Buat sobat semua yang sudah menantikan review drama korea Moorim School Episode 4 Bagian Kedua, berikut ulasannya.
Pada bagian pertama, Sun A sangat marah besar karena Dekan Hwang terus diejek oleh Chi Ang. Sun A,”Dekan kita, yang kamu sebut pria tua gila adalah ayahku”. Chi Ang,”Kamu tidak terlihat seperti dia. Saya minta maaf”.
Tak lama, Shi Woo datang dan menegur Chi Ang dan Sun A. Chi Ang,”Gosh, kamu menakutkanku”. Soon Duk menjelaskan kini Shi Woo sudah menyerah. Shi Woo berpura2 tak ingin lagi ke puncak Moorim karena takut dengan srigala. Shi Woo,”Tanpamu. Saya takut pergi bersamanya sendiri”. Chi Ang,”Apa kamu kasihan denganku ?”. Shi Woo,”Saya memikirkannya juga. Kamu tak pergi tanpaku juga”.
Akhirnya Shi Woo memberanikan diri memegang Chi Ang, dan menggandeng Chi Ang. Chi Ang, Shi Woo, Sun A, dan Soon Duk akhirnya tiba di Moorim. Anak2 Moorim melihat mereka. Nadet,”Wow. Itu mereka”. Chi Ang dan Shi Woo bertemu dengan Dekan Hwang.
Hwang,”Siapa diantara kalian yang membawa tandanya ?”. Chi Ang,”Apa tanda penting sekarang ?”. Chi Ang hendak marah ke dekan Hwang, namun Shi Woo melerai. Chi Ang menjelaskan Shi Woo sebenarnya sanggup menuju ke puncak Moorim, namun berhenti karena Chi Ang.
Namun sebaliknya, Shi Woo menjelaskan dia bisa sejauh itu untuk ke puncak Moorim karena ada Wang Chi Ang. Chi Ang membela Shi Woo, Chi Ang,”Dia baik dan bisa sampai ke puncak Moorim”. Chi Ang mengulang beberapa perkataan dari dekan Hwang dimana Moorim adalah tempat untuk belajar hidup. Dekan Hwang sempat tersenyum mendegar perkataan Chi Ang itu.
Kemudian Hwang menyuruh Chi Ang untuk merawat lukanya. Hwang menyuruh keduanya untuk memulai kelas mereka mulai esok hari. Shi Woo,”Kami tak perlu ke Puncak Moorim”. Hwang,”Jika kalian sukses di percobaan pertama… itu justru akan membuat kalian seperti monster”.
Chi Ang dan Shi Woo bahagia akhirnya bisa masuk ke sekolah Moorim tanpa harus bersusah payah mendapatkan tanda di puncak Moorim. Tak lama Dong-Goo datang dan memberitahukan teman2nya bahwa Shi Woo dan Chi Ang kembali belajar di sekolah Moorim. Anak2 Moorim yang lain pun senang mendengarnya. Shannon,”Saya makan karena saya senang. Selera makanku berubah tergantung suasana hatiku”.
Di asrama, Sun A bertemu dengan Yub Jung. Sun A memberitahukan Yub Jung bahwa Chi Ang dan Shi Woo kembali ke Moorim. Sun A memberikan kredit kepada Shi Woo dan Chi Ang meskipun tak berhasil ke puncak Moorim. Yub Jung,”Saya enggak akan memberikan mereka kredit”. Sun A kesal dengan sikap Yub Jung yang bahkan tak memperlakukan teman2nya yang lain layaknya teman.
Yub Jung,”Aku enggak akan pernah berpikir bahwa mereka adalah temanku”. Guru Yoo Di terkesan dengan Shi Woo dan Chi Ang yang bisa berada di hutan puncak Moorim selama beberapa hari.
Yoo Di menyindir pendapat Dae Ho yakni mengeluarkan Shi Woo dan Chi Ang dari Moorim, namun malah bisa membuat sekolah Moorim malu. Dae Ho,”Kenapa semua kita bercekcok saat mereka gagal dengan misi mereka ?”. Yoo Di menyindir,”Bukannya kamu senang melihat mereka kembali ?”. Daniel lelah mendengar Yoo Di dan Dae Ho yang sering bertengkar. Kemudian Chi Ang dan Shi Woo berada di kamar mereka.
