kepada dekan Hwang bahwa dia membawa dua orang murid baru, sementara Sun A juga keluar meskipun harus bersembunyi dan senang melihat Shi Woo datang ke Sekolah Moorin.
Dekan Hwang membawa mereka berdua untuk berkeliling sambil menunjukan dan menjelaskan Institut Moorin yang mereka ikuti. Berjalan menyusuri gedung sekoleh Moorin, Dekan Hwang menjelaskan bahwa Institut Moorin dibangun untuk melindungi dan menjunjung kedamaian dunia. Satu-satunya sekolah yang dibangun dan disetujui oleh Organisasi Kedamaian PBB. Sekolah mereka menempati rangking pertama akademi seni bela diri, meskipun tidak dipublikasikan secara publik selama 12 tahun berturut-turut.
Selain itu, dekan Hwang menjelaskan Institut Moorin telah menghasilkan siswa terbaik di dunia, tapi tidak dipublikasikan secara publik. Shannon (Diperankan oleh Shannon) heran mengapa Shi Woo yang sangat terkenal bisa masuk ke sekolah Moorim.
Dong-Goo (diperankan oleh Han Jong-Young), ”Wang Chi Ang adalah pewaris dari Grup Sang Hae”. Shi Woo yang sadar dirinya sedang direkam langsung menjatuhkan kamera pengintai Nadet (diperankan oleh POP). Sementara itu, guru Bupgong sedang bersemedi di tempat latihan.
Disisi lain, beberapa guru membicarakan tentang sosok Chi Ang serta Shi Woo yang mungkin memiliki kekuatan gaib sehingga masuk ke sekolah Moorim.
Sun A, ”Yoon Shi Woo dan Wang Chi Ang…. Bagaimana bisa mereka kesini ?”.
Soon Duk, ”Saya mengakhirinya dengan mengantar Wang Chi Ang. Dan Yoon Shi Woo. Saya ketemu dengannya didepan sekolah”.
Soon Duk merasa ada sedikit keanehan mengapa Chi Ang dan Shi Woo bisa datang ke sekolah Moorim. Sun Ah sedikit mengingat saat dirinya melihat Shi Woo memiliki kekuatan untuk menghentikan waktu.
Ketika lampu panggung akan terjatuh di festival Kpop beberapa waktu lalu.
Sun A, ”Bisa dia yang sungguh bisa membebaskan segelnya ? Shi Woo kita ?”. Saat sadar akan hal itu, Sun A pun keluar dari kamarnya. Shi Woo serta Chi Ang bertemu dengan sang kepala sekolah (dekan) Moorim yakni Dekan Hwang.
Dekan Hwang, ”Saya mengudang kalian datang kesini untuk belajar ?”. Chi Ang, ”Semenjak ini adalah Institut Moorim, akankah ini menjadi sekolah seni bela diri ?”.
Kemudian Chi Ang berkata jujur ke dekan Hwang, bahwa sebenarnya Chi Ang masuk ke institute Moorim, karena sang ayah yang mengirimnya. Dekan Hwang suka dengan kejujuran Chi Ang itu. Dekan Hwang bertanya kepada Shi Woo, Dekan Hwang, ”Bagaimana denganmu ?”.
Shi Woo ingin bicara secara pribadi dengan Dekan Hwang terkait pertanyaanya itu. Kemudian Dekan Hwang menjelaskan hari pertama sekolah Moorim akan dimulai pada minggu depan.
Namun kelasnya sendiri dimulai pada esok hari. Dekan Hwang pun menyuruh Chi Ang untuk kembali ke asrama dan istirahat disana karena waktu sudah larut.
Tak lama pelayan Sam (diperankan oleh Samuel Okyere) datang dan memberitahukan, ”Dekan Hwang, segalanya sudah siap”. Chi Ang pun mengikuti Sam masuk ke asramanya. Sam, ”Kamu akan tinggal di asrama ini. Anda diharapkan untuk melakukan segalanya sendiri”.
Sam menjelaskan ke Chi Ang segala hal seperti mencuci, memasak, membuang sampah, dan segala aktifitas kehidupan lainnya harus dilakukan secara mandiri di Moorim. Dan inilah yang menjadi kebiasaan bagi para siswa di institut Moorim.
Chi Ang, ”Kenapa saya harus membersihkan dan mencuci ?”.
Sam menjelaskan di Moorim tidak ada pelayan. Dan Sam hanyalah seorang asisten buat para guru serta bertugas menjaga keamanan di asrama Moorim. Kemudian Sam menyuruh Chi Ang masuk ke kamarnya.
Chi Ang, ”Sekolah ini berantakan”, sembari mengeluh.
Chi Ang meminta Sam tak usah kuatir, karena Chi Ang akan meminta ayahnya untuk menjadi sponsor buat sekolah Moorim.