Chi Ang merasa senang bisa berada di kamarnya, meskipun ukurannya kamarnya tak seluas kamar mandi di rumahnya. Chi Ang,”Sekarang saya ngerasa hidup”. Chi Ang bertanya ke Shi Woo, mungkinkah anak2 Moorim yang lain kini sudah melihat mereka berbeda dari sebelum datang ke Moorim. Shi Woo,”Sampai lenganmu sembuh, Saya akan membersihkan kamar mandi”.
Namun terbersik di hati Chi Ang, apa sebenarnya alasan Dekan Hwang membiarkan mereka tetap tinggal di Moorim. Shi Woo sendiri masih belum dapat memastikan alasan utama Dekan Hwang itu. Di kamarnya, Sun A terlihat sangat bahagia. Soon Duk terkejut melihat sikap Sun A yang begitu kegirangan.
Sun A,”kamu pikir dia melihat wawancaramu ?”. Soon Duk,”Iyalah..”. Sebaliknya Shi Woo melihat rekaman Soon Duk yang menjelaskan Shi Woo bukanlah lari namun mengejar paparazzi untuk melindungi Jung Da Rim. Shi Woo menjadi ingat saat Soon Duk berkata semua keadaan yang dialami oleh Shi Woo akan kembali seperti sedia kala.
Shi Woo lalu membayangkan dirinya yang diobati oleh Soon Duk di hutan tadi siang. Shi Woo nampaknya mulai menyukai Soon Duk. Tak lama Chi Ang juga melihat video Soon Duk. Chi Ang,”Oh Arielku. Dia kelihatan cantik di kamera”. Shi Woo juga melihat banyak penggemar beratnya yang meminta Shi Woo untuk segera kembali ke industri musik Kpop.
Chi Ang,”Mereka dulu bilang kamu seorang idol yang enteng beberapa waktu lalu. Sekarang mereka percaya kamu”. Chi Ang jengkel melihat penggemar Shi Woo yang mendukungnya.
Padahal awalnya mereka tak mendukung Shi Woo. Chi Ang meledek pers yang kadang membuat seorang publik figur menjadi korban. Shi Woo keluar kamarnya, dan menyuruh Chi Ang istirahat. Hwang bertemu dengan guru Bubgong. Hwang,”Dalam kehidupan, orang belajar banyak dari kegagalan ketimbang sebuah kesuksesan”. Bubgong,”Saya punya perasaan mungkin Yoon Shi Woo akan pergi”.
Shi Woo keluar gedung Moorim sembari bernafas lega karena karirnya di industri hiburan sudah kembali. Sun A merenung di kamarnya, dan terlihat bahagia. Kemudian kembali muncullah sosok seorang pria yang muncul beberapa waktu. Belum bisa dipastikan siapakah sesungguhnya pria ini.
Di dalam alam bawah sadarnya, pria ini membayangkan dirinya yang berkelahi dengan seorang pria. Kemudian anak buah ayah Chi Ang menelpon ayah seorang wanita. Anak buah itu memberitahukan kondisi pria tadi, yang belum sadar namun kesehatannya menunjukkan sudah peningkatan. Saat pagi, Shi Woo meninggalkan sekolah Moorim.
Ketika Chi Ang bangun, Chi Ang menyadari Shi Woo sudah tak tidur di sampingnya. Shi Woo ternyata menyusuri sekitar jalan diluar sekolah Moorim. Di jalanan, penggemar berat Shi Woo menyadari kehadiran Shi Woo, dan mengaku sangat merindukan Shi Woo. Semua penggemar Shi Woo itupun berfoto disamping Shi Woo.
Sejenak Shi Woo melihat fotonya yang dicoreti sebagai idola yang suka melarikan diri. Soon Duk kembali bekerja sebagai pengantar ayam goreng. Di jalanan, tanpa sengaja motor Soon Duk lewat, dan Shi Woo merasa seperti motor yang jalan dibelakangnya adalah motor Soon Duk.
Kemudian Shi Woo masuk ke sebuah kafe dan bertemu dengan seseorang. Pria itu dari perusahaan agensi DS Entertainment. Pria itu meminta Shi Woo menandatangani kontrak dengan perusahaannya.
Karena nama Shi Woo yang sudah bersih, pria itu ingin membuat Shi Woo comeback dengan hits yang luar biasa. Pria itu berniat mempromosikan Shi Woo sebagai seorang solois bukan boyband. Pria itu menjelaskan CEO Choi terkenal sebagai produser yang buruk di industri hiburan, karena mengganggap uang adalah segalanya. Produser DS,”Kenapa kamu tidak mempercayaiku kali ini ?. Jika kamu mau, saya akan mengirim klaim yang menghancurkan Mobius”.