Sam, ”Sekolah ini tidak berantakan. Anak sekarang hanya memikirkan tentang memakai seragam, makan, membeli, dan belajar”.
Chi Ang tak bisa menerima jika dia juga harus membersihkan dan merapikan segala keperluannya sendiri salama berada di Moorim. Sam meledek pendapat Chi Ang itu,
Sam, ”Hey, man… pendidikan sesungguhnya ada disini. Jangan berpikir untuk mengabaikan kewajiban itu”.
Kemudian Sam menyuruh Chi Ang untuk memegang selimutnya.
Chi Ang, ”Semakin saya melihat sekolah ini, malah semakin aneh. Saya enggak percaya dia penjaga juga”. Kemudian dekan Hwang serta Shi Woo bertemu.
Shi Woo hendak mengutarakan alasannya masuk ke Moorim yang mungkin terlihat gila.
Dekan Hwang, ”Kamu tak bisa mendengar”.
Shi Woo kaget saat dekan Hwang tahu alasannya masuk ke sekolah Moorim.
Dekan Hwang, ”Jika kamu datang karena itu..”. Shi Woo, ”Bisakah Anda menyembuhkannya ?”.
Dekan Hwang merasa Shi Woo harus merubah keadaanya dulu. Namun Shi Woo hanya ingin mendapatkan kesembuhan atas pendengarannya. Dekan Hwang menatap serius Shi Woo.
Dekan Hwang, ”Apa kamu pikir berjuang karena pendengaranmu ?. Masalahnya adalah didalam dirimu”. Dekan Hwang menyuruh Shi Woo untuk belajar di sekolah Moorim. Namun Shi Woo tak ingin belajar seni bela diri di Moorim.
Shi Woo marah dan keluar dari ruangan Dekan Hwang. Kemudian Shi Woo menelpon manajer Kim. Shi Woo ingin membawa Soon Duk bersamanya ke Seoul, dan melakukan wawancara.
Namun manajer Kim menolaknya dengan alasan perusahaan telah banyak merugi karena Shi Woo. Manajer Kim menjelaskan perusahaan agensi Shi Woo merugi, karena Shi Woo sudah banyak membatalkan beberapa kontrak.
Dan itu menyebabkan perusahaan agensi Shi Woo menuju bangkrut. Kemudian manajer Kim menyinggung tentang masalah pendengaran Shi Woo, yang berakibat produser sudah hendak membatalkan kontraknya dengan Shi Woo.
Manajer Kim, ”CEO sudah mengirimkan sertifikat dokumen ke tempatmu. Periksa dan kirimkan itu ke pengacara”.
Shi Woo menjadi jengkel mendengarnya. Sementara itu, Chi Ang sedikit mengeluh berada didalam kamarnya yang kecil. Tak lama, anak2 Moorim datang memberikan jadwal kelas kepada Shi Woo.
Kemudian anak2 Moorim ingin memperkenalkan diri mereka masing2 ke Chi Ang. Teman2 satu asrama Chi Ang, yakni Shannon, Jenny (diperankan oleh Z.Hera), Dong-Goo (diperankan oleh Han Jong-Young), Ko Sang-Man (diperankan oleh Park Sin-Woo), serta Nadet yang berasal dari Thailand.
Dong Goo, ”Bagaimana kamu bisa membebaskan segelnya ?”.
Chi Ang tak tahu maksud dari perkataan Dong Goo itu. Kemudian Choi Ho (diperankan oleh Han Geun-Sub) memperkanalkan dirinya. Namun Chi Ang bersikap cuek dan tak ingin bersalaman dengan Choi Ho. Semua anak2 Moorim tak menyangka bahwa Chi Ang memiliki sifat yang tak ramah dan mereka kecewa. Saat Soon Duk turun dari tangga, Shi Woo memegang tangannya.
Shi Woo ingin membawa Soon Duk ke Seoul, untuk mengklarifikasi segalanya.
Shi Woo, ”Aku tak lari pada hari itu. Paparazzi yang mengambil gambar kita. Ini akan menjadi serangan besar buat Darim”.
Shi Woo memaksa Soon Duk untuk memberikan klarifikasi sesungguhnya bahwa Shi Woo tidak meninggalkan Darim di jalanan. Namun Shi Woo memburu paparazzi. Soon Duk meminta Shi Woo untuk tenang.
Soon Duk bingung kapan dia punya waktu pergi bersama Shi Woo. Shi Woo jengkel mendengarnya.
Shi Woo, ”Hey.. Apa sekolah dan kerja yang penting sekarang ?”.
Shi Woo merasa dia akan kehilangan segalanya karena sikap Soon Duk.