Produser itu juga ingin membantu Shi Woo untuk fokus dalam bermusiknya. Pria,”Masalah di telingamu ? CEO Choi memberitahukan semua orang jadi saya sudah tahu itu”.
Produser itu hendak mengirim Shi Woo ke Amerika dan menulis lagunya disana, sembari mendapat perawatan buat telinganya selama setahun. Produser,”Jika kamu ingin beberapa waktu lagi, kamu bisa”. Shi Woo,”Saya mungkin tak bisa mendengar dengan bagus”. Namun produser itu menegaskan dia akan berdedikasi untuk membuat Shi Woo dapat mendengar dengan lebih baik. Produser,”Kamu sudah ditipu di sepanjang hidupmu ?”.
Mendengar perkataan produser itu, Chi Ang langsung teringat perkataan Soon Duk yang serupa mengatakan yakni ,”Kamu sudah ditipu di sepanjang hidupmu ?”, kepada Shi Woo. Produser itu meminta Shi Woo untuk segera meninggalkan kota Seoul.
Sebaliknya, Sun A bertemu dengan ayahnya. Hwang memberitahukan ke Sun A bahwa Shi Woo tak mungkin lagi kembali, namun Sun A tak percaya. Sun A,”Dia harus menyembuhkan telinganya setidaknya sebelum pergi. Saya tahu kamu bisa melakukannya”. Sun A gelisah bila Shi Woo meninggalkan Moori.
Sebaliknya Chi Ang memandangi tempat tidur Shi Woo. Kembali ke Shi Woo, Produser itu bertanya dimana Shi Woo tinggal, Produser,”Apa kamu punya keluarga di wilayah ini ?”. Shi Woo,”Enggak, saya tidak punya keluarga”.
Produser itu bingung apakah Produser CEO Choi memberikan rumor yang buruk tentang Shi Woo. PD Choi memberitahukan bahwa Shi Woo adalah tipe orang yang tak memberitahukan kepada siapapun apa yang dirasakannya. Shi Woo menanggapi,”Ah, apa saya seperti itu ?”.
Tak lama sebuah mobil mewah datang menjemput Shi Woo. Tak lama Shi Woo mendapat panggilan dari Chi Ang. Shi Woo bingung apakah memilih Chi Ang atau Produser DS itu. Akhirnya Shi Woo langsung mematikan panggilan dari Chi Ang. Tak lama Sun A mengirim sms,”Apa kamu sungguh pergi ?. Tolong jangan pergi”. Produser,”Kamu terkenal ke tempat kemanapun kamu pergi ?”.
Tak lama Chi Ang kembali menelpon, namun sekali lagi Shi Woo tak ingin menjawabnya. Chi Ang menjadi jengkel karena hal itu. Baik Sun A dan Chi Ang kesal dengan Shi Woo yang pergi tanpa sepengetahuan mereka.
Produser DS,”Masuklah, ayo memulai permulaan yang baru”. Tanpa sengaja Soon Duk melihat Shi Woo. Saat hendak masuk ke mobil, Soon Duk memanggil nama Shi Woo. Soon Duk menghampiri Shi Woo, Soon Duk,”Apa kamu akan pergi ke suatu tempat ?”.
Produser,”Kamu yang mempos wawancaranya di internet, kan ?. Kamu melakukan pekerjaan yang sungguh bagus”. Shi Woo meminta waktu sebentar dari produsernya. Shi Woo mengucapkan,”terima kasih” atas bantuan Soon Duk. Shi Woo,”Terima kasih padamu, saya bisa kembali kerja sekarang”.
Tak lama Produser itu memanggil Chi Ang dan memintanya untuk segera bertemu dengan para wartawan. Soon Duk,”Sepertinya kita baru saja bertemu dan sekarang harus bilang selamat tinggal. Selamat”. Shi Woo dan Soon Duk saling bersalaman. Soon Duk meminta Shi Woo untuk kapan2 datang ke Moorim bila tak memiliki jadwal yang sibuk. Soon Duk,”Kami selalu disini. Jadi kamu disambut kapanpun”. Kemudian Soon Duk pun pergi karena harus mengantar pesanan ayam gorengnya.