Namun Soon Duk tak ingin karena dia menganggap hidupnya juga penting. Karena jengkel, Shi Woo menuduh Soon Duk sudah disewa oleh PD Choi untuk berbohong kedepan wartawan.
Soon Duk, ”Kamu sungguh orang yang mengerikan”.
Soon Duk menjelaskan Shi Woo yang seharusnya berterima kasih pada kejadian itu, karena Soon Duk sudah menyelamatkan Shi Woo. Shi Woo menegaskan permintaannya agar Soon Duk ke Seoul adalah sebuah kewajiban. Soon Duk meminta maaf, karena kewajibannya sekarang adalah segera bekerja.
Kemudian Soon Duk langsung pergi, dan Shi Woo jengkel. Chi Ang hanya merenung diluar gedung Moorim. Di rumah Chi Ang, anak buah ayah Chi Ang memberitahukan ke ibunya bahwa Chi Ang sudah sampai di institut Moorim.
Namun ibu Chi Ang tetap kuatir karena Chi Ang tak terbiasa dengan lingkungan di sekolah Moorim. Apalagi Chi Ang meiliki sifat pemilih serta sensitif. Ayah Chi Ang meminta sang istri untuk tidak terlalu berlebihan. Kemudian ayah Chi Ang langsung berangkat bersama anak buahnya. Shi Woo merenung di tangga sekolah Moorim.
Shi Woo melihat kolom berita onlie di hpnya, yang menjelaskan bahwa karir Shi Woo di industri hiburan sudah berakhir. Shi Woo merenung karirnya yang mungkin sudah tamat. Shi Woo mengingat masa lalu, saat Shi Woo bertemu dengan produser Choi. Kala itu, produser Choi mendatangi Shi Woo di sekolahnya.
Produser Choi, ”Kamu adalah anak yang mengungguh lagu itu ke internet, kan ?. Nama pendekmu adalah Mobius”.
Kemudian Shi Woo pun masuk ke kontes Kpop, dan berhasil memenangkan kejuaran kontes festival Kpop. Saat itu, Shi Woo mulai menjalani debut pertamanya dalam grup KPop Mobius.
PD Choi saat itu menyambut bahagia Shi Woo yang berhasil meraih kesuksesan di industri hiburan itu.
Direktur Choi, ”Kamu bilang kamu enggak tahu siapa orang tuamu, kan ?. Saya tak bisa menjadi ibumu namun saya bisa memperlakukanmu layaknya anakku”.
Kembali ke masa sekarang, Shi Woo tak menyangka bahwa PD Choi sudah meninggalkan dirinya. Shi Woo tak menyangka Produser Choi hanya menginginkan uang dari Shi Woo. Shi Woo tersadar bahwa tujuan utama Produser Choi dari awal hanyalah uang.
Saat memiliki perasaan amarah seperti itu, telinga Shi Woo kembali berdenging. Tak lama, Dekan Hwang datang dan memijat kepala Shi Woo.
Dekan Hwang, ”Energi seseorang adalah sama di dunia ini. Tak bisa mendengar berarti salah satu enegimu terblokir. Temukanlah itu dan takkan menjadi masalah”.
Lalu dekan Hwang mengalirkan sebuah kekuatan ke kepala Shi Woo. Tak lama telinga Shi Woo berhenti berdenging kembali. Shi Woo mengalami ketenangan. Dekan Hwang mengijinkan Shi Woo meninggalkan sekolah Moorim, bila dia menginginkan hal itu.
Dekan Hwang, ”Keamanan sekolah kita cukup unik”.
Shi Woo berdiri dan mengaku tak bisa meninggalkan sekolah Morrim sekarang.
Shi Woo, ”Semua situasi ini terjadi karena satu gadis perempuan di sekolah ini”.
Dekan Hwang menyindir Shi Woo yang mulai menyalahkan seorang anak muridnya. Dekan Hwang tahu alasan sebenarnya Shi Woo ingin tetap tinggal di sekolah Moorim karena ada suara hati didalam dirinya. Dekan Hwang tak menjamin Shi Woo bisa sembuh karena berada di sekolah Moorim.
Namun jika Shi Woo ingin melatih dirinya. Maka Shi Woo akan bisa mendapatkan dirinya lebih baik.
Dekan hwang, ”Segalanya terserah kamu”.
Soon Duk sendiri masik sibuk di tempat kerjanya. Soon Duk sibuk memasak ayam goreng dan mengatarnya ke pelanggan. Soon Duk, ”Ayo pergi”.
Chi Ang memandangi bagian ruangan di sekolah Moorim. Chi Ang mengingat perjanjiannya bersama sang ayah beberapa waktu lalu. Dimana Chi Ang bisa bersama ibunya ke Cina, asal Chi Ang bisa menyelesaikan sekolahnya di Moorim.