Chi Ang terus menelpon hp Shi Woo namun tak dijawab oleh Shi Woo. Chi Ang,”Kamu sudah dewasa, huh ?. Beraninya kamu mengabaikan panggilanku”. Di mobil, produser Shi Woo sedang sibuk mengurusi beberapa persiapan Shi Woo.
Tak lama Shi Woo menerima sms dari Chi Ang. Sms Chi Ang bertuliskan,”Kamu tak mengangkatnya karena kamu tak mau membersihkan kamar mandi ?. Baik kita akan merobek dan membersihkan kamar mandi. Jadi kesini segera”.
Namun Shi Woo tak membalas sms dari Chi Ang itu. Chi Ang,”Dia seharusnya berkata selamat tinggal sebelum pergi. Sungguh bodoh saya sungguh berpikir dia pria yang sopan”. Chi Ang berusaha untuk menghibur dirinya. Setidaknya Shi Woo bisa merasakan tempat tidur Shi Woo, dan tidur di asrama sendirian. Di dalam mobil, Shi Woo mengingat masa lalu saat bertemu dengan kepsek Hwang.
Saat itu Shi Woo meminta pamit ke kepsek Hwang. Hwang,”Ada waktu dimana saya berani dan keras kepala. Jika bukan karena temanku. Saya tidak akan disini hingga hari ini”.
Kembali ke masa sekarang, dimana Shi Woo memikirkan perkataan Hwang tadi, tentang arti seorang teman. Produser itu memanggil nama Shi Woo, namun tak mendengar.
Produser itu pun berjanji akan mencari dokter yang terbaik buat Shi Woo, sehingga Shi Woo bisa mendapatkan kembali pendengarannya. Shi Woo,”Benar. Saya harus menyembuhkan telingaku lebih dulu”.
Di kantornya Soon Duk lagi tak serius kerja. Soon Duk memikirkan beberapa kenangannya saat bersama Shi Woo dulu. Saat Soon Duk bertengkar dengan Shi Woo, dan saat Soon Duk membalut luka Shi Woo di hutan. Soon Duk juga mengingat bagaimana Shi Woo yang mengucapkan terima kasih atas klarifikasi Soon Duk lewat video yang diunggah di internet.
Di kamarnya, Chi Ang juga masih tetap mengingat Shi Woo yang sudah melalui banyak kenangan bersamanya. Soon Duk meminta pamit sejenak kepada pimpinannya. Saat Soon Duk keluar dari kantornya, Shi Woo sedang menunggu.
Shi Woo,”Kamu lagi tak mengantar ayam, kan ?”. Soon Duk,”Kamu tidak meninggalkan Seoul ?”. Shi Woo merasa kemanapun dia berada popularitas sebagai musisi Kpop ternama tidak pernah mati. Shi Woo,”Jika saya pergi, akan banyak orang yang kecewa disini”. Soon Duk,”Jadi kamu sudah memutuskan tinggal disini ?”.
Shi Woo,”Semacamnya”. Soon Duk bahagia mendengarnya, dan menjelaskan yang dibutuhkan oleh Shi Woo bukanlah popularitas namun istirahat. Shi Woo pun menawarkan dirinya pergi bersama Soon Duk kembali ke Moorim. Saat hendak menyetir motornya, tiba2 Soon Duk merasakan kesakitan di lengannya.
Tak lama Shi Woo memperban tangan Soon Duk dengan syalnya. Soon Duk bertingkah aneh saat Shi Woo melakukan hal itu. Shi Woo pun hendak menyetir motor Soon Duk. Shi Woo,”Jika kamu ketiduran, kamu bisa terjatuh. Berpengang eratlah”.
Soon Duk agak kikuk saat harus memegang Shi Woo. Akhirnya Shi Woo menaruh tangan Soon Duk di pinggangnya. Soon Duk pun merebahkan tubuhnya di pundak Shi Woo lalu Shi Woo membawa motornya. Karena kelelahan kerja, Soon Duk tertidur di pundak Shi Woo.
Shi Woo tersenyum saat Soon Duk tertidur di pundaknya. Chi Ang pun berada di depan gedung Moorim guna menantikan Shi Woo yang tak kunjung datang. Baik Soon Duk dan Shi Woo menikmati kebersamaan mereka yang romantis diatas motor skuter itu. Dan Sinopsis Moorim School Drama Korea Episode 4 Bagian Kedua ini tamat. Gomapta.
Dok Gambar : KBS 2TV, Korea Selatan