Guru Dae Ho kaget Shin Woo diterima sebagai siswa baru di sekolah Moorim.
Guru Daniel, ”Saya pikir dia (merujuk Dekan Hang) ingin tahu bagaiman segel itu didibeaskan”. Sebaliknya guru Yoo Di (diperankan oleh Kan Mi-Youn) ragu bila Wang Chi Ang serta Shi Woo bisa bertahan di sekolah Moorim.
Guru Dae Ho serta guru Yoo Di masing2 saling menyinggung saat mereka berada di sekolah Moorim dulu. Kemudian Dekan Hwang bertemu dengan guru Bubgong.
Dekan Hwang memberitahukan bahwa Shi Woo dan Chi Ang akan menjadi siswa di Moorim. Bubgong mengira hanya Chi Ang yang menjadi siswa baru di Moorim.
Bubgong, ”Apa yang kamu rencanakan ?”.
Dekan Hwang, ”Mereka mencari kita karena membutuhkan bantuan”.
Dekan Hwang tak ingin membuang orang yang membutuhkan bantuan.
Dekan Hwang, ”Bagaimanapun juga bukan anak yang datang menemukan sekolah kita. Tempat ini boleh disebut bahwa anak itu kesini”.
Shi Woo mandi di kamarnya, dan sudah berniat untuk tinggal di sekolah Moorim namun hanya sampai masalah pendengarannya terselesaikan. Di leher Shi Woo tergantung sebuah kalung yang tak lazim.
Sebaliknya Chi Ang masuk ke kamarnya. Saat hendak mandi, Chi Ang malah tanpa sengaja bertemu dengan Shi Woo. Shi Woo kaget melihat Chi Ang. Mereka tak menyangka harus bersama dalam satu kamar asrama di Moorim.
Chi Ang dan Shi Woo keluar dari kamar mereka dan bertemu dengan Sam.
Chi Ang, ”Mereka bilang musuh bertemu dibawah sebuah jembatan bambu”.
Shi Woo, ”Ini bukan jembatan bambu, namun jembatan yang panjang, kamu ngoblok idiot”.
Sam menjelaskan Shi Woo sudah diterima sebagai siswa Moorim. Shi Woo meminta ke Sam untuk tak sekamar dengan Chi Ang. Chi Ang sebaliknya ingin tinggal di ruang VIP yang ada di asrama Moorim. Sam menjelaskan tak ada kamar VIP di Moorim.
Chi Ang hendak meminta ayahnya untuk membangun ruangan terpisah di Moorim yang bisa ditingalinya.
Sam, ”Tidak ada perlakuan khusus di asrama ini”.
Sam tak bisa membiarkan kelakucan kasar dan kacau terjadi di sekolah Moorim. Sam menyuruh Chi Ang serta Shi Woo kembali ke kamar mereka. Terpaksa Shi Woo dan Chi Ang masuk ke kamar mereka.
Shi Woo hendak langsung tidur, namun Chi Ang menyuruh Shi Woo untuk tidur di tempat tidur yang lain.
Chi Ang, ”Hanya satu hal yang kusuka di ruangan ini yakni pemandangannya”.
Namun Shi Woo tetap tak ingin pindah dari tempat tidur yang sudah dipilihnya. Chi Ang pun jengkel dengan kelakuan dari Shi Woo itu. Shi Woo melarang Chi Ang tidur mendengkur. Suasana malam pun menyelimuti sekolah Moorim. Sementara itu, Sun Ah sedang bermain piano di salah satu ruangan di Moorim. Shi Woo menikmati iringan nada piano dari Sun Ah.
Chian Ang, ”Siapa sih lagi yang main piano selarut ini?”.
Disisi lain, ibu Chi Ang masih mengkhawatirkan sang anak. Ibu Chi Ang memandangi fotonya bersama Chi Ang. Chi Ang juga memandangi fotonya bersama ibu.
Chi Ang, ”Ibu…Tunggu sedikit lagi”.
Keesokan paginya di sekolah Moorim. Sam datang dan membangunkan kedua Chi Ang dan Shi Woo. Sam menyuruh mereka untuk berolahraga, karena itu adalah kewajiban di Moorim.
Sementara itu, pelatih Daniel sedang berada di ruangan latihan melatih anak2 Moorim melakukan pemanasan. Selain itu, pelatih Daniel melatih para murid2 untuk melakukan latihan dasar bela diri. Tak lama Sam masuk membawa Chi Ang dan Shi Woo ke ruangan latihan.
Sam, ”Bersikap baiklah dan kerja keras”.
Chi Ang sempat menyapa Soon Duk, namun Soon Duk bersikap acuh. Sun Ah sendiri terkaget melihat Shi Woo.
Sun Ah, ”Itu Shi Woo”.
Lanjut ke part 2.
[zombify_post